Terungkap, Inilah Asal Usul Balap Lari Liar yang Kini Viral dan Bikin Geger di Indonesia

Terungkap, Inilah Asal Usul Balap Lari Liar yang Kini Viral dan Bikin Geger di Indonesia

Naviri Magazine - Balap lari di jalanan atau balap lari liar saat ini menjadi fenomena yang menjamur di sejumlah daerah di Indonesia. Namun, tren ini menimbulkan konsekuensi ditangkap pihak kepolisian, karena dinilai menganggu ketertiban umum.

Selain itu dalam sejumlah balapan lari diduga ada praktik judi di dalamnya. Meski demikian, banyak warganet yang mendukung aksi ini. Kegiatan tersebut dinilai sebagai hal yang positif daripada balap motor liar.

Kegiatan ini juga mendapatkan sorotan dari Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI). Sekjen PASI, Tigor Tanjung menilai, dari kaca mata olahraga, balap lari liar ini akan menjadi positif jika dikemas dengan cara yang terorganisir.

Sebabnya, bukan tidak mungkin akan banyak bermunculan talenta-talenta muda pelari Indonesia dari kegiatan ini. "Mungkin kalau mau lihat peluang itu disalurkan ke lomba sesungguhnya. Bisa jadi potensi kalau diarahakan," kata Tigor.

"Kalau mau berlomba, kalau motifnya ingin prestasi bisa digantikan event dengan berhadiah uang. Sehingga tidak ada unsur pertaruhan, dan lomba dilakukan di lintasan yang benar, bukan di jalanan umum," sambungnya.

Media mencoba menghubungi dan mewawancarai salah satu komunitas dan pengagas balap lari ini. Speedrun.100m, sebuah komunitas balap lari yang viral dari Cileungsi, Kabupaten Bogor.

Admin Jak (bukan nama sebenarnya) menceritakan awal mula kegiatan ini bisa menjadi viral. Selain itu juga diceritakan bagaimana proses mencari lawan tanding. Komunitas ini juga sudah punya rencana ke depan. Berikut petikan wawancara dengan Speedrun.100m.

Awalnya bisa jadi viral bagaimana?

Awalnya kami punya teman di Cibubur iseng-iseng mau balap lari, akhirnya kami janjian untuk lari. Kami siapkan tempatnya di jalan tol yang belum jadi.

Pokoknya yang tidak meresahkan masyarakat. Kami juga sudah koordinasi dengan pihak setempat dan diizinkan. Setelah itu hasil balapannya kami buat konten di media sosial. Kami tidak menyangka juga antusiasme masyarakat seperti ini.

Bagaimana mencari dan menentukan lawan?

Sebenarnya untuk mencari lawan, kami awalnya komunikasi di media sosial, selain itu pelati bisa melamar di tempat. Misalnya penasaran mau tanding, bisa juga.

Sebenarnya ini fun run dan hanya untuk senang-senang, sekaligus mengukur kemampuan sekencang apa kami bisa lari. Karena dari awal saja orang-orang jadi pada penasaran jadi ikutan tanding juga.

Ada banyak tanggapan masyarakat khususnya di media sosial. Ada yang mendukung, ada juga yang menganggap ini mengganggu ketertiban umum. Selain itu, benar atau tidak kegiatan ini ada unsur taruhan atau judi?

Kalau kami khususnya yang di Cileungsi dan Cibubur, untuk menggelar kegiatan ini kami mencari tempat yang memang bisa digunakan tanpa mengganggu ketertiban umum.

Kalau soal pandangan negatif, itu menurut kami orang-orang yang memanfaatkan kegiatan ini dengan cara yang salah, Sampai menutup jalan dan merugikan yang lain.

Sebenarnya kami mengadakan ini untuk orang-orang yang melakukan kegiatan negatif seperti tawuran dan balap motor liar. Jadi kami tarik untuk menonton balap lari ini tau ikut balap lari.

Kalau terkait unsur taruhan itu di luar konteks kami, karena kami tidak ada sangkut pautnya dengan hal itu. Sebab, tujuan ini kan mengurangi tindak kejahatan.

Lagi masa pandemi seperti sekarang dan dilarang berkerumun, kenapa tetap menggelar balap lari?

Awalnya kami tidak menyangka akan seramai ini, ternyata pecah juga. Memang ada yang tidak menggunakan masker, tapi kami panitia langsung menegur.

Jadi siapa yang tidak pakai masker tidak boleh menonton. Intinya kami edukasi juga sesuai protokol kesehatan yang diterbitkan pemerintah.

Balap lari ini juga disorot PASI, lebih baiknya kegiatan ini diselenggarakan lebih terorganisir. Karena bukan tidak mungkin dari kegiatan ini ditemukan bibit-bibit atlet atletik, bagaimana tanggapannya?

Memang ada beberapa peserta yang memiliki potensi seperti itu. Karena memang yang ikut balap lari ini latar belakangnya ada yang pemain sepakbola dan futsal. Kami memang sudah memikirkan untuk mengadakan event yang matang.

Yang ikut balap lari ini usia berapa?

Tidak menentu, tapi kebanyakan usia-usia tanggung dari 16 sampai 20 tahun.

Balap lari ini ada kelas-kelasnya juga untuk pertandingan?

Iya dihitung dari tinggi dan berat badan. Tapi kembali lagi ke diri sendiri, kalau dia berani lawan orang yang punya postur lebih besar dan tinggi dari dia ya tidak masalah, tetap berjalan.

Promosi, cari lawan dengan julukan aneh dan kocak, awalnya bagaimana bisa seperti itu?

Sebenarnya orang mau balap lari pakai spesifikasi yang lucu-lucu bikin orang tertantang juga. Karena kan dari situ kita bisa menimbang kekuatan lawan. Selain itu, orang-orang menganggap kegiatan ini ala-ala street, jadi tidak perlu ada embel-embel atlet.

Related

News 8670059545366290936

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item