Kisah Robby Sumampow, Makelar Sepeda Motor yang Sukses Jadi Konglomerat

Kisah Robby Sumampow, Makelar Sepeda Motor yang Sukses Jadi Konglomerat

Naviri Magazine - Meninggalnya konglomerat asal Solo, Robby Sumampow, menyisakan kisah lain. Ternyata, Robby mengawali karier bisnisnya sebagai makelar sepeda motor.

Kuasa hukum Robby, Heru S Notonegoro, mengatakan kisah tersebut merupakan salah satu hal yang membuatnya kagum. Robby merupakan sosok gigih sebagai pengusaha.

"Beliau sosok yang sangat gigih dalam berjuang. Maaf kata, dulu makelar motor sampai jadi konglomerat. Ini menjadi sejarah tersendiri," kata Heru saat dihubungi.

Hal lain yang membuatnya kagum ialah Robby sudah memulai bisnis sejak muda. Heru menyebut sudah banyak bangunan yang Robby dirikan.

"Sampai beliau meninggal itu tidak pernah berhenti membangun, mulai dari rumah, mal, hotel, lapangan golf. Ada di Solo, Jakarta, Surabaya, Batam, Singapura, Hongkong, Korea. Saya tidak bisa menghitung, mungkin anaknya juga tidak hafal," kata dia.

Robby memang banyak mendirikan bangunan, terutama hotel. Di Solo, ada sejumlah hotel berbintang miliknya, seperti Hotel Adhiwangsa dan yang terakhir diresmikan ialah Hotel Solia Zigna.

"Sebenarnya beliau masih mau membangun rumah sakit cukup besar di Solo. Sudah tender," katanya.

Heru mengaku sudah 1,5 bulan tidak bertemu langsung dengan Robby. Namun, sepekan yang lalu dirinya masih berkontak melalui telepon.

Dia mengaku mendapatkan kabar Robby meninggal Minggu (11/10) malam. Menurutnya, Robby meninggal lantaran sakit lantaran faktor usia.

"Sakitnya kalau saya bilang karena sudah sepuh. Tidak pernah opname, sakitnya rawat jalan. Kemarin ke Singapura itu sebetulnya beliau pulang, dokternya kan lebih dekat di sana," ujar dia.

Diberitakan sebelumnya, pengusaha ternama asal Kota Solo, Robby Sumampow (76) meninggal dunia, Minggu (11/10) pukul 23.00 WIB. Pengusaha yang dikenal dekat dengan kalangan tokoh Orde Baru tersebut tutup usia di Singapura.

Semasa hidup, Robby dikenal sebagai pengusaha properti dan hiburan. Namanya moncer pada era Orde Baru. Dia pernah mengelola Porkas, undian berhadiah yang dikelola secara legal di era pemerintahan Orde Baru saat itu.

Related

News 1211006870727832852

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item