Suami Selingkuh, dan Gunakan KTP Istri untuk Bantu Selingkuhan Melahirkan di RS: Istri Sah Lapor Polisi
https://www.naviri.org/2020/11/suami-selingkuh-dan-gunakan-ktp-istri.html
Naviri Magazine - Betapa hancur hati RS (37), ibu rumah tangga satu anak warga Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Cintanya yang tulus buat sang suami, DS (36), berbuah pahit. Dia bahkan harus melaporkan ulah suaminya itu ke kantor polisi lantaran berbuat di luar batas.
DS dilaporkan karena diduga memakai KPT istrinya untuk mengurus administrasi persalinan selingkuhan. Tak hanya itu, DS juga diduga memakai identitas istrinya itu buat mencari utang.
Berikut fakta-fakta suami pakai KTP istri bantu selingkuhan malahirkan.
Demi membantu selingkuhannya melahirkan, DS nekat memanfaatkan KTP istri sahnya, RS (37). Tak hanya itu, DC juga menjadikan KTP istrinya itu sebagai jaminan pinjaman utang.
Berdasar informasi diperoleh, DS diketahui membawa KTP istri, kartu nikah, kartu keluarga serta surat tanah pada Juli 2020 lalu.
Temukan Gelang Bayi dan Handuk di Tas Suami
Setelah ulah suaminya ketahuan, RS akhirnya melapor ke Polres Tanjungbalai. Pelaporan ini turut didampingi Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Labuhanbatu Selatan. Laporan ini juga dibenarkan Kasat Reskrim AKP Rapi P. Petugas kini masih mendalami kasus tersebut.
Kepada wartawan setempat, RS mengaku curiga setelah melihat isi tas suaminya. Di situ terdapat gelang bayi yang tertulis namanya dan juga sehelai handuk.
Sikap Suami Berubah
Perselingkuhan ini tercium RS setelah tingkah suaminya itu berubah sejak Februari 2020 lalu. DS kerap pergi meninggalkan rumah dalam kurun waktu yang lama. Padahal, pria itu telah dikaruniai anak berusia 8 tahun.
Parahnya lagi, RS mengaku pernah akan dibacok oleh DS. Peristiwa ini bermula saat DS pergi dan tak kunjung balik ke rumah.
RS pun meminta bantuan keluarganya untuk mencari sang suami. DS akhirnya ditemukan sedang di suatu kafe oleh keluarganya.
Hendak Bacok Istri
Setelah dibawa pulang, dia justru mengamuk kepada RS. Bahkan, dia sempat mengejar-ngejar istrinya tersebut dengan sebilah parang.
Beruntung ulahnya itu dihentikan oleh pihak keluarga. Sejak peristiwa inilah DS pergi meninggalkan rumah membawa serta dokumen-dokumen keluarga.
“Saya bilang, kalau sudah tidak suka lagi, katakan saja," kata RS menceritakan perkataannya kepada sang suami kala itu.