Gejala Penyakit GERD Tak Spesifik Sering Diabaikan, Ini Kata Dokter


Naviri Magazine - Gastroesophageal reflux disease atau GERD adalah penyakit yang menyerang banyak orang, terutama kaum milenial. Namun, terkadang yang menderita penyakit ini tidak menyadarinya.

Dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Eka Hospital, Cibubur, Gerie Amarendra, mengatakan setidaknya ada dua gejala GERD, khas dan tidak khas. Gejala spesifik umumnya berupa rasa panas, asam, dan nyeri di ulu hati atau dada.

"Rasanya naik dan terbakar di dada itu sering dikenali sebagai gejala khas GERD," jelasnya.

Kerap kali memang rasa dada yang terbakar dan nyeri ini disalahartikan sebagai serangan jantung. Sementara itu, untuk gejala yang tidak khas yakni berupa sesak, terasa ada benjolan atau sesuatu yang mengganjal di kerongkongan, suara menjadi serak, atau batuk kronis.

"Ini adalah gejala-gejala GERD yang tidak khas sehingga suka overlook atau enggak bisa didiagnosis," tutur Gerie.

GERD biasanya dipicu gaya hidup kaum milenial yang suka makanan berlemak. Pemicu lain yakni langsung tidur setelah makan, obesitas, perokok, gemar minum-minuman bersoda, dan kemasan.

Pola makan yang asal-asalan dan hormon yang memicu kendurnya katup antara kerongkongan dan lambung juga bisa memicu GERD. GERD secara umum bisa disembuhkan jika menerapkan pola hidup yang baik dan makan makanan sehat.

"Kalau terkait dengan hormon, nanti jika hormonnya sudah ada perbaikan, katupnya kembali kencang. Ada obat juga yang bisa membuat kencang, tapi overall 70 persen sampai 80 persen bisa disembuhkan," tutur Gerie.

Related

Health 1284653727178310551

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item