Kisah Kota-kota Megah yang Berubah Menjadi Kota-kota Mati (Bagian 2)

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya ( Kisah Kota-kota Megah yang Berubah Menjadi Kota-kota Mati - Bagian 1 ). Un...


Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Kisah Kota-kota Megah yang Berubah Menjadi Kota-kota Mati - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Oradur-Sur-Glane, Prancis

Perkampungan kecil Oradour Sul Glane di Perancis menunjukkan sebuah kondisi yang sangat mengerikan. Selama perang dunia ke II, 642 penduduk dibantai oleh tentara Jerman, sebagai bentuk pembalasan atas perlakuan Perancis waktu itu. 

Jerman yang waktu itu sebenarnya berniat menyerang daerah di dekat Oradour Sul Glane, akhirnya menyerang perkampungan kecil tersebut pada tanggal 10 Juni 1944.

Menurut kesaksian orang-orang yang selamat, penduduk laki-laki dimasukkan ke dalam sebuah gudang, dan tentara Jerman menembaki kaki mereka sehingga akhirnya mereka mati pelan-pelan. 

Wanita dan anak-anak, yang dimasukkan ke dalam gereja, akhirnya semua mati tertembak ketika mereka berusaha keluar dari dalam gereja. Kampung tersebut benar-benar dihancurkan tentara Jerman waktu itu. Dan sampai saat ini, reruntuhan kampung masih berdiri dan menjadi saksi betapa kejamnya peristiwa yang terjadi saat itu.

San Zhi, Taiwan 

Di sebelah Utara Taiwan, terdapat sebuah kampong yang futuristik, pada awalnya dibangun sebagai tempat peristirahatan yang mewah bagi kaum kaya. Bagaimana pun, setelah terjadi banyak kecelakaan yang fatal pada masa pembangunannya, akhirnya proyek tersebut dihentikan.

Setelah mengalami kesulitan dana dan kesulitan para pekerja yang mau mengerjakan proyek tersebut, akhirnya pembangunan resort benar-benar dihentikan di tengah jalan. Desas-desus kemudian bermunculan, banyak yang bilang kawasan kampung tersebut menjadi tempat tinggal para hantu dari mereka yang sudah meninggal.

Kolmanskop, Namibia

Kolmanskop adalah kota mati di selatan Namibia, beberapa kilometer dari pelabuhan Luderitz. Di tahun 1908, Luderitz mengalami demam berlian, dan orang-orang kemudian menuju ke padang pasir Namib untuk mendapatkan kekayaan dengan mudah. 

Dalam dua tahun, terciptalah sebuah kota yang megah, lengkap dengan segala prasarananya, seperti kasino, sekolah, rumah sakit, juga bangunan tempat tinggal yang eksklusif, yang berdiri di lahan yang dulunya tandus dan merupakan padang pasir.

Tetapi setelah perang dunia pertama, jual beli berlian terhenti. Ini merupakan permulaan berakhirnya semuanya. 

Sepanjang tahun 1950, kota mulai ditinggalkan, pasir mulai meminta kembali apa yang menjadi miliknya. Papan metal yang kokoh roboh, kebun yang cantik dan jalanan yang rapi dikubur di bawah pasir, jendela dan pintu bergeretak pada setiap engselnya, kaca-kaca jendela terpecah, seperti menunjukan kehancuran pada hamparan pasir yang menjulang.

Sebuah kota mati baru telah dilahirkan. Sampai saat ini masih tampak sepasang bangunan yang berdiri, juga terdapat bangunan seperti sebuah teater dalam kondisi yang sangat baik. Dan sisanya, rumah-rumah tersebut hancur digerus pasir, dan menjadi deretan rumah-rumah hantu yang menakutkan.

Kadykchan, Rusia

Kadykchan merupakan kota kecil di Rusia yang hancur saat runtuhnya Uni Soviet. Penduduk terpaksa berjuang mendapatkan akses untuk memperoleh air, pelayanan kesehatan dan juga sekolah. Mereka harus keluar dari kota itu dalam jangka waktu 2 minggu, untuk menempati kota lain dan menempati rumah baru. 

Kota dengan penduduk sekitar 12.000 orang yang rata-rata sebagai penambang timah ini dikosongkan. Mereka meninggalkan rumah dengan segala perabotannya. Jadi Anda dapat menemukan mainan, buku, pakaian, dan berbagai barang, di dalam kota yang kosong ini.

Pripyat, Ukraina

Prypiat adalah kota besar di daerah terasing di Ukraina Utara, merupakan daerah perumahan para pekerja kawasan nuklir Chernobyl. Kawasan ini mati sejak terjadinya bencana nuklir Chernobyl yang menelan hamper 50.000 jiwa. Setelah kejadian, lokasi ini praktis seperti museum, menjadi bagian dari sejarah Soviet. 

Bangunan apartemen (empat merupakan bangunan yang belum sempat ditempati), kolam renang, rumah sakit, dan banyak bangunan yang lain hancur. Dan semua isi yang terdapat dalam bangunan tersebut dibiarkan ada di dalamnya, seperti arsip, TV, mainan anak-anak, meubel, barang berharga, pakaian, dan lain-lain, semua seperti kebanyakan milik keluarga-keluarga pada umumnya.

Penduduk hanya boleh mengambil dokumen penting, buku dan pakaian yang tidak terkontaminasi oleh nuklir. Namun sejak abad 21, tidak lagi ada barang berharga yang tertinggal, bahkan tempat duduk di kamar kecil pun dibawa oleh para penjarah, banyak dari bangunan yang isinya dirampok dari tahun ke tahun. 

Bangunan yang tidak lagi terawat, dengan atap yang bocor, dan bagian dalam bangunan yang tergenang air di musim hujan, semakin membuat kota tersebut benar-benar menjadi kota mati. Kita bisa melihat pohon yang tumbuh di atap rumah, juga pohon yang tumbuh di dalam rumah.

Related

World's Fact 2506235613779224921

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item