Apa yang Akan Terjadi jika Kita Tersadar Sewaktu Dioperasi? (Bagian 1)


Naviri Magazine - Ada beberapa masalah medis yang mengharuskan operasi. Untuk itu, pasien akan dibius atau diberi anestesi umum untuk menghilangkan kesadarannya agar tidak merasakan apa pun selama operasi dilakukan. Dalam beberapa detik setelah diberi anestesi, pasien akan tidak sadarkan diri. 

Berkaitan dengan hal itu, ada beberapa kecemasan yang bisa menghinggapi si pasien, dari kecemasan tidak terbangun lagi, sampai kecemasan terbangun ketika operasi sedang berlangsung.

Survai yang dilakukan University of Salford di Inggris menemukan 85 persen pasien yang akan melakukan operasi mengaku cemas saat akan dibius (anestesi umum). Kekhawatiran yang dirasakan pasien adalah mati saat tidur, tidak bangun setelah operasi, dan terbangun selama operasi. 

“Survai ini dimaksudkan untuk menekankan pentingnya pasien menerima informasi yang tepat mengenai anestesi sebelum hari operasi, untuk mengurangi kecemasan pasien,” kata Mark Mitchell, dosen senior di Fakultas Kesehatan dan Sosial di University of Salford.

Peneliti menyatakan, pemberian informasi anestesi umum harus diterima cukup oleh pasien, sehingga bisa mengusir ketakutan pasien saat akan dibius. Survai itu melibatkan 460 pasien yang melakukan beberapa operasi di Inggris, dengan rentang usia 18 sampai 75 tahun, pada usia rata-rata 46 tahun, dan 59 persen responden adalah perempuan. 

Responden yang ikut survai telah melakukan operasi, mulai dari ginekologi, umum, ortopedi, urologi, telinga, hidung, dan operasi tenggorokan.

Para pasien pengikut survai itu diminta menunjukkan tingkat kecemasannya. Hasilnya, seperti disebutkan di atas, ada tiga kekhawatiran yang membuat pasien sangat gelisah, yakni pikiran tidak bisa terbangun dari ketidaksadaran (26 persen), meninggal saat tidur selama dibius (25 persen), dan terbangun saat sedang dioperasi (20 persen).

Meski persentasenya paling kecil, namun kekhawatiran terbangun ketika sedang dioperasi menjadi kekhawatiran paling “populer”. Jika seseorang meninggal dalam keadaan tidak sadar, cerita pun selesai. Begitu pula jika tidak terbangun dari ketidaksadaran. Tetapi apa yang akan terjadi jika seseorang terbangun, padahal proses operasi sedang dilakukan dan belum selesai?

Pihak yang paling layak menjawab pertanyaan itu tentu saja orang yang pernah mengalaminya. Dalam hal ini, kita bisa bertanya pada Simon Rosenqvist, seorang pria berusia 22 tahun asal Swedia, yang terbangun ketika sedang menjalani pembedahan paru-paru. Kisahnya dimuat di koran harian Swedia, The Local, pada 27 April 2012.

Operasi itu dilakukan pada bulan Maret 2012, dan Simon Rosenqvist menceritakan bahwa ia tersadar selama operasi berlangsung, namun tidak dapat berbicara atau bahkan menggerakkan otot. 

“Itu mengerikan, mimpi terburuk saya,” ujarnya saat diwawancarai. “Otak saya terus mengatakan berulang-ulang, ‘sebutkan namamu, ucapkan sesuatu, lakukan sesuatu, goyangkan jari kaki’, tapi saya tidak mampu mengatakan apa pun, dan tidak bisa menggerakkan tubuh saya sama sekali.”

Simon Rosenqvist tersadar sekitar 30 sampai 35 menit dari 50 menit prosedur pembedahan yang dilakukan. Dia merasakan sakit yang serius, dan sangat marah setelah prosedur operasinya selesai. Atas kejadian tersebut, ia pun mengajukan komplain pada Badan Nasional Kesehatan dan Kesejahteraan Swedia.

Empat belas tahun sebelum Simon Rosenqvist tersadar ketika sedang dioperasi, kasus serupa terjadi di Virginia, dan dialami seorang wanita bernama Carol Weiher. Pada 1998, ia menjalani pembedahan pada mata kanannya, dan tiba-tiba terbangun ketika prosesnya belum selesai. 

Sesaat setelah terbangun, ia mendengar dokter yang mengoperasinya berkata pada rekannya, “Potong lebih dalam, tarik lebih keras.” Saat itu ia sangat ingin berteriak atau menggerakkan jarinya, untuk memberi tanda bahwa ia terjaga. Tetapi otot-ototnya seperti tak bisa dikendalikan, sehingga ia tetap diam tanpa mampu bergerak, meski ia menyadari semua yang sedang terjadi.

Ketika diwawancarai CNN, ia menceritakan, “Saya hanya bisa berdoa, memohon, memaki, berteriak dalam hati, dan berusaha melakukan sesuatu yang bisa saya lakukan. Tapi saya tahu tidak bisa melakukan apa-apa.”

Simon Rosenqvist dan Carol Weiher adalah sedikit orang yang mengalami kesadaran anestesi (anesthesia awareness), meski biasanya pasien tidak ingat apa-apa mengenai operasi yang dijalaninya karena diberi anestesi umum. 

“Secara keseluruhan, hal semacam itu terjadi dalam 1 sampai 2 dari 1.000 prosedur,” kata Dr. Lee A. Fleisher, profesor dan ketua perawatan anestesiologi dan kritis di Perelman School of Medicine di University of Pennsylvania.

Sebagian besar kasus yang terjadi adalah seperti yang dialami Rosenqvist atau Weiher di atas, yakni hanya terbangun dan sadar akan lingkungan sekitarnya. Tapi beberapa orang lainnya ada yang mengalami rasa sakit parah, hingga akhirnya memiliki masalah psikologis atau trauma. 

Baca lanjutannya: Apa yang Akan Terjadi jika Kita Tersadar Sewaktu Dioperasi? (Bagian 2)

Related

Science 3522376813339451546

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item