Ini 10 Fenomena Sangat Misterius yang Terjadi di Luar Angkasa


Naviri Magazine - Di alam semesta, bumi yang kita tinggali hanya sebongkah batu, karena ukurannya jauh lebih kecil dibading luas alam raya. Karenanya, pengetahuan kita tentang luar angkasa bisa dibilang tak pernah selesai, meski upaya mempelajarinya terus dilakukan setiap waktu.

Berikut ini adalah contoh hal-hal yang baru diketahui para astronom dalam beberapa tahun terakhir, dan dianggap sebagai fenomena-fenomena misterius di luar angkasa.

Tabrakan antar galaksi

Ternyata, galaksi dapat saling “memakan” satu sama lain. Yang lebih mengejutkan, galaksi Andromeda sedang bergerak mendekati galaksi Bima Sakti kita. Tabrakan diperkirakan akan terjadi dalam waktu sekitar 3 milyar tahun mendatang.

Quasar

Quasar tampak berkilau di tepian alam semesta. Benda ini melepaskan energi yang setara dengan energi ratusan galaksi yang digabungkan. Bisa jadi, quasar merupakan black hole yang sangat besar di dalam jantung galaksi jauh. 

Materi gelap (Dark matter)

Para ilmuwan berpendapat bahwa materi gelap (dark matter) merupakan penyusun terbesar alam semesta, namun tidak dapat dilihat dan dideteksi secara langsung oleh teknologi saat ini. Kandidatnya bervariasi mulai dari neotrino berat hingga invisible black hole. 

Jika dark matter benar-benar ada, kita masih membutuhkan pengetahuan yang lebih baik tentang gravitasi untuk menjelaskan fenomena ini.

Gelombang gravitasi (Gravity waves)

Gelombang gravitasi merupakan distorsi struktur ruang-waktu, yang diprediksi oleh teori relativitas umum Albert Einstein. Gelombangnya menjalar dalam kecepatan cahaya, tetapi cukup lemah, sehingga para ilmuwan berharap dapat mendeteksinya melalui kejadian kosmik kolosal, seperti bersatunya dua black hole. 

LIGO dan LISA merupakan dua detektor yang didesain untuk mengamati gelombang yang sukar dipahami ini.

Energi vakum

Fisika Kuantum menjelaskan kepada kita bahwa kebalikan dari penampakan, ruang kosong adalah gelembung buatan dari partikel subatomik “virtual” yang secara konstan diciptakan dan dihancurkan. 

Partikel-partikel yang menempati tiap centimeter kubik ruang angkasa dengan energi tertentu, berdasarkan teori relativitas umum, memproduksi gaya antigravitasi yang membuat ruang angkasa semakin mengembang. Sampai sekarang tidak ada yang benar-benar tahu penyebab ekspansi alam semesta.

Mini black hole

Jika teori gravitasi “braneworld” yang baru dan radikal terbukti benar, maka ribuan mini black holes tersebar di tata surya kita, masing-masing berukuran sebesar inti atomik. Tidak seperti black hole pada umumnya, mini black hole merupakan sisa peninggalan Big Bang, dan mempengaruhi ruang dan waktu dengan cara yang berbeda.

Neutrino

Neutrino merupakan partikel elementer yang tak bermassa dan tak bermuatan,
yang dapat menembus permukaan logam. Beberapa neutrino sedang menembus tubuhmu saat membaca tulisan ini. Partikel “phantom” ini diproduksi di dalam inti bintang dan ledakan supernova. 

Detektor diletakkan di bawah permukaan bumi, di bawah permukaan laut, atau ke dalam bongkahan besar es sebagai bagian dari IceCube, sebuah proyek khusus untuk mendeteksi keberadaan neutrino.

Ekstrasolar planet (Exoplanet)

Hingga awal 1990-an, kita hanya mengenal planet di tatasurya kita sendiri. Namun, saat ini, astronom telah mengidentifikasi lebih dari 200 ekstrasolar planet yang berada di luar tata surya kita. 

Pencarian bumi kedua tampaknya belum berhasil hingga kini. Para astronom umumnya percaya bahwa dibutuhkan teknologi yang lebih baik untuk menemukan beberapa dunia seperti di bumi.

Radiasi kosmik latar belakang

Radiasi ini disebut juga Cosmic Microwave Background (CMB) yang merupakan sisa radiasi yang terjadi saat Big Bang melahirkan alam semesta. Pertama kali dideteksi pada dekade 1960 sebagai noise radio yang tampak tersebar di seluruh penjuru alam semesta. 

CBM dianggap sebagai bukti terpenting dari kebenaran teori Big Bang. Pengukuran yang akurat oleh proyek WMAP menunjukkan bahwa temperatur CMB adalah -455 derajat Fahrenheit (-270 Celsius).

Antimateri

Partikel (materi normal) mempunyai versi yang berlawanan dengan dirinya sendiri, yang disebut antimateri. Sebagai contoh, sebuah elektron memiliki muatan negatif, namun antimaterinya, positron, memiliki muatan positif. 

Materi dan antimateri akan saling membinasakan ketika mereka bertabrakan, dan massa mereka akan dikonversi ke dalam energi melalui persamaan Einstein, E=mc2. Beberapa desain pesawat luar angkasa menggabungkan mesin antimateri.

Related

Science 3393988183765730359

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item