Ini 6 Gangguan Mental yang Bisa Terjadi Pada Orang-orang di Internet


Naviri Magazine - Internet umum disebut dunia maya, yaitu tempat bertemunya orang-orang dari mana pun, untuk berkomunikasi dan berinteraksi. Bedanya, di internet, mereka berinteraksi tanpa tatap muka, karena menggunakan sarana tulisan, emoticon, atau gambar. 

Aktivitas komunikasi dan interaksi semacam itu ternyata menjadikan banyak orang memiliki perbedaan saat berinteraksi di dunia nyata. Berikut ini adalah enam gangguan mental yang bisa terjadi saat orang-orang berada di intenet.

Online Intermittent Explosive Disorder

Gangguan kepribadian berupa emosi yang sebentar-sebentar meledak di saat online, mengamuk karena mudah tersinggung, disebut dengan istilah Online Intermittent Explosive Disorder (OIED).

Orang yang mengidap gangguan ini tampak normal pada awalnya. Beberapa hari atau jam sebelumnya, mereka bisa saja melakukan pembicaraan-pembicaraan lucu atau komentar-komentar hangat. Akan tetapi, beberapa saat kemudian berubah marah-marah dan mengumpat, disebabkan sesuatu yang menyinggung perasaannya.

Low Forum Frustration Tolerance

Toleransi rendah terhadap kekalahan dalam forum (Low Forum Frustration Tolerance/LFFT), juga menjadi penyebab orang mudah marah di Internet.

Digambarkan sebagai seseorang yang mencari-cari kepuasan segera, atau penghindaran dari rasa sakit dengan segera. Pada awalnya mirip perilaku anak tujuh tahunan yang menginginkan sebuah mainan, dan akan berteriak dengan menghentak-hentakkan tangan dan kakinya, agar segera mendapatkan yang diinginkan.

Bagi orang yang suka menulis dan melakukan posting, sering kali merasa bahwa postingnya sangat sempurna. Penulisnya hampir setiap waktu mengecek masuknya komentar yang baru diberikan pembaca. Jika ia mendapat komentar-komentar miring penuh kritik, maka dengan cepat ia akan meluncurkan jawaban yang akan mematahkan tanggapan itu.

Munchausen Syndrom

Munchausen Syndrom adalah sebutan untuk orang yang suka bercerita untuk membangkitkan rasa kasihan orang lain. Ini adalah suatu kondisi di mana seseorang dengan sengaja membuat kebohongan, menirukan, menambah buruk suatu keadaan, atau mempengaruhi diri sendiri agar sakit, dengan tujuan diperlakukan seperti orang sakit.

Penderita kekacauan ini membutuhkan perhatian berupa rasa simpati dan kasihan dari orang lain, dengan menimbulkan kesan kesusahan dan kesulitan pada diri mereka.

Online Obsessive-Compulsive Personality Disorder

Gangguan kepribadian yang tergoda untuk memaksa orang lain pada saat online (Online Obsessive-Compulsive Personality Disorder/OOCPD), adalah gangguan kepribadian yang bisa dijelaskan dengan contoh kegilaan akan tata bahasa. 

Ketika orang menemukan suatu kesalahan tata bahasa atau penulisan kata yang keliru dari orang lain dalam sebuah posting atau komentar, dia langsung menyerang dan dengan keras memprotesnya

Dalam kenyataannya, penderita OCPD merasakan ketakutan yang tidak logis terhadap dunia yang lebih berantakan, lebih kotor, dan lebih kacau, dibanding seharusnya yang dia pikirkan; sehingga secara cepat keadaan jadi lebih buruk, dan akan mengalami kehancuran sampai ada seseorang yang memperbaikinya.

Low Cyber Self-Esteem (LCSE)

Low Cyber Self-Esteem (LCSE) atau penghargaan terhadap diri sendiri yang rendah (seperti seseorang yang dibenci). Di dalam kehidupan nyata, ini disebut merendahkan diri sendiri atau perilaku pencari perhatian.

Jika sampai pada tingkat ekstrem, hal itu dapat berubah menjadi Online Erotic Humiliation atau pelecehan seksual secara online, di mana pelecehan menjadi sebuah tindakan nyata. Sehingga ketika Anda mengatakan pada seseorang agar melakukan sebuah tindakan seksual, mungkin dia akan menganggap hal itu penting, dan dia dengan sungguh-sungguh akan melakukannya.

Internet Asperger’s Syndrome

Internet Asperger’s Syndrome adalah hilangnya semua aturan sosial dan empati pada diri seseorang, disebabkan tanpa alasan selain hanya secara kebetulan berhadapan dengan sebuah benda mati; berkomunikasi via papan tombol dan monitor pada suatu waktu.

Sindrom ini adalah bentuk halus dari autisme yang tampak berupa ketidakmampuan biologi untuk menunjukkan empati kepada manusia lain, mungkin disebabkan ketidakmampuan untuk mengenali isyarat nonverbal. 

Mereka secara terus-menerus bertingkah aneh dan mengganggu, disebabkan tidak mengetahui bahwa Anda terganggu. Ada bagian dari otak mereka yang rusak.

Related

Psychology 3619841311110436463

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item