Kehidupan Charles Darwin dan Kontroversi Teori Evolusi (Bagian 2)


Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Kehidupan Charles Darwin dan Kontroversi Teori Evolusi - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Para Darwinis menyatakan bahwa dengan mengalami perubahan-perubahan kecil, makhluk-makhluk hidup berevolusi dari satu spesies ke spesies lain, selama jutaan tahun. Menurut pernyataan yang dibantah temuan-temuan ilmiah ini, ikan beralih rupa ke amfibi, dan reptil beralih rupa ke burung. 

Proses yang disebut alih rupa ini, yang dikatakan berlangsung jutaan tahun, seharusnya meninggalkan sangat banyak petunjuk dalam rekaman fosil. 

Dengan kata lain, selama penelitian mereka yang sungguh-sungguh selama seratus tahun terakhir, para peneliti seharusnya menyingkap banyak makhluk hidup amat ganjil seperti setengah ikan setengah kadal, setengah laba-laba setengah lalat, atau setengah kadal setengah burung. 

Akan tetapi, sekalipun hampir setiap lapisan bumi telah digali, tidak satu fosil pun telah ditemukan yang dapat dipakai para Darwinis sebagai petunjuk dari yang mereka sebut sebagai makhluk hidup peralihan. 

Di sisi lain, ada tak terhitung fosil yang menunjukkan bahwa laba-laba selalu laba-laba, lalat selalu lalat, ikan selalu ikan, buaya selalu buaya, kelinci selalu kelinci, dan burung selalu burung. Ratusan juta fosil jelas menunjukkan bahwa makhluk-makhluk hidup tidak mengalami evolusi, namun diciptakan. 

Titik lemah Teori Darwin

Darwin hanya memperkirakan bahwa mewariskan pembawaan generasi yang satu kepada yang lain adalah kunci untuk memahami evolusi. Namun, ia tidak tahu bahwa makhluk hidup terdiri dari bangunan sangat kecil yang disebut DNA, yang membawa intruksi yang mengendalikan semuanya, dari bentuk mata, kaki, dan rambut kita.

Orang yang mematahkan teori Darwin

A.R Wallace: Mungkin Anda terkejut membaca nama ini sebagai salah satu pembantah teori Darwin. Karena Wallace mempunyai pandangan yang sama dengan Darwin. Namun pada kenyataanya, ketika Darwin menyelesaikan buku “The Origin of Species”, pada 1869 Wallace mengatakan kepada Darwin bahwa ia berpikir seleksi alam tidak dapat diterapkan kepada manusia. 

Atas rekasi itu, Darwin memutuskan untuk menulis sebuah buku kembali, berjudul “The Descent of Man” yang diterbitkan pada 1871. Di buku inilah dia menuliskan bahwa manusia berasal dari kingdom binatang.

Harun Yahya: Salah satu tokoh yang kontra dengan Darwinisme dan teorinya. Dia adalah ilmuwan terkemuka dari Turki, yang lahir pada 1956 di Ankara. Dalam karya berjudul Keruntuhan Teori Evolusi, ia menjelaskan bahwa apa pun yang diciptakan atau ada di dunia ini bukan kebetulan belaka. 

Rekaman fosil hidup

Rekaman fosil mungkin merupakan petunjuk terpenting yang meruntuhkan pernyataan-pernyataan Teori Evolusi. Fosil-fosil mengungkapkan bahwa bentuk-bentuk kehidupan di bumi tidak pernah mengalami bahkan secuil pun perubahan, dan tidak pernah saling berkembang ke satu sama lain. 

Dengan meneliti rekaman fosil, kita mengetahui bahwa makhluk-makhluk hidup saat ini persis sama dengan mahluk-mahluk hidup jutaan tahun silam. Dengan kata lain, mereka tidak pernah mengalami evolusi.

Fosil ngengat, diperkirakan berumur 25 juta tahun, ditemukan di Dominika, dan masih sama dengan bentuk sekarang.

Burung cormorant, fosil berumur 18 juta tahun, ditemukan di Chile. Masih sama dengan bentuk sekarang.

Buaya, fosil diperkirakan berumur 37-54 juta tahun lalu, ditemukan di Jerman, tidak berubah.

Daun ginko, umur fosil diperkirakan 37-54 juta tahun yang lalu, di British Columbia. Tidak berubah.

Ikan coelecanth masih dapat ditemukan di beberapa belahan dunia, bahkan di Indonesia. Ikan ini memberikan 'tamparan keras' dan 'pukulan telak' untuk Teori Evolusi yang menyatakan bahwa makhluk darat berasal dari kehidupan laut.

Semua makhluk hidup dalam rekaman fosil muncul lengkap dan dalam bentuk yang sempurna. Misalnya, sebelum buaya dan bajing, tidak ada fosil milik makhluk aneh yang setengahnya mirip buaya, dan bagian lainnya milik bajing atau mahluk hidup lainya. 

Bajing selalu tetap bajing, dan buaya selalu tetap buaya. Semua fakta ini mengungkapkan bahwa pernyataan Teori Evolusi yang menyatakan “mahluk-mahluk hidup telah berevolusi perlahan-lahan selama jutaan tahun” sekadar hasil lamunan.

Rekaman fosil hidup manusia

Ada perbedaan antara struktur tengkorak aneka ras manusia. Ada perbedaan pada struktur dahi, liang mata, tonjolan pelipis, dan isi tengkorak antara orang Pigmi dan Inggris, Rusia dan China, Aborigin dan Inuit, atau Afrika dan Jepang. 

Namun, perbedaan-perbedaan ini tidak berarti bahwa satu ras berevolusi dari ras lain, atau bahwa ras tertentu 'lebih primitif' atau 'lebih maju' daripada yang lain.

Related

Science 1450382615422685814

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item