Mengapa Makanan Mewah Sering Dihidangkan Dalam Porsi Kecil?
https://www.naviri.org/2021/02/mengapa-makanan-mewah-sering.html
Naviri Magazine - Di restoran-restoran kelas atas, ada berbagai sajian menarik yang harganya juga mahal. Sajian-sajian makanan mahal itu umumnya dihidangkan dalam porsi kecil. Karenanya, sebagian orang pun mungkin bertanya-tanya, kenapa harganya mahal tapi porsinya sekecil itu?
Ternyata, hidangan mahal yang disajikan dalam porsi kecil punya alasan tersendiri. Berikut penjelasannya.
Bahan-bahan yang mahal
Di balik makanan yang disajikan di restoran mewah, ada bahan-bahan berkualitas yang digunakan untuk membuat makanan tersebut. Tentu harganya pun juga mahal. Misalnya caviar, salmon, truffle, hingga foie gras, yang harganya mencapai jutaan rupiah.
Selain itu, bahan-bahan tersebut juga hanya bisa ditemukan di beberapa tempat tertentu. Jadi untuk menghemat, mereka menyajikan hidangan dalam porsi kecil.
Kecil itu elegan
Ada pepatah yang mengatakan small is elegant, berarti semakin mungil suatu hal akan semakin elegan tampilannya. Hal ini juga berlaku untuk makanan. Seiring berjalannya waktu, tren minimalis juga memasuki dunia kuliner.
Beberapa restoran mewah pun mulai mempertimbangkan bahwa kecil itu elegan. Mereka meyakini bahwa para tamu yang datang lebih suka sekadar mencicipi dibandingkan mengisi perut mereka.
Seni dan desain
Tak hanya mengutamakan rasa, makanan mewah juga seringkali dikreasikan dalam berbagai macam bentuk. Seni ini biasanya terletak di bagian piring atau pada makanan yang disajikan.
Semakin kecil porsi makanannya, maka akan semakin besar pula ruang untuk membuat hidangan terlihat lebih menarik secara visual.
Meminimalisir hal yang tidak diinginkan
Alasan lainnya, dengan porsi kecil, restoran akan meminimalisir kemungkinan baju pelanggan jadi kotor ketika makanan tumpah, dan kemungkinan tersedak, serta rasa kenyang yang berlebihan. Dengan begitu, para tamu tidak menutup kemungkinan untuk memesan lagi menu makanan yang lain.
Meningkatkan kelezatan
Makanan dalam porsi kecil akan terlihat lebih menarik dibandingkan makanan dalam porsi besar. Para tamu juga bisa melihat makanan tersebut secara detail sehingga penampilannya pun akan terlihat semakin menarik.
Penelitian juga menunjukkan bahwa manusia pada umumnya akan bosan ketika menyantap empat sampai lima gigitan. Karena itu, para koki selalu menyajikan makanan dalam porsi kecil, agar pelanggan tetap bisa merasakan kelezatan hingga gigitan terakhir.