Mengenal Radang Tenggorokan, dan Cara Mencengah Serta Mengatasinya


Naviri Magazine - Banyak orang pernah mengalami radang tenggorokan. Ketika tenggorokan Anda meradang, tenggorokan akan terasa gatal dan sakit. Namun, banyak orang yang menganggap penyakit ini sebagai hal yang biasa, dan mungkin meremehkannya begitu saja. 

Ternyata, jika dibiarkan begitu saja, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius.

Seperti dilansir MayoClinic dan WebMD, radang tenggorokan adalah kondisi ketika tenggorokan terinfeksi bakteri. Kondisi ini menyebabkan tenggorokan mengalami iritasi, meradang, gatal, dan terasa sakit.

Penyakit tersebut bisa dialami siapa saja, namun radang tenggorokan paling sering dialami orang yang berusia 5 tahun hingga 15 tahun. Selain itu, radang tenggorokan akan merebak di akhir musim gugur dan awal musim semi.

Mungkin, jenis gangguan tenggorokan ini menjadi penyakit yang sudah biasa Anda alami, namun harus cepat diobati. Jika tidak, penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi, seperti radang ginjal dan demam rematik.

Gejala

Tanda-tanda yang umumnya muncul ketika Anda mengalami radang tenggorokan, antara lain:
  • Tenggorokan terasa sakit
  • Amandel membengkak dan berwarna merah. Terkadang ada bercak putih dan lapisan nanah pada amandel
  • Ada bintik-bintik merah kecil di bagian belakang atap mulut
  • Kesulitan menelan, bahkan air liur sekalipun
  • Kelenjar getah bening pada leher membengkak
  • Demam tinggi, biasanya lebih dari 38,3 derajat Celcius (101 derajat Fahrenheit)
  • Sakit kepala
  • Ruam
  • Badan terasa lelah
  • Nyeri atau bengkak pada sendi
  • Perut terasa sakit dan terkadang disertai dengan muntah

Namun, gejala-gejala di atas mungkin Anda alami sebagai pertanda dari penyakit lain. Oleh karena itu, untuk memastikan penyakit apa yang Anda alami, segera periksa ke dokter. Terkadang, penyakit radang tenggorokan dianggap sepele. Namun, jika tak segera diobati, penyakit ini dapat berkembang lebih parah.

Penyebab

Bakteri Streptococcus Pyogenes, yang dikenal sebagai kelompok streptokokus A, merupakan penyebab umum penyakit radang tenggorokan. Jenis bakteri ini sangat menular, dan dapat menyebar melalui udara ketika Anda batuk dan bersin. Selain itu, bakteri ini juga dapat menyebar melalui makanan, minuman, atau barang-barang yang sudah terinfeksi oleh jenis bakteri ini.

Pengobatan

Dokter akan mendiagnosa penyakit ini dengan pemeriksaan fisik dan tes laboratorium. Hal itu dilakukan untuk mencari tanda-tanda dan gejala dari penyakit radang tenggorokan. 

Biasanya, dokter akan menggunakan alat penekan lidah, supaya bisa melihat tampilan tenggorokan dan amandel Anda dengan lebih jelas dan akurat. Meskipun tanda-tanda yang didapatkan menunjukkan adanya infeksi pada tenggorokan Anda, hal itu tidak bisa memberikan kepastian tentang penyebabnya, apakah virus atau bakteri. 

Oleh karena itu, dokter akan kembali melakukan jenis pemeriksaan berikut ini, untuk dapat memeriksa jenis dan keberadaan bakteri:

Dokter akan menggosok bagian belakang tenggorokan dan amandel Anda, guna mendapatkan sampel dari sekresi. Jenis pemeriksaan ini tidak menyakitkan, namun dapat menyebabkan Anda tersedak. 

Apabila sampel sudah didapatkan, dokter akan membawanya ke laboratorium untuk mendapatkan jenis dan keberadaan bakteri. Biasanya, hasil laboratorium bisa Anda dapatkan dua hari setelah pemeriksaan.

Tes antigen cepat

Jika Anda melakukan jenis pemeriksaan ini, bakteri dapat terdeteksi hanya dalam beberapa menit. Dokter akan mencari zat (antigen) di tenggorokan Anda. 

Namun, jenis pemeriksaan ini seringkali tidak mendeteksi beberapa jenis infeksi dari radang tenggorokan. Untuk alasan ini, dokter lebih memilih untuk menggunakan jenis pemeriksaan yang pertama. Sebab, hasilnya lebih akurat.

Apabila Anda positif mengalami radang tenggorokan, dokter akan memberikan resep obat antibiotik guna meringankan gejala, mencegah penyebarannya, dan mengurangi risiko komplikasi. Biasanya, dokter akan meresepkan jenis obat berikut ini:

Penisilin: Jenis obat ini diberikan melalui suntikkan. Biasanya, dokter akan memberikan obat ini ketika Anda mengalami kesulitan menelan, disertai dengan muntah.

Amoksisilin: Jenis obat ini hampir sama dengan penisilin. Namun, jenis obat ini lebih banyak disukai orang. Sebab, obat ini berbentuk tablet kunyah.

Namun, bila Anda mengalami alergi ketika mengonsumsi jenis obat antibiotik di atas, dokter mungkin akan meresepkan jenis obat lain, seperti cephalosporin, clarithromycin (biaxin), azithromycin (zithromax, zmax), dan clindamycin.

Anda harus mengonsumsi obat tersebut secara rutin. Bila Anda menghentikan pengobatan, penyakit ini mungkin akan kambuh kembali dan menyebabkan komplikasi yang lebih serius.

Bakteri penyebab radang tenggorokan dapat menyebar, dan menyebabkan infeksi pada bagian tubuh lain, seperti ke telinga bagian tengah. Selain itu, Anda mungkin akan mengalami penyakit demam berdarah, radang ginjal (glomerulonefritis poststreptococcal), dan demam rematik yang dapat mempengaruhi organ jantung, sendi, sistem saraf, dan kulit.

Namun, Anda juga harus mengimbangi pengobatan dengan mengubah kebiasaan Anda. Kebiasaan-kebiasaan berikut ini dapat mengurangi keparahan penyakit radang tenggorokan:

Banyak istirahat: Tidur membantu tubuh Anda melawan infeksi. Jika Anda sedang mengalami radang tenggorokan, cobalah untuk beristirahat di rumah dan meninggalkan rutinitas Anda sejenak.

Minum banyak air putih: Lembapkan tenggorokan Anda dengan air putih. Selain itu, air putih juga dapat mencegah dehidrasi.

Konsumsi makanan dan minuman hangat: Hindari makanan pedas dan minuman asam. Coba untuk mengonsumsi makanan dan minuman hangat, seperti sup dan teh hangat. Mungkin rasa gatal dan sakit pada tenggorokan Anda dapat berkurang.

Berkumur dengan air garam: Hal ini dapat dilakukan oleh siapa saja, baik anak-anak ataupun orang dewasa. Berkumur dengan air garam dapat meredakan sakit tenggorokan. Campurkan 1,2 mililiter (1/4 sendok teh) garam dapur dan 237 mililiter (8 ons) air hangat. Kumur, dan kemudian muntahkan kembali. Jangan ditelan.

Jaga kelembapan udara: Anda dapat menghirup uap dari air panas ataupun menggunakan semprotan hidung saline. Keduanya dapat membantu Anda untuk menjaga selaput lendir tetap lembap. Sehingga tenggorokan Anda tidak terasa kering dan tidak gatal.

Hindari hal-hal yang dapat mengiritasi tenggorokan: Asap menjadi salah satu hal yang dapat memperparah sakit pada tenggorokan, meningkatkan infeksi tenggorokan, seperti tonsilitis, dan menganggu fungsi paru-paru.

Selain itu, agar penyakit Anda tidak menular ke orang lain, Anda harus selalu menutup mulut ketika batuk atau bersin. Tak hanya itu saja, Anda juga harus menghentikan kebiasaan berbagi barang pribadi yang mungkin dapat terkena infeksi dari pengidapnya.

Related

Health 4206658160221699594

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item