Pesan-pesan Tersembunyi Dalam Film X-Men: First Class (Bagian 1)


Naviri Magazine - X-Men First Class adalah salah satu di antara film X-Men lainnya, semisal X-Men The Last Stand dan X-Men the Origin: Wolverine, yang telah diproduksi tahun-tahun sebelumnya. Di film ini dikisahkan tentang awal mula terbentuknya kumpulan mutant di bawah naungan sekolah yang diasuh oleh Profesor X. 

Kisah X-Men berasal dari komik terbitan Marvel. Ketika diangkat ke layar lebar, 21st Fox Century harus menyertakan Marvel Entertainment dan Dune Entertainment sebagai mitra asosiasi, guna menggarap film ini.

Awal cerita, kita diperkenalkan dengan seorang anak kecil bernama Erik Lensherr, dengan lokasi cerita di Polandia, tahun 1944. Erik pula yang nantinya akan mengakhiri kisah dalam film ini. Bisa dibilang, film ini secara garis besar ingin mengisahkan lika-liku Erik dalam menjalani hidupnya. Rasa sedih, dendam, amarah dan ambisi yang ingin ia capai. So, siapa Erik sebenarnya?

Dari alur cerita, kita akan tahu bahwa Erik adalah Magneto Junior. Namun, pembahasan terkait pesan-pesan tersembunyi yang diperankan oleh Erik dan lakon-lakon lainnya, lebih pada pesan berupa ucapan, kalimat, tindakan, maupun simbol.

Belum sampai dua menit, kita akan diperlihatkan sebuah simbol yang terdapat pada baju yang dipakai Erik, yang tentunya kita semua telah mengenal baik simbol ini, yakni logo heksagram, logo bintang David yang telah menjadi plakat resmi Zionisme Internasional. Sebuah simbol resmi bendera Israel. Seolah menandakan bahwa dalam cerita ini, pergerakan Zionisme diperankan oleh Erik.

Erik dan keluarganya dalam film ini dikisahkan sebagai tawanan Nazi, dan itu berhubungan erat dengan cerita Holocaust.

Sekarang kita beralih ke setting lokasi di Westchester, New York, tahun 1944. Sebuah adegan seorang anak kecil bernama Charles Francis Xavier tidur lelap di atas kasurnya, ia lalu kaget ketika mendengar suara mencurigakan datang dari arah dapur. 

Spontan, Charles Xavier beranjak dari tempat tidur untuk memeriksa suara tersebut. Setibanya di dapur, ia baru tahu, ternyata ada maling kecil yang menyusup ke rumahnya untuk mencuri makanan.

Pencuri tersebut adalah seorang mutant bertubuh biru dengan kemampuan mengubah wujud seperti siapa saja. Tapi jika diperhatikan lebih detail lagi, ternyata lantai dapur di rumah Xavier memiliki motif yang sudah tidak asing lagi, yaitu 'Checkered Floor' alias lantai hitam-putih ciri khas Freemason, yang selalu menjadi motif lantai dalam loji tempat mereka 'beribadah'.

Lantai hitam-putih, dalam keyakinan Freemason, adalah simbol persilangan dua alam, yaitu alam nyata dan alam gaib, atau antara alam manusia dan alam jin. Lantai hitam-putih sering kali disisipkan dalam perfilman dan konser musik. Dalam adegan kali ini, terlihat bahwa Xavier –sebagai manusia– tengah 'bertemu' Raven, makhluk bertubuh biru yang dikesankan seperti jin.

Albert Pike, seorang Freemason derajat-33 dan juga pendiri gerakan rasialis KKK (Ku Klux Kan), menyatakan bahwa Freemason hampir seluruhnya berasas Kabbala. Artinya, ritual kaum Mason tak jauh dari praktik sihir berikut simbol-simbol warisan paganisme Babilon dan Mesir kuno. 

Motif 'lantai hitam-putih' juga digunakan pada adegan ketika Erik –yang telah dewasa– berada di sebuah bar di Villa Gesell-Argentina, ketika mencari Sebastian Shaw.

Kita lihat kembali lagi ke kamar Xavier, persis sebelum adegan pertemuannya dengan Raven. Perhatikan apa yang terdapat di atas meja di dekat ranjang Xavier. Di situ terdapat tiga buah foto, sepertinya publik sangat akrab dengan dua wajah dari ketiga foto itu. Yang satu, sebelah pojok kiri, adalah Charles Darwin, dan yang sebelah kanan adalah Albert Einstein. 

Apa hubungannya dengan Xavier? Lantas, mengapa ada persamaan dengan nama depan mereka; 'Charles' Darwin dan 'Charles' Xavier? Dan apakah semua itu kebetulan?

Untuk ukuran seorang anak kecil, lebih cocok jika Xavier meletakkan foto kedua orang tuanya di pigura tersebut. Agak janggal jika seorang anak SD meletakkan foto Darwin dan Einstein dalam bingkai foto privat, seolah kedua orang tersebut adalah orang tuanya. 

Mungkin jika sepintas dilihat, penonton tidak terlalu memperhatikan foto tersebut, dan terbesit jika itu hanyalah foto-foto famili atau orang tuanya. Namun, sekali lagi, itu bukan foto keluarganya. Lantas kenapa harus Darwin dan Einstein yang dipilih sang sutradara untuk diletakkan di atas meja Xavier?

Dari empat hal ini, setidaknya kita akan mengetahui pesan rahasia yang tersembunyi dalam film X-Men First Class. 

Pertama adalah logo heksagram (bintang David) yang mewakili gerakan Zionisme, kedua adalah lantai hitam-putih sebagai simbol gerakan Freemasonry, ketiga adalah Charles Darwin, dan keempat adalah Albert Einstein. 

Hingga akhir cerita film ini, semua akan berkait-kelindan dengan empat unsur tersebut, saling berhubungan, dan menuju kepada sebuah pesan subliminal yang dibisikkan secara halus ke dalam pikiran jutaan penonton.

Darwinisme, dari evolusi hingga mutasi

Mari mulai dengan Charles Darwin terlebih dulu. Mendengar namanya, kita akan teringat teori evolusi.

Teori Darwin kemudian menjadi filsafat materialisme dan rasisme yang diadopsi oleh Neo-Fir'aun, semacam Adolf Hitler. Hitler beranggapan bahwa bangsa Aria adalah ras unggul yang paling berhak memiliki dan mengatur dunia.  Jangan heran jika dalam film ini, berkali-kali, ditampilkan simbol Nazi yang merupakan kendaraan Hitler sekaligus peranti untuk menerjemahkan filsafat Darwin dalam bentuk Perang Dunia II.

Selain swastika Nazi, dapat dijumpai simbol komunisme berupa 'Palu dan Celurit'. Dan jika membahas tentang komunisme, lazimnya kita merujuk kepada penggagas komunisme, yaitu Karl Marx. Dialah orang pertama yang memahami sumbangsih besar Darwin terhadap paham materialisme. 

Karl Marx menunjukkan simpatinya kepada Darwin dengan mempersembahkan karya terbesarnya, Das Kapital, kepada Darwin. Dalam edisi bahasa Jerman dari buku tersebut, yang ia kirim kepada Darwin, ia menulis: "Dari seorang pengagum setia Charles Darwin". 

Maka tak heran jika Karl Marx pernah berujar bahwa, "Agama adalah Candu". Karena Marxisme sejatinya merupakan paham yang menolak keterlibatan agama dalam urusan dunia. Itu sebabnya, ajaran evolusi yang juga menafikan paham ketuhanan, dan ini searah dengan pemikiran Karl Marx.

Baca lanjutannya: Pesan-pesan Tersembunyi Dalam Film X-Men: First Class (Bagian 2)

Related

Film 7706922574121377915

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item