Wanita Tidak Masalah Jika Menikah dengan Pria yang Pendidikannya Lebih Rendah, Asal Penghasilannya Lebih Tinggi


Naviri Magazine - Di Amerika Serikat, sebelum tahun 1980-an, perempuan tertinggal di belakang laki-laki dalam menyelesaikan pendidikan tinggi, namun pada 2013 perempuan memperoleh kurang lebih 60% gelar sarjana dan gelar master, dan setengah dari semua gelar doktor.

Penelitian menemukan, di antara tahun 1980 dan 2008-2012, kemungkinan perempuan menikah dengan laki-laki yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih rendah dari mereka meningkat.

Jumlah pasangan yang suaminya memiliki pendidikan yang lebih tinggi dari sang istri menurun hampir 10% dari 24% pada 1980 menjadi 15% di tahun 2008-2012. Pada periode yang sama, pasangan yang istrinya memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi dari sang suami meningkat dari 22% menjadi 29%.

Jadi, selama 2008-2012 di AS, lebih besar kemungkinan perempuan menjadi pasangan yang memiliki edukasi yang lebih tinggi dalam pernikahan dibandingkan laki-laki.

Karena sejak dulu laki-laki diharapkan untuk menjadi pencari nafkah dan menjadi “kepala” keluarga, apakah hal terkait pendidikan pasangan ini mengubah peran mereka?

Bersatunya perempuan berpendidikan lebih tinggi dengan laki-laki berpendidikan lebih rendah dalam sebuah pernikahan, tidak berarti sang istri memiliki kekuasaan yang lebih di dalam pernikahan.

Secara umum, perempuan masih menikahi laki-laki yang berpenghasilan lebih besar darinya. Hal ini tidak mengejutkan, mengingat bahwa perempuan mendapat penghasilan lebih rendah daripada laki-laki, dan status pencari nafkah pada suami tetap ada.

Penelitian menemukan bahwa kecenderungan perempuan untuk menikah dengan laki-laki yang memiliki penghasilan di atas mereka lebih besar dibandingkan kecenderungan perempuan menikah dengan pria yang memiliki pendidikan lebih rendah. 

Dengan kata lain, pria dan wanita masih sering bersatu dalam pernikahan, ketika status ekonomi perempuan tidak melebihi laki-laki.

Meskipun laki-laki lebih memprioritaskan prospek keuangan dari calon pasangan hidup dari waktu ke waktu, mereka mungkin menilai status wanita hanya sampai pada titik di mana status pasangan mereka melebihi status mereka sendiri. 

Dalam hal ini, pria mungkin ragu untuk menikahi wanita yang memiliki tingkat pendidikan dan pendapatan yang lebih tinggi dari mereka.

Sementara itu, karena kesetaraan pendapatan telah meningkat secara drastis dalam beberapa dekade terakhir, wanita mungkin akan rugi lebih banyak apabila mereka menikah dengan pasangan yang kemampuan ekonominya lebih rendah.

Related

Relationship 5182985814635888823

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item