Misteri 10 Kode dan Bahasa Aneh yang Sampai Kini Tak Terungkap (Bagian 1)
https://www.naviri.org/2021/03/misteri-10-kode-dan-bahasa-aneh-yang.html
Naviri Magazine - Ada banyak contoh sistem misterius yang belum terpecahkan: kode, sandi, bahasa dan peta. Daftar ini akan terfokus pada sepuluh sistem misterius yang kurang dikenal dibandingkan Peta Vineland ataupun Naskah Voynitch. Berikut ini sepuluh cipher, peta dan bahasa yang masuk kategori misterius.
Cipher di British Library
Di British Library setidaknya ada tiga buku [naskah] yang seluruhnya ditulis dalam bentuk sandi.
Yang pertama berjudul "The Subtlety of Witches", ditulis oleh Ben Ezra Aseph [1657], sementara yang kedua memiliki judul panjang: " Order of the Altar, Ancient Mysteries to Which Females Were Alone Admissible: Being Part the First of the Secrets Preserved in the Association of Maiden Unity and Attachment" [1835]. Lalu, yang ketiga memiliki judul “Mysteries of Vesta" [mungkin dari tahun 1850].
Bahasa Peruvian
Ditemukan sebuah surat berusia 400 tahun yang ditulis oleh penulis Spanyol tak dikenal. Sama seperti penulisnya, surat itu juga mengungkapkan bahasa Peru yang sebelumnya tidak diketahui.
Surat itu ditemukan di reruntuhan sebuah gereja kuno Kolonial Spanyol di El Brujo di Peru bagian utara, pada tahun 2008. Surat tersebut merupakan catatan yang tampaknya menerjemahkan bahasa tak dikenal ke dalam bahasa Spanyol dan angka Arab.
Meskipun bahasa baru itu mungkin meminjam bahasa Quechua yang sampai saat ini masih dipakai oleh penduduk asli Peru, jelas bahwa itu adalah bahasa yang sama sekali baru dan tidak dikenal.
Bahasa ini kemungkinan adalah salah satu dari dua bahasa yang disebutkan dalam teks-teks kontemporer, "Quingnam" atau "Pescadora" yang berarti "bahasa nelayan." Bahasa ini mungkin didasarkan pada budaya Inca, karena terjemahkan angka menunjukkan penggunaan sistem nomor berbasis puluhan (Maya menggunakan sistem nomor berbasis dua puluh).
Peta Ptolemius
Seorang Yunani terkenal, Claudius Ptolemius, memasukkan peta 'Germania Magna' dalam Geographia-nya. Pada tahun 150, ia memutuskan untuk menciptakan “Google Earth” pertama dan menciptakan 26 peta dengan tinta berwarna pada kulit hewan yang katanya menggambar dunia yang kemudian dikenal.
Meskipun tidak pernah mengunjungi Jerman, ia menggunakan catatan dan dokumen untuk menggambar petanya. Dalam peta itu, ia menandai 96 kota di Jerman.
Setelah bekerja selama enam tahun, sebuah tim surveyor dan pemeta mengklaim bahwa mereka berhasil memetakan kembali 96 kota Jerman dalam Geographia Ptolemius dengan mencocokkan koordinat.
Kota-kota yang berhasil dicocokkan itu antara lain Jena, Essen dan Fürstenwalde. Masing-masing kota itu disebut Ptolomeus dalam petanya sebagai Bicurgium, Navalia Susudata. Ini adalah satu-satunya contoh dalam daftar ini yang tampaknya telah benar-benar terpecahkan.
Cipher Feynman
Di awal lahirnya internet, seseorang yang mengaku sebagai mahasiswa fisikawan brilian Dr. Richard Feynman, memposting pesan ke daftar kriptologi internet. Ia mengatakan bahwa Dr. Richard Feynman memberikan tiga sampel kode pada sesama ilmuwan di Los Alamos.
Dr. Feynman tidak bisa memecahkannya. Jadi, mahasiswa itu memposting pesan tersebut, berharap orang lain bisa memecahkannya. Salah satu kode berhasil diterjemahkan oleh John Morrison dari Jet Propulsion Laboratory (JPL). Ternyata, isinya tentang pembukaan cerita Chaucer’s Canterbury. Dua lainnya tetap belum terpecahkan.
Transkrip Anthon
Transkrip Anthon berupa sepotong kecil kertas yang berada di tulisan tangan Joseph Smith, Jr, pendiri Mormon. Di kertas itu terdapat beberapa baris karakter yang ada pada Golden Plates atau Pelat Emas (catatan kuno yang diklaim Smith sebagai terjemahan Kitab Mormon).
Dinamakan Transkrip Anthon, karena pada tahun 1828 kertas itu disampaikan kepada Charles Anthon. Charles Anthon pada waktu itu adalah ahli tulisan klasik terkenal di Columbia University, sehingga diharapkan bisa mengotentikasi dan menerjemahkan karakter.
Menurut Anthon, tanda di kertas “Caractors” itu tampaknya hanya merupakan tiruan dari berbagai karakter abjad dan sama sekali tidak ada artinya. Kemungkinan besar, “Caractors” dalam Transkrip Anthon dipinjam dari berbagai sumber [mungkin versi singkat Alkitab], dengan karakter acak untuk memberikan penampilan bahasa yang benar.
Cipher HMAS Sydney
HMAS Sydney adalah kapal patroli cepat Angkatan Laut Australia. Pada 19 November 1941, kapal itu terlibat pertempuran dengan Kormoran, kapal patroli Jerman. Dibandingkan Kormoran, Sydney lebih besar, lebih kuat dan lebih bersenjata. Kendati demikian, Sydney justru mengalami banyak kerugian ketimbang Kormoran.
Ada yang mengatakan jika kemenangan diraih Kormoran karena kapal itu lebih cepat dan akurat. Namun, ada dugaan jika komandan Jerman menggunakan tipu muslihat untuk memancing Sydney ke dalam jangkauan tembak, atau melibatkan sebuah kapal selam Jepang.
Peristiwa sebenarnya yang terjadi dalam pertempuran antara Sydney dan Kormoran sekarang diyakini sebagai bagian yang ditutup-tutupi. Dari sinilah Cipher Sydney kemudian muncul. Kapten Kormoran, Kapten Detmers, ditangkap dan dikirim ke sebuah kamp tawanan perang Australia setelah Kormoran tenggelam.
Pada tahun 1945, Detmers mencoba melarikan diri dari kamp POW, tapi tertangkap kembali. Saat tertangkap, pada dirinya ditemukan sebuah buku harian yang tampaknya telah ditulis dalam kode Vigenere. Detmer telah menempatkan titik-titik kecil di bawah huruf-huruf tertentu dalam buku hariannya.
Buku harian itu diteruskan kepada kriptoanalisis Australia dan analisis mereka menunjukkan bahwa buku harian itu dikodekan dalam kode Vignere yang mudah diuraikan. Menurut analisis, Detmers sedang mencoba menyembunyikan deskripsi keterlibatan antara Sydney dan Kormoran. Tapi, masalahnya, mengapa Detmers menggunakan kode yang mudah diuraikan?
Misteri semakin dalam ketika dokumen Australia lainnya mengklaim jika buku harian itu tidak semuanya ditulis dalam kode Vigenere, tetapi kode Jerman yang tidak ditentukan Perang Dunia II. Disebutkan bahwa buku harian itu menggunakan sistem Inggris yang disebut kode Playfair, kode lain yang telah rusak pada 1941.
Jika itu benar, mengapa pula Detmers menggunakan kode yang telah rusak? Yang mana yang benar? Apakah Detmers menggunakan kode Vigenere? Apakah ia menggunakan kode Jerman yang tidak diketahui? Atau apakah ia menggunakan kode Playfair Inggris?
Baca lanjutannya: Misteri 10 Kode dan Bahasa Aneh yang Sampai Kini Tak Terungkap (Bagian 2)