Panduan Membuat Produk dan Memasarkannya di Internet (Bagian 3)

 
Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Panduan Membuat Produk dan Memasarkannya di Internet - Bagian 2). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Karena begitu pentingnya peran orang lain dalam memperkenalkan sekaligus mempromosikan suatu produk inilah kebanyakan produsen dan juga perusahaan-perusahaan itu sampai mengeluarkan banyak dana untuk dapat merekrut artis-artis terkenal untuk bisa mempromosikan produknya—dengan tujuan seperti yang digambarkan di atas itu. 

Nah, kaitannya dengan bisnis di internet adalah; produk yang kita ciptakan pun akan memiliki semacam kredibilitas yang lebih tinggi dan kesan yang lebih baik apabila produk itu dipromosikan oleh orang lain, atau oleh beberapa orang lain. 

Tentu saja dalam hal ini kita tidak perlu sampai mengeluarkan uang banyak untuk mengontrak artis-artis terkenal. Yang kita perlukan di sini hanyalah beberapa orang yang mau memberikan semacam kesaksian atau testimonial atas produk yang kita tawarkan itu dengan memberikan komentar mereka yang positif untuk produk tersebut.

Setidaknya, kita harus memiliki 5 sampai 10 orang, baik yang kita kenal ataupun yang tidak kita kenal, untuk memberikan testimonial mereka atas produk kita, dan kemudian memajang ucapan testimonial mereka di website kita nantinya. 

Akan lebih bagus lagi kalau profil diri mereka yang memberikan testimonial itu ditampilkan pula di website kita, meliputi foto dan namanya, lebih baik lagi kalau juga disertai alamat serta nomor telepon mereka.

Dengan adanya kesaksian serta testimonial semacam itu, calon pelanggan akan merasa lebih diyakinkan atas kualitas dan mutu produk kita, dibanding jika hanya diri kita yang menyampaikannya. Ini tak jauh beda dengan istilah yang biasa diungkapkan oleh masyarakat kita dengan istilah ‘getok tular’. 

Orang-orang biasanya akan lebih mempercayai sesuatu yang bersifat ‘getok tular’ (dari mulut ke mulut) itu dibanding hanya promosi yang diiklankan oleh seorang produsen.

Karenanya, carilah dulu orang-orang yang sekiranya mau dan mampu memberikan kesaksian atau testimonial tersebut, kemudian dokumentasikan testimoni serta profil mereka untuk dipajang di website kita nantinya. Ini akan menjadi salah satu pendukung kesuksesan bisnis kita dalam menawarkan dan memasarkan produk yang kita ciptakan.

Pelajari produk milik pesaing

Di pasaran saat ini ada begitu banyak produk sabun cuci, baik yang batangan ataupun yang berbentuk detergen, dan bisa dikatakan semuanya memiliki pangsa pasar sendiri-sendiri. Sebenarnya, di antara begitu banyak sabun cuci yang ada di pasaran itu tak jauh berbeda dalam hal kualitasnya, namun biasanya ada sedikit tambahan kualitas tertentu yang dimiliki oleh suatu sabun cuci yang tidak dimiliki oleh sabun cuci lainnya.

Nah, ketika akan membuat suatu produk yang akan dipasarkan di internet, lihat, pelajari dan cermati terlebih dulu produk-produk milik orang lain yang sama atau mirip dengan produk kita, kemudian lihat di bagian mana kita bisa memberikan tambahan kualitas yang tidak dimiliki oleh produk-produk milik para pesaing itu. 

Dengan cara seperti itu, kita akan lebih bisa menghasilkan produk yang memiliki nilai plus atau nilai tambahan dibandingkan dengan produk sejenis yang telah ada.

Seringkali orang (konsumen) membeli sesuatu bukan hanya karena alasan harganya semata-mata yang mungkin murah, namun juga karena kualitasnya. Ada banyak orang yang tak peduli harus mengeluarkan uang tambahan untuk membeli suatu produk tertentu selama produk itu memiliki kualitas seperti yang diinginkannya. 

Karenanya, apabila kita mampu menghasilkan suatu produk dengan kualitas istimewa, atau setidaknya di atas rata-rata dari produk sejenis, maka ada kemungkinan calon pelanggan produk tersebut akan lebih memilih produk milik kita dibanding produk orang lain. 

Apalagi jika kita mampu memberikan harga yang sama, atau setidaknya selisih sedikit lebih tinggi, maka kemungkinan untuk lebih laku masih lebih besar dibanding jika kita hanya menghasilkan produk sejenis dengan kualitas yang sama seperti produk milik orang lain.

Dalam bisnis penciptaan produk, seringkali ada istilah ‘pelopor’ dan ‘pengekor’. Pelopor adalah pihak pertama yang menciptakan suatu produk tertentu, sementara pengekor adalah pihak di belakangnya yang meniru menciptakan produk yang sejenis. 

Namun, tidak selamanya pelopor menjadi pihak yang menang dalam persaingan. Ada kalanya, dan seringkali terjadi, pihak pengekor yang memenangkan persaingan karena mereka melakukan inovasi, perbaikan dan menyempurnakan produk mereka sehingga bisa mengungguli kualitas dan mutu produk milik pihak pelopor. 

Jadi, kalau saat ini kita menginginkan untuk meluncurkan suatu produk tertentu di internet dan ternyata produk itu sudah banyak dipasarkan di internet, jangan dulu berkecil hati. Yang penting adalah inovasi dan kemauan keras untuk menciptakan produk yang lebih unggul, lebih baik dan memiliki mutu yang lebih tinggi. 

Pelajari dan cermati produk-produk milik pesaing, cari kelemahan-kelemahannya, kekurangan-kekurangannya, kemudian ciptakanlah produk yang tidak memiliki kelemahan atau kekurangan seperti yang ada pada produk milik pesaing, plus ditambah dengan beberapa kelebihan yang lain.

Tentukan target minimal

Sebuah produk dipasarkan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal, dan keuntungan itu baru akan teraih apabila terjadi aktivitas penjualan. Semakin tinggi tingkat penjualan, maka semakin tinggi pula tingkat keuntungan. 

Produk yang berharga tinggi belum tentu menghasilkan keuntungan yang sama tingginya jika tingkat penjualannya rendah. Sebaliknya, produk dengan harga rendah bisa menghasilkan keuntungan yang tinggi apabila memiliki tingkat penjualan yang tinggi.

Nah, sebelum memutuskan untuk meluncurkan suatu produk, lihat dan pelajari dulu dengan cermat, seberapa banyak sekiranya produk itu akan mampu terjual. Ini adalah bagian dari rencana marketing. Tentukan target minimal berapa ribu atau berapa ratus ribu sekiranya produk itu akan terjual. 

Apabila estimasi dari rencana marketing itu menunjukkan bahwa produk tersebut akan berhasil terjual sejumlah target minimal yang direncanakan, maka kemungkinan besar produk itu dapat diluncurkan. Namun jika tidak, maka sebaiknya diurungkan saja daripada menuai kerugian dan penyesalan.

Baca lanjutannya: Panduan Membuat Produk dan Memasarkannya di Internet (Bagian 4)

Related

Internet 8516216792260021837

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item