Memahami dan Mewaspadai Risiko Bubble pada Bitcoin


Naviri Magazine - Orang melakukan investasi dengan harapan mendapatkan keuntungan dari investasi yang dilakukan. Seperti investasi pada emas, misalnya. Tujuannya tentu agar mendapat keuntungan dari investasi tersebut, seiring harga emas yang terus naik. 

Kenyataannya, emas memang salah satu bentuk investasi yang banyak disarankan, karena harganya lebih sering naik dibandingkan turun. Artinya, berinvestasi emas memiliki potensi menguntungkan untuk jangka panjang.

Kini, ketika Bitcoin menjadi salah satu komoditas yang juga berpotensi menguntungkan, sebagian orang pun mulai melirik Bitcoin sebagai sarana investasi. Apalagi Bitcoin terus mengalami peningkatan harga, hingga ribuan kali lipat. Artinya, berinvestasi Bitcoin memungkinkan seseorang mendapat kentungan dalam jumlah yang sangat besar.

Tapi apakah benar begitu?

Lonjakan nilai Bitcoin mulai mengkhawatirkan sebagian pihak, karena diprediksi bakal berisiko bubble. Lonjakan harga Bitcoin ini salah satunya disebabkan investor skala besar yang ingin berspekulasi.

Saat permintaan tinggi, nilai mata uang virtual ini meningkat dan berisiko bubble. Bubble atau gelembung merupakan kondisi saat nilai investasi menjadi tinggi secara tidak wajar. 

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira Adinegara, mengatakan kondisi bubble perlu diwaspadai. "Untuk memastikan bubble perlu dianalisis secara komprehensif perbandingan harga antara Bitcoin dengan mata uang digitalnya," ujarnya kepada media. 

Menurut Bhima, kondisi bubble terjadi jika nilai Bitcoin merosot bersamaan dengan mata uang lainnya, dengan angka yang relatif sama. Bhima menuturkan, investor secara bersamaan melakukan aksi jual. 

Namun jika penurunan nilainya terjadi secara parsial, kondisi tersebut tak bisa disebut bubble. Seperti yang terjadi saat ini, nilai Bitcoin menurun setelah melonjak tinggi. Selama sepekan ini Bitcoin terus menurun. Penurunan ini diperkirakan hanya sementara akibat aksi profit taking jangka pendek. 

Faktor lainnya penurunan nilai Bitcoin adalah perubahan preferensi investor untuk membeli cryptocurrency yang nilainya lebih kecil, seperti Enthereum dan Lite Coin. Saat ini terdapat lebih dari seribu jenis cryptocurrency yang bisa dipilih investor. 

Related

Money 6827909158451295815

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item