Upaya Mengawasi dan Mengontrol Warga Lewat Data DNA (Bagian 1)


Naviri Magazine - Pemerintah di berbagai negara sepertinya memiliki ambisi yang terus membesar dalam upaya mengawasi dan mengontrol warganya. Mereka ingin tahu bagaimana riwayat hidup orang per orang, pendidikannya, pekerjaannya, penghasilannya, dan lain-lain, demi tujuan pengawasan dan pengontrolan. 

Dalih yang digunakan untuk tujuan itu biasanya berkisar dari upaya menanggulangi kejahatan dan terorisme, atau semacamnya. 

Yang menjadi masalah, upaya berlebihan pemerintah dalam mengawasi warga kadang sampai melanggar hak privasi warganya sendiri. Karena pengawasan dan kontrol yang terlalu ketat, warga jadi kehilangan privasi. Contoh dalam hal ini adalah upaya pengawasan dan kontrol yang dilakukan pemerintah Cina, khususnya pada warga yang tinggal di Provinsi Xinjiang.

Setelah memberlakukan berbagai larangan yang bersifat diskriminatif, seperti kaum adam dilarang berjanggut panjang atau kaum hawa dilarang berjilbab, hingga larangan penggunaan beberapa nama tertentu pada bayi, kini privasi warga di Provinsi Xinjiang, Cina, kembali terusik dengan adanya program pemerintah berupa pengumpulan sampel DNA.

Sejak pertengahan 2017, kabar pengumpulan sampel DNA di wilayah yang menjadi rumah bagi 11 juta umat Muslim itu mulai santer terdengar. Pemerintah setempat mulai mengeluarkan sejumlah dana yakni $8,7 juta guna membeli berbagai peralatan untuk melakukan analisis sampel DNA. 

Kini pengumpulan sampel DNA pun sudah mulai dilakukan melalui pemeriksaan kesehatan kepada warga yang berusia 12 hingga 65 tahun. Data yang dikumpulkan dari warga yang mayoritas berasal dari etnis Uighur itu berupa golongan darah, sidik jari, hingga iris mata. 

Berdasarkan laporan Human Rights Watch, ada pembagian tugas dalam menjalankan program ini. Anggota atau kader Partai Komunis dan polisi bertanggung jawab untuk mengumpulkan foto, sidik jari, dan iris mata. Sedangkan otoritas kesehatan mengumpulkan sampel DNA dan golongan darah.

Sampel DNA yang terkumpul akan dikirim ke biro kepolisian untuk disimpan dan dicocokkan dengan nomor identitas nasional seseorang. Sehingga tak hanya data diri warga yang akhirnya disimpan pihak kepolisian, namun juga data biometrik warga Xinjiang. 

Guna menyukseskan program tersebut, pemerintah meyakinkan warga bahwa skema pemeriksaan bertujuan mendapatkan data mengenai populasi dan kondisi warga yang berguna untuk mengevaluasi serta memperbaiki kebijakan pengentasan kemiskinan. 

Menurut beberapa laporan, tak dapat dipastikan apakah warga setempat mengetahui pemeriksaan kesehatan yang mereka jalani berkenaan dengan pengumpulan data biometrik. Hingga November lalu, sudah 18.8 juta warga melakukan tes. 

Pengumpulan DNA bukan hal baru di Cina. Sejak 1989, sudah 40 juta sampel DNA yang diperoleh pemerintah yang tersimpan dalam database Forensic Science DNA Database System atau National Public Security Agencies DNA Database Application System. Ini menjadi database DNA terbesar di dunia dibandingkan AS yang hanya memiliki 12,8 juta, dan Inggris sebanyak 5,2 juta.

Namun data-data itu merupakan kompilasi dari DNA warga biasa dan pelaku tindak kejahatan. Sedangkan yang diterapkan di Xinjiang berlaku bagi semua warga, termasuk warga Xinjiang yang berada di wilayah lain. Xinjiang menjadi provinsi pertama yang menerapkan program pengumpulan DNA ini.

Melihat program pemerintah yang kerap tak acuh dengan privasi dan hak asasi warga, langkah ini pun ditentang oleh lembaga HAM seperti Human Rights Watch. Menurut kelompok tersebut, pengumpulan sampel DNA dan data biometrik di provinsi yang berada di Barat Cina itu sebagai sebuah pelanggaran HAM, karena data tersebut merupakan privasi warga. 

”Xinjiang merupakan kawasan yang tertindas dengan berbagai level pemantauan. Mengumpulkan informasi dalam skala masif yang tidak ada hubungannya dengan investigasi kriminal membuka pintu untuk melakukan pemantauan dan pengawasan yang lebih besar,” kata Peneliti di Human Rights Watch, Maya Wang, dalam pernyataannya, seperti dikutip dari The Independent. 

Baca lanjutannya: Upaya Mengawasi dan Mengontrol Warga Lewat Data DNA (Bagian 2)

Related

Technology 7423796730309425491

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item