Kisah 3 Miliarder yang Dulu Miskin, Putus Sekolah, hingga Imigran Telantar


Naviri Magazine - Segala sesuatu pasti berubah. Tak ada sesuatu yang tetap dan abadi. Salah satunya ialah hidup. Bisa jadi saat ini seseorang sukses, di masa depan justru bangkrut. Sebaliknya, ada pula yang dulu miskin, kini berubah jadi miliarder.

Di antara orang-orang yang bernasib demikian, 3 miliarder yang akan tersaji di bawah ini punya kisah pilu di masa lampau, di balik kesuksesan yang diraih di masa kini.

Barangkali, mereka sempat dianggap orang tak berguna, yang tak mungkin punya masa depan cerah. Padahal, hidup adalah perjalanan. Buktinya, mereka mampu mengubah nasib hingga 360 derajat.

Beberapa di antaranya pernah mengalami hal-hal tak beruntung seperti putus sekolah, terpaksa harus jadi seorang imigran pencari suaka, bahkan ada pula yang sempat menjadi buronan dan berurusan dengan hukum.

Namun demikian, tekad kuat yang mereka miliki mampu membawa ke posisi yang jauh lebih baik dibanding masa silamnya. Berikut kisahnya:

1. Jan Koum

Namanya pasti tak asing ditelinga. Ialah Jan Koum, si pendiri aplikasi pesan paling populer di dunia, WhatsApp. Forbes mencatat kekayaan Koum sebesar 10,4 miliar dolar AS atau senilai Rp 148 triliun (kurs: Rp 14.317).

Jangan kira kesuksesan Koum diraih dari ruang kosong. Dahulu, ia adalah seorang imigran Ukraina yang mencari suaka di Amerika Serikat akibat gejolak anti-semitisme. Di AS, Koum hidup serba keterbatasan.

Ia pernah menjajal jadi tukang cuci piring, tukang sapu sebuah toko, hingga pengasuh anak. Namun, pengetahuannya soal teknologi membuat ia mendirikan WhatsApp, aplikasi yang membuatnya jadi miliarder.

2. Francois Pinault

Pinault adalah seorang pengusaha besar yang memiliki Kering Group dan perusahaan investasi, Artemis. Kekayaannya saat ini menyentuh 58 miliar dolar AS atau senilai Rp 830 triliun.

Padahal, dahulu ia terpaksa harus berhenti sekolah lantaran kerap menjadi korban perundungan teman-temannya akibat miskin. 

3. George Soros

Soros merupakan seorang imigran London lantaran jadi buronan dari kejaran Nazi yang memburu para keturunan Yahudi. Sesampainya di London, Soros memang selamat dari Nazi, tetapi dirinya belum selamat dari rasa lapar.

Akhirnya ia bertahan hidup dengan menjadi pelayan, tukang angkut (kuli panggul), hingga memiliki toko suvenir. Belakangan, kekayaan Soros mencapai 8,6 miliar dolar AS atau senilai Rp 124 triliun.

Related

Figures 8235011469746694069

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item