Sejarah Panjang Lahirnya BRI di Indonesia, Ternyata Berawal dari Kas Masjid (Bagian 1)


Naviri Magazine - BRI (Bank Rakyat Indonesia) termasuk bank yang sangat populer, karena nyaris bisa ditemukan di mana pun, termasuk di daerah-daerah yang relatif terpencil atau di kota-kota kecil. Karenanya, BRI benar-benar mencerminkan namanya sebagai bank yang mudah diakses rakyat di mana pun. 

Saat ini, BRI sudah menjadi salah satu bank besar, yang diandalkan jutaan orang Indonesia untuk urusan menabung, menyimpan dana dalam bentuk deposito, sampai untuk keperluan utang atau kredit. Melihat wujudnya sekarang, mungkin jarang yang tahu, kalau cikal bakal BRI adalah kas masjid. BRI juga telah menempuh perjalanan panjang sejarah hingga bisa seperti sekarang. Berikut ini kisahnya.

Satu hari di tahun 1894, seorang guru sekolah di Banyumas mengadakan tayuban dalam rangka sunatan anaknya. Patih Banyumas, yang juga menjadi wakil bupati, Raden Bei Aria Wirjaatmadja, hadir dalam acara itu. Wirjaatmadja tahu besaran gaji seorang guru sekolah. Pesta sunatan itu terlalu besar untuk seorang guru, menurut Wirjaatmatja. 

Sang patih pun mendekati sang guru untuk bertanya soal sumber dana pesta sunatan itu. Sang guru mengaku jika dirinya telah meminjam uang dari seorang warga dengan bunga tinggi. Begitu cerita dalam buku One Hundred Years Bank Rakyat Indonesia, 1895-1995. 

Pinjam-meminjam dengan lintah darat sudah jadi kebiasaan priyayi lainnya di zaman itu. Patih Wirjaatmadja memperkirakan, tak hanya guru ini saja yang berutang pada lintah darat. “Dia ingin menolong mereka,” tulis buku tersebut. 

Wirjaatmadja adalah pegawai yang baik dan ahli dalam keuangan. Setidaknya di mata atasannya, Asisten Residen E. Sieburgh. Sejak April 1894, Wirjaatmadja sudah dipercayai mengelola kas masjid kota Purwokerto sebesar 4.000 gulden. Uang itu juga kemudian dipakai untuk memberi pinjaman kepada pegawai rendahan yang membutuhkan. Golongan berikutnya yang ditolong adalah petani. 

Menurut Warta BRI, De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden alias Bank Simpan Pinjam Pemuka Bumputra Purwokerto lalu didirikan pada 16 Desember 1895, oleh R. Wiriaatmadja; R. Atma Soepradja; R. Atma Soebrata, dan R. Djaja Soemitra. Setelah ganti asisten residen, dari E Sieburgh ke Wolff van Westerrode, bank ini terus dikembangkan. 

Pada 1897, bank tersebut ganti nama menjadi Poerwokertosche Hulp en Spaar Landbouw Credietbank alias Bank Kredit Simpan Pinjam Pertanian Purwokerto. Pada tahun berikutnya, bank ini dikenal sebagai Volksbank alias Bank Rakyat, kadang diterjemahkan sebagai Bank Desa, yang tumbuh di beberapa tempat. 

Sebelum jadi serdadu, sekitar 1939-1940, Soeharto pernah bekerja di sebuah Volksbank di Wuryantoro, Wonogiri. “Ia diterima sebagai pembantu klerk (juru tulis) di sebuah bank desa (Volksbank),” tulis OG Roeder dalam Anak Desa: Biografi Presiden Soeharto. 

Pekerjaan itu mengharuskannya berkeliling desa memakai sepeda, dengan memakai pakaian jawa lengkap. Sialnya, pada suatu hari, kain pinjaman dari bibinya tersangkut di pedal sepeda, dan rusak. Setelah itu dia berhenti dari pekerjaannya. 

Berdasar Staatsblad No. 82 tahun 1934, setelah melewati depresi ekonomi dunia atau malaise 1929, bank umum kredit rakyat alias Algemene Volkscrediet Bank (AVB) didirikan pada 19 Februari 1934. 

Tahun 1936 dan 1937, menurut Sumitro Djojohadikusumo dalam Kredit Rakyat Di Masa Depresi, “Keadaan ekonomi penduduk mengalami perbaikan yang berarti, setidak-tidaknya di banyak daerah di Luar Jawa, sehingga tercatat hasil-hasil yang tidak mengecewakan oleh berbagai golongan penduduk.” 

Setelah bala tentara Jepang mendarat dan menggantikan Hindia Belanda, AVB tak beroperasi. Menurut Faried Wijaya Mansyoer, dalam Perkreditan & Bank dan Lembaga-lembaga Keuangan Kita, “Zaman Pendudukan Jepang, nama AVB diubah menjadi Syomin Ginko, berdasarkan Osamu Seirei No. 8 tahun 2602 (tahun Jepang).” 

Baca lanjutannya: Sejarah Panjang Lahirnya BRI di Indonesia, Ternyata Berawal dari Kas Masjid (Bagian 2)

Related

History 2676426683952999107

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item