Bitcoin Diprediksi Akan Berharga Rp 70 Miliar per Keping Pada Tahun 2030


Naviri Magazine - Bitcoin baru saja mencetak rekor tertinggi sepanjang masa, meski setelahnya mengalami koreksi cukup signifikan. Lonjakan harga mata uang kripto paling populer ini diperkirakan masih akan terus berlanjut, bahkan ada prediksi bombastis, mencapai US$ 5 juta/koin atau sekitar Rp 70 miliar/koin (kurs Rp 14.000/US$) di tahun 2030.

Melansir data dari Coin Market Cap, harga bitcoin mencetak rekor tertinggi sepanjang masa di US$ 66.930,39/koin pada Rabu (20/10). Namun pada Minggu (24/10/2021) pukul 10:49 WIB, bitcoin diperdagangkan di kisaran US$ 61.252,23/koin, naik 0,12% dalam 24 jam terakhir. Tetapi jika dilihat dari rekor tertinggi sepanjang masa, bitcoin sudah jeblok nyaris 9%.

Forbes melaporkan sebuah panel yang berisi 50 ahli bitcoin dan mata uang kripto, memprediksi harga bitcoin akan terus menanjak di 2021 dan mencetak rekor US$ 80.000/koin. Setelahnya, bitcoin akan meroket lagi ke US$ 250.000/koin di 2025, dan akhirnya mencapai US$ 5 juta di 2030.

"Saat bitcoin semakin matang dan terjadi peningkatan nilai, kegunaan, umur dan kepercayaan, perilakunya tidak akan seperti saham. Bitcoin akan lebih mirip dengan emas sebagai aset penyimpan nilai," kata Daniel Polotsky, panelis dan pendiri CoinFlip, sebagaimana dilansir Forbes.

Seperti diketahui, ETF berbasis bitcoin futures, ProShares Bitcoin Strategy ETF, yang mulai diperdagangkan di pekan ini. ETF tersebut semakin menambah keragaman investasi berbasis bitcoin, yang menjadi salah satu pemicu kenaikan harga bitcoin di pasar spot hingga mencetak rekor tertinggi sepanjang masa.

Polotsky mengatakan pada akhirnya bitcoin akan mengalahkan emas sebagai aset aman (safe haven).

"Pada akhirnya bitcoin akan melengserkan emas dan menjadi raja aset safe haven, dan mudah-mudahan itu akan terjadi di akhir dekade ini," katanya.

Dukungan bagi bitcoin untuk mengalahkan emas juga datang dari investor legendaris Paul Tudor Jones, yang berbicara dalam acara "Squawk Box" CNBC International, Rabu lalu. Ia mengatakan, ia lebih memilih mata uang kripto sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi, ketimbang emas. Setelah ucapannya tersebut, bitcoin pun mencetak rekor tertinggi sepanjang masa.

"Bitcoin akan menjadi bagus untuk lindung nilai. Mata uang kripto akan bagus untuk lindung nilai. Ada tempat untuk kripto dan jelas saat ini lebih bak ketimbang emas... Saya juga berpikir kripto juga akan bagus untuk lindung nilai terhadap inflasi. Untuk saat ini, saya akan memilih kripto ketimbang emas," kata Jones, sebagaimana dilansir CNBC International.

Sementara itu panelis lain menyebut laju kenaikan bitcoin ini berbeda dari sebelumnya, sebab ada beberapa faktor yang sudah sesuai pada tempatnya.

"Tren kenaikan harga bitcoin di tahun ini berbeda. Lebih banyak inovasi, lebih banyak regulasi terlibat (meski ada ketakutan, ketidakpastian dan keraguan), kemudian ekosistem serta infrastruktur sudah berada di tempat yang cukup tepat," kata Gunnar Jaerv, chief operating officer di First Digital Trust.

Meski demikian, tidak semua panelis memberikan proyeksi bullish. John Hawkins, dosen senior di Universitas Canberra mengatakan menurutnya saat ini waktu yang tepat untuk menjual bitcoin, sebab aksi spekulatif hingga menjadi bubble pada akhirnya akan runtuh.

"Runtuhnya harga bitcoin bisa terjadi akibat kekecewaan terhadap semua aset kripto (kecuali stablecoin), saat bank sentral mulai menunjukkan jika mereka merupakan masa depan mata uang digital, atau karena ethereum merupakan aset kripto yang lebih bagus ketimbang bitcoin," laya Hawkins, sebagaimana dilansir Forbers.

Related

News 5942491366410872715

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item