Diidap Legenda Bulutangkis Verawaty Fajrin, Apa Penyebab Kanker Paru?
https://www.naviri.org/2021/11/diidap-legenda-bulutangkis-verawaty.html
Naviri Magazine - Legenda bulutangkis Verawaty Fajrin tengah menjalani perawatan di rumah sakit karena kanker paru yang diidapnya. Juara dunia era 1980-an itu divonis mengidap kanker paru sejak Maret 2020.
Diberitakan, sejak saat itu Verawaty Fajrin rutin menjalani kemoterapi, sayangnya tak membuahkan hasil. Kondisinya yang makin memburuk, membuatnya dirujuk ke RS Dharmais sejak 19 September.
"Memang tampak kesakitan walaupun sudah terapi. Tidak seperti biasanya tegar dan banyak bercanda pada perawatan sebelumnya. Sepertinya keluarga berharap Bu Vera dirawat di RS terus karena sedang bedrest saja, tidak dapat aktif bangun atau duduk," kata dr. Raden Soeko Werdi Nindito Danoekoesoemo, yang dibagikan Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto, di forum wartawan.
Kanker paru termasuk jenis penyakit yang sulit dideteksi hanya dari gejala luar, sebab perlu dibuktikan dengan pemeriksaan rontgen thorax. Kanker jenis ini bisa menyerang pria maupun wanita.
Guru Besar Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)-Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Prof dr Anwar Jusuf, SpP(K), menuturkan kanker paru sebetulnya bukan penyakit yang berkembang dalam waktu cepat. Penyakit ini perlu waktu 10 tahun untuk berubah dari fase jinak menjadi ganas.
"Jangan menganggap remeh kondisi tubuh hanya karena sering terjadi," kata dr Anwar.
Penyebab kanker paru
Dikutip dari laman Cancer.org, kanker yang menyebar dapat menyebabkan mual, sakit kepala, atau tanda dan gejala lainnya, tergantung pada organ apa yang terkena. Setelah kanker paru-paru telah menyebar, kondisi pasien akan masuk ke tahap gawat darurat.
Penyebab kanker paru beragam, termasuk paparan pekerjaan, radiasi, polusi udara, penyakit paru-paru (misalnya, asma dan TBC), beberapa suplemen makanan, dan genetik.
Sebagian kecil kanker paru-paru berkembang pada orang tanpa faktor risiko penyakit yang diketahui. Beberapa di antaranya mungkin hanya peristiwa acak yang tidak memiliki penyebab luar, tetapi yang lain mungkin karena faktor yang belum kita ketahui.
Gejala kanker paru yang terkesan 'remeh' kadang tidak disadari pengidapnya, sehingga banyak pasien yang terlambat untuk mendapat penanganan. Contohnya seperti batuk yang berkepanjangan.