Kisah Laura Howes, Wanita yang Memiliki Payudara Fantastis 36P


Naviri Magazine - Laura Howes, perempuan asal Seghill, dekat perbatasan Northumberland, Inggris, kini bisa tersenyum sumringah. Dia akhirnya bisa mengenakan bralette renda cantik untuk pertama kali dalam hidup setelah 'memangkas' ukuran payudara dari 36P ke 36E.

"Saya kehilangan beban satu setengah bagian payudara, rasanya sangat aneh. Saya sudah menurunkan [ukurannya], hingga 21 cup. Sekarang ukurannya 36E," ujar Howes, seperti dikutip Daily Mail.

"Saya banyak membaca informasi secara online dikatakan 'pasien puas dengan menurunkan dua atau tiga cup', saya sampai 21 cup jadi saya berhak pamer dong."

Tak bisa dimungkiri, memiliki ukuran payudara besar mungkin menaikkan rasa percaya diri sejumlah kaum Hawa. Ada yang sampai menempuh operasi untuk menyisipkan implan payudara. Namun bagi Howes, 36P bukanlah ukuran yang membanggakan.

Perempuan berusia 28 tahun ini harus mengalami sakit punggung parah, nyeri sendi, skiatika atau nyeri yang menjalar sepanjang saraf skiatika (merembet dari punggung bawah ke kaki), juga dislokasi punggung akibat upaya memasukkan payudara 36P ke bra berukuran 38K. Ini merupakan ukuran bra terbesar yang bisa diperoleh.

Tidak hanya itu, ia juga harus berhadapan dengan kista, goresan, ruam, juga bengkak karena gesekan dan infeksi. 

Menurut laporan Editorial24, memiliki payudara besar juga membuatnya jadi sasaran bullying (perundungan). Howes merasa tidak nyaman atas tatapan pria-pria di sekitarnya saat usia 14 tahun.

Galang dana demi payudara

Operasi memang satu-satunya jalan demi mengangkat 'beban hidup' Howes. Sebenarnya NHS menyediakan pembiayaan untuk operasinya.

Namun pengajuan operasi ditolak karena indeks massa tubuh (body mass index) tidak memenuhi kriteria NHS. NHS mematok BMI harus di bawah 27, sedangkan Howes memiliki BMI di atas 27.

Mau tidak mau, ia pun mencanangkan program penurunan BMI selama 2 tahun agar ia mampu memenuhi kriteria. Karena ukuran payudara yang begitu besar, ia mengalami sakit luar biasa saat mencoba berolahraga.

Kemudian pandemi melanda sehingga perjalanannya untuk menurunkan BMI terhambat.

Meski demikian, ia tidak putus asa. Howes pun menggalang dana untuk membiayai operasinya. Penggalangan dana memenuhi target dan 8 ribu poundsterling terkumpul.

"Bahkan mereka yang tidak bisa berdonasi mengirimkan pesan berbunyi 'saya tidak mampu memberikan apapun, tapi semoga kamu berhasil'. Orang-orang sangat baik. Saya sangat bersyukur, saya tidak akan berada di posisi ini tanpa mereka," ujarnya.

Operasi berjalan selama 4 jam. Cukup melelahkan di mana dokter dibantu perawat harus mengangkat payudara yang berat dan menggambar titik-titik operasi.

Howes menuturkan, dokter yang menangani operasinya menyebut ini jadi payudara terbesar yang pernah dilihatnya. Secara keseluruhan, Howes tidak gemuk, tetapi payudara 36P miliknya menyumbang berat badan maupun BMI-nya.

Usahanya terbayar tuntas. Ia kini tidak perlu memaksakan payudara ukuran P ke bra ukuran K. Ia bisa berdiri tegap, duduk dengan normal, juga mandi tanpa harus mengayunkan payudara.

Buatnya, ini keputusan terbaik dalam hidup. Ia tinggal menjalani masa pemulihan sembari menikmati tubuh yang ringan, nyaris tanpa beban.

"Pemulihan pasti bisa sulit, seperti pemulihan operasi apapun, tetapi bahkan pada hari-hari terburuk, saya merasa secara eksponensial lebih baik daripada yang pernah saya lakukan dengan 36P saya," katanya.

"Saya akhirnya bisa mulai menjadi diri sendiri dan menjalani kehidupan yang normal dan aktif, dan saya tidak sabar untuk melihat apa yang akan terjadi di sisa hidup saya."

Related

News 5817612156234070003

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item