Mengapa Ada Orang-orang yang Suka Main Klakson Seenaknya?


Naviri Magazine - Anda sedang melaju di jalan raya, dan tiba-tiba mendengar suara klakson dari belakang. Anda pun menepi, memberi jalan bagi kendaraan di belakang. Tetapi, suara klakson itu terdengar terus menerus, sampai Anda merasa terganggu. 

Lalu orang yang main klakson itu muncul di samping Anda, ternyata seorang pengendara sepeda motor. Pengendara itu terus melaju ke depan, sambil terus membunyikan klakson berulang kali. Rupanya, dia bermaksud mengusir orang-orang di depannya, agar dia bisa melaju tanpa terganggu.

Pernah mendapati kenyataan yang mungkin menjengkelkan semacam itu? Mengapa ada orang yang main klakson seenaknya sendiri, seolah jalan raya hanya miliknya, sehingga ia merasa bebas melenggang dengan cara mengusir pengendara lain?

Penelitian berjudul “Driver’s vehicle horn use and its effects on other drivers and pedestrians: A case study in South Korea” yang dikerjakan oleh Masayuki Takada, Satoshi Suzuki, Ki-Hong Kim, Jong-Hyun Shin, dan Shin-Ichiro Iwamiya, dari Faculty of Design Kyushu University, memaparkan berbagai motif pengendara membunyikan klakson.

Dari 91 responden dalam penelitian tersebut, 49,5 persen di antaranya mengaku menggunakan klakson untuk memberi tahu bahaya kepada orang di sekitar, seperti ketika pejalan kaki menyeberang tanpa melihat kondisi lalu lintas di sekitarnya lebih dahulu. 

Sebesar 17,6 persen lainnya bermaksud mengambil perhatian orang lain, misalnya mengingatkan mobil yang berjalan pelan di jalur cepat. Selain itu, 16,5 persen responden memanfaatkan klakson untuk meluapkan kemarahan, entah karena merasa terganggu oleh pengendara lain atau karena masalah pribadi. 

Ada pula 1,1 persen responden membunyikan klakson untuk menghormati pengendara lain yang memberikan jalan.

Penelitian tersebut juga mengidentifikasi reaksi responden ketika diklakson. Mayoritas responden (37,4 persen) merasa kaget mendengar bunyi klakson. Sebanyak 19,8 persen merasa terganggu atau jengkel dengan bunyi klakson yang ditujukan kepada mereka. Sementara, 8,8 persen responden merasa bersalah karena menghalangi laju pengendara lain.

Pengguna jalan yang kaget atau merasa terganggu dengan bunyi klakson berpotensi melakukan aksi lanjutan. Bisa dalam bentuk permintaan maaf, atau malah terpancing emosi sampai akhirnya berkelahi dengan pengendara yang membunyikan klakson.

Cara pengendara membunyikan klakson juga penting untuk dipahami. Misalnya, pengendara yang membunyikan klakson pendek sebanyak satu kali, kebanyakan bermaksud mengingatkan bahaya kepada orang lain. Bunyi klakson pendek dua kali bertujuan mengingatkan bahaya atau mengambil perhatian pengguna jalan lain. 

Sedangkan klakson panjang digunakan pengendara untuk mengekspresikan kemarahan mereka. Hasil observasi juga menunjukkan klakson panjang paling sering membuat pengguna jalan lain merasa terganggu atau jengkel. 

Related

Automotive 2726704676320191373

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item