Memahami Fakta dan Mitos Pengobatan Tradisional


Sebagai laki-laki, Wiyono pernah mengalami masalah seksual yang merontokkan harga dirinya. Secara kelakar, penyakitnya itu disebut sindrom “Kuku Bima”: kurang kuat bini marah. Persisnya, bapak tiga anak ini tidak mampu lagi memuaskan pasangannya.

Pria usia 39 tahun itu sehari-hari adalah pengantar koran. Sejak pagi buta, ia mengendarai sepeda motor berkeliling kota Surabaya. Tugas ini cukup menguras tenaga. Buntutnya, di malam hari, Wiyono selalu KO duluan. Ranjangnya pun jadi adem.

Wiyono jadi malu sendiri. Untuk itu, ia rajin minum jamu Kuku Bima TL. TL dipelesetkan sebagai “tahan lama”. Jamu dengan harga Rp 1.500 per bungkus itu membuat Wiyono mulai merasa oke. Sesekali, agar tenaganya lebih super, dia tambahkan telur dan anggur. Kuku Bima plus ini dibelinya Rp 5.200 per ramuan. “Sekarang, kalau istri mengajak, hayo saja. Seminggu empat kali juga berani,” katanya sembari cengar-cengir.

Apa kandungan jamu itu? Wiyono tak peduli. Pokoknya, begitu Kuku Bima ditenggak, badannya menjadi enteng. Dia tidak tahu bahwa ramuan itu mengandung tribulus terretris, tanaman berduri yang biasa hidup di dataran kering.

Memang, sudah lama tanaman itu dipakai untuk mengatasi kelemahan seksual, serangan jantung, dan mengencangkan otot bagi atlet. Uji klinis menyimpulkan, tribulus berguna untuk meningkatan seks, khususnya pada kaum laki-laki. Tapi, bagi perempuan, kandungan itu tidak terlalu berpengaruh.

Wimpie Pangkahila, spesialis andrologi dan seksologi, juga mengakui keampuhan tribulus. “Tanaman ini bisa meningkatkan kesuburan pria,” kata dokter yang berpraktek di Bali itu. Tentu saja penggunaannya harus dengan dosis yang tepat.

Buat orang kebanyakan, penjelasan ilmiah memang tak dirasakan perlu-perlu amat. Yang penting, kondisi badan sehat, dan urusan bercinta lancar. Fakta di arena lebih afdal sebagai bukti ketimbang penjelasan ilmiah. Menggampangkan soal seperti ini lumrah pada masyarakat, terutama dari kalangan bawah.

Buntut dari cara berpikir sederhana itulah yang kemudian memunculkan berbagai kiat meningkatkan gairah seksual yang asal-asalan. “Banyak kepercayaan turun-menurun soal seks yang berdasar mitos belaka,” kata Wimpie.

Maka, jangan heran jika banyak orang yang meracik sendiri ramuan obat kuatnya. Di dataran Dieng, Jawa Tengah, misalnya, ada tanaman bernama purwoceng. Dalam bahasa Jawa, purwoceng berasal dari dua kata: purwa (awal) dan ngaceng (ereksi). Kira-kira bisa diartikan, “tanaman yang berguna untuk mengawali ereksi”.

Nama Latin purwoceng adalah Pimpinella pruacan, yang kemudian direvisi menjadi Pimpinella alpina. Tumbuhan ini ditemukan di Pegunungan Alpen di Swiss, pada ketinggian 2.000-3.000 meter di atas permukaan laut. Di Indonesia, selain di Dieng, purwoceng tumbuh di daerah lain. Di Pegunungan Iyang, Jawa Timur, dikenal sebagai suripandak abang. Di Gunung Tengger dinamai gebangan depok.

Yang dianggap berkhasiat dari tanaman itu adalah akarnya yang berbentuk mirip wortel, berwarna putih. Panjangnya sekitar 10 sentimeter. Jika dimakan, purwoceng akan menimbulkan rasa hangat di badan. Cocok buat penduduk di daerah dingin. Oleh warga setempat, badan yang menghangat itu ditafsirkan sebagai meningkatnya rangsangan seks.

Tanaman lain yang bisa menyegarkan tubuh, misalnya, pasak bumi. Nama Latin-nya adalah Eurycoma longifolia, salah satu jenis bidara laut. Disebut pasak bumi karena akar tunggangnya berbentuk kerucut seperti pasak. Akar yang rasanya sangat pahit ini dipercaya berkhasiat meningkatkan libido.

Sebenarnya, pasak bumi sama fungsinya dengan purwoceng. Zat yang terkandung di dalamnya adalah sejenis tonikum. Sebab itu, sehabis meminum ramuan pasak bumi, tubuh menjadi bugar. Hanya saja, penggunaan yang tak memakai takaran pas bisa membahayakan tubuh. “Bisa menyebabkan serosis, pengerutan hati,” kata Wahyoe Djatmiko, ahli farmasi dari Universitas Airlangga, Surabaya.

Akar-akaran yang diyakini memiliki khasiat meningkatkan seks misalnya Talinum paniculatum. Atau disebut pula sebagai kolesom jawa. Oleh penduduk Jawa Barat, biasanya tanaman ini dipakai untuk tanaman hias di halaman. Akarnya yang gembung dijadikan jamu untuk meningkatkan gairah bermain cinta.

Dari semua jenis akar-akaran, ginseng paling populer. Ginseng terbukti bisa memperbesar pembuluh darah, mengurangi rasa lelah, dan mengurangi gangguan saraf. Tapi, ginseng hanya bersifat tonik, seperti halnya purwoceng, pasak bumi, atau kolesom jawa. “Ginseng hanya bersifat tonikum. Bisa menyegarkan tubuh, tapi tidak menambah libido secara langsung,” kata Suharyono, ahli farmasi dari Universitas Airlangga, Surabaya.

Manfaat ginseng ini diperkuat oleh berbagai penelitian pada hewan. Hasilnya cukup meyakinkan. Terbukti, tikus yang diberi ginseng memiliki jumlah sperma lebih banyak. Binatang itu, setelah diberi ginseng, lebih berminat bersanggama. Namun, pada manusia, bukti semacam itu tidak ditemukan.

Ternyata, berdasarkan penelitian, banyak mitos seks yang hanya “hebat” dari mulut ke mulut. Nanas, yang oleh sebagian orang dipercaya bisa membuat libido memanas, umpamanya, ternyata justru berbahaya bagi wanita. Ibu hamil yang memakan nanas bisa terancam keguguran. Cairan nanas, terutama yang masih muda, bisa menyebabkan kontraksi uterus.

Kepercayaan yang berbau mitos juga ada pada lengkuas, durian, sukun, lada panjang, kayu kemenyan, dan sebagainya. Orang India dan Cina menggunakan lengkuas untuk ramuan obat kuat kala bersanggama. Orang Indonesia pada umumnya juga meyakini berbagai tanaman tadi sebagai bahan racikan obat “greng”. Berbagai racikan tersebut seringkali dipadukan dengan sajian lain.

Di luar akar-akaran dan tumbuhan, yang juga diyakini meningkatkan libido adalah daging kambing. Keyakinan ini sebenarnya agak mengherankan. Sebab, kandungan daging kambing sama dengan sapi. Asam lemak tak jenuh daging kambing cuma sedikit lebih kecil ketimbang sapi. Yang jelas-jelas beda hanya aromanya. Daging kambing berbau prengus. Namun, banyak yang percaya, setelah makan daging kambing, nafsu mendadak “belingsatan”.

Keyakinan bahwa daging kambing punya nilai lebih itu diperkaya dengan campuran minum bir. Maksudnya, agar berahinya lebih “galak”. Lebih yahud dan lebih jos. Padahal, antara daging kambing dan bir tak ada hubungannya satu sama lain. Yang pasti, energi dari minuman keras lebih cepat dicerna ketimbang daging.

Tapi, awas! Jika mengonsumsi secara berlebihan, bisa berbahaya. Kombinasi kolesterol dan alkohol sangat riskan buat kesehatan. Menu itu akan menyebabkan pembuluh darah menyempit, terutama yang mengalir di bawah tubuh. Akibatnya fatal. Aliran darah ke penis bisa terhambat. Nasib terburuk bisa terjadi: impoten!

Mitos soal seks memang beragam. Perburuan berbagai hewan dilakukan demi petualangan seks. Lutung buki di Kalimantan Timur, misalnya, terancam punah akibat diuber-uber penduduk. Kera ini bukan diambil dagingnya, melainkan batu guliganya. Batu ini berada di usus besar hewan tersebut. Para sinse percaya bahwa batu kecil yang bisa mengambang di air itu bisa menyembuhkan berbagai penyakit, serta mengatrol kejantanan laki-laki. Anda masih percaya?

Related

Health 2830622954325859620

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item