Cantik, Pintar, Terkenal, tapi Sulit Mendapat Pacar (2)

 Cantik, Pintar, Terkenal, tapi Sulit Mendapat Pacar

Naviri.Org - Sang psikolog melanjutkan, “Ada pepatah sinis terkenal, yang menyebutkan bahwa di dunia ini ada sosok-sosok sempurna—selama mereka menutup mulut. Paham maksudnya? Ada banyak wanita cantik, sempurna dalam pandangan mata. Tapi begitu mereka berbicara, selera orang langsung lenyap, karena kata-katanya menyakiti telinga. Sekali lagi, teman-temanmu mungkin tidak mempersoalkan hal itu—mereka bahkan mungkin menganggap sikap dan gaya bicaramu yang kasar sebagai hal positif dalam pergaulan. Tetapi, sekali lagi, kau tidak sedang risau karena tidak punya teman—kau sedang risau karena sulit menemukan pasangan.”

“Jadi, apa yang harus kulakukan?” tanya Nikita akhirnya.

“Seharusnya sangat mudah,” jawab sang psikolog sambil tersenyum membesarkan hati. “Yang perlu kaulakukan hanyalah mengubah sikap dan menjaga bicaramu.”

“Tetapi sikap dan gaya bicaraku telah menjadi karakterku—itu memang sifatku!”

“Kalau begitu, aku tidak bisa membantu lagi. Kau bisa mempertahankan apa yang biasa kau lakukan, dan kau pun akan tetap mendapatkan kenyataan seperti yang biasa kau hadapi.”

Banyak lelaki yang jatuh cinta pada kecantikan. Tetapi, lebih banyak lagi yang jatuh cinta karena sikap cantik seorang perempuan. Tanyakanlah pada lelaki mana pun, mana yang akan mereka pilih; perempuan cantik tapi ucapannya kasar dan sikapnya menjengkelkan, atau perempuan biasa-biasa saja tapi sikapnya cantik dan membuat nyaman. Hampir bisa dipastikan semua lelaki akan memilih yang kedua.

Penyakit klasik perempuan yang merasa cantik adalah berpikir bahwa dunia akan bertekuk lutut pada kecantikannya. Mungkin memang benar, kalau saja dunia sebodoh yang mereka pikirkan. Sayangnya, dunia jauh lebih pintar dalam menilai, dan manusia dinilai dari sikapnya.

Kita sering kali telah sangat nyaman dengan segala kebiasaan yang menjadi keseharian kita, termasuk gaya bicara, atau sikap dalam memperlakukan orang lain. Di depan keluarga atau teman-teman, kita mungkin telah terbiasa bergaya ngablak dan tidak segan mengucapkan kata-kata yang cenderung kasar. Keluarga atau teman-teman kita mungkin tidak mempersoalkan, karena mereka memang bisa menerima diri kita apa adanya. Tapi dunia ini tidak hanya berisi keluarga dan teman-teman kita.

Ada banyak artis cantik terkenal yang kesulitan mendapat pasangan. Sering kali, bukan siapa diri mereka yang menjadikan sulit mendapat pasangan, melainkan lebih karena sikap mereka. Artis-artis cantik itu mungkin menganggap sikap dan ucapannya sebagai hal biasa—kenyataannya penggemar mereka juga tidak mempersoalkan. Jadi, itulah mereka—cantik, terkenal, punya banyak penggemar, bahkan kaya-raya, tapi sulit mendapat pasangan.

Perhatikan lingkungan, pergaulan, dan teman-teman. Kenapa perempuan-perempuan yang tampak biasa mudah mendapat pasangan, sementara perempuan-perempuan cantik dan sempurna justru sulit mendapat pasangan?

Selama ini, kita mungkin berasumsi bahwa perempuan cantik dan sempurna sulit mendapat pasangan karena kriteria mereka yang sangat tinggi. Tapi tidak. Jika soal kriteria yang menjadi masalahnya, di dunia ini ada banyak lelaki yang memenuhi kriteria mereka, bahkan lebih. Sering kali, masalah perempuan-perempuan sempurna yang sulit mendapat pasangan adalah sikap.

Bahwa lelaki selalu cenderung dengan perempuan cantik, itu fakta. Tapi kecantikan saja tak pernah cukup. Yang selalu diperhatikan lelaki setelah kecantikan adalah sikap. Dan, sering kali, sikap itulah yang justru akan sangat menentukan. Kecantikan yang tidak diimbangi sikap yang sama cantik akan membuat lelaki enggan mendekat, atau mundur pelan-pelan. Karena itulah, perempuan cantik biasanya terkenal dan punya banyak teman, atau bahkan penggemar, tapi kesulitan mendapat pacar.

Tentu saja orang bisa menyatakan, “Tapi inilah aku! Kalau kau mau jadi pasanganku, kau harus menerima diriku apa adanya, termasuk sikap atau gaya bicaraku!”

Oh, tentu saja begitu. Jadi, kita bisa melamar kerja ke sebuah bank untuk menjadi manajer, dan menyodorkan ijazah SD sambil berkata, “Jadi, inilah aku! Kalau kau mau mempekerjakanku, kau harus menerima diriku apa adanya, termasuk ijazahku atau kemampuanku!”

Kira-kira, bagaimana respons yang akan kita dapatkan? Kemungkinan besar, bagian personalia akan menjawab, “Kami sangat menghargai lamaran Anda pada perusahaan kami. Namun maaf, Anda bukan orang cocok yang kami butuhkan.”

Apa artinya itu? Jika kita menginginkan sesuatu, maka kita juga harus dapat memenuhi kriteria yang diinginkannya. Tak peduli sebesar apa pun keinginan kita menjadi manajer bank, misalnya, kita tetap tidak bisa diterima selama tidak atau belum memenuhi syarat atau kriteria yang ditetapkan. Bekerja di bank adalah kriteria pekerjaan yang diimpikan. Tapi bank juga punya kriteria sendiri dalam menerima pekerja yang mengajukan lamaran.

Kita, masing-masing dari kita, mungkin memiliki kriteria sendiri dalam menentukan pasangan yang kita inginkan. Namun, sayangnya, kita kadang lupa bahwa calon pasangan kita juga memiliki kriteria yang sama menyangkut calon pasangannya.

Semua lelaki menyukai wanita cantik—itu benar. Tetapi, kebenaran yang lain, lelaki lebih menghargai sikap dan tutur kata yang cantik.

Baca juga: Kepribadian Cowok Berdasarkan Bentuk Dahi

Related

Psychology 7965325067504904937

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item