Sejarah dan Asal Usul Suzuki, Perusahaan Otomotif Jepang (2)

Sejarah dan Asal Usul Suzuki, Perusahaan Otomotif Jepang

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Sejarah dan Asal Usul Suzuki, Perusahaan Otomotif Jepang - 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Berdasarkan cerita tentang Shunzo, anak laki-laki Michio, dia memiliki ide untuk memasangkan mesin pada sepedanya, ketika dia pulang dari perjalanan memancing pada suatu hari di musim gugur. Tanpa tujuan khusus, dia berkutat dengan meja gambar di rumahnya, dan mulai merancang sepeda bermotornya sendiri. Tidak pernah diketahui apakah cerita ini nyata atau tidak, tetapi yang pasti manufacturing sepeda motor menyelamatkan perusahaan Suzuki dari kehancuran.

Pada November 1951, para insinyur Suzuki Loom Manufacturing Company mulai mendesain sebuah mesin yang bisa dipasangkan pada sepeda. Ide ini tidak unik, karena saat itu lebih dari 100 perusahaan Jepang lain muncul dengan ide yang sama. (Soichiro Honda memulai Honda Technical Research Institute pada tahun 1946, dengan memperbaiki mesin-mesin kecil bekas yang dipakai oleh tentara Jepang selama perang, dan memasangkannya pada sepeda. Satu tahun kemudian, Honda mulai membuat mesin mereka sendiri).

Saat itu, Suzuki menyerahkan produksi sepeda bermotor pertama kepada Honda (Sekarang bernama Honda Motor Company), yang menguasai 70% pasar kendaraan. Sebelum mesin Power Free 36cc dirilis, sebuah mesin prototipe 30cc, diberi nama “Atom”, telah dibuat oleh Suzuki.

“Atom” tidak pernah diproduksi massal. Kualitas tinggi dari sepeda motor Suzuki membuatnya berdiri kokoh, dan membuat gebrakan besar di Jepang. Banyak ide orisinal Shonzu Suzuki sampai ke tahap produksi. Sistem rancangannya dianggap sangat jenius, sehingga Kantor Hak Paten dari pemerintahan demokratik yang baru memberikan subsidi keuangan pada Suzuki untuk meneruskan riset engineering sepeda motor.

Tidak seperti kebanyakan kompetitornya, “Power Free” (sepeda motor awal buatan Suzuki) tidak mempergunakan mesin dari produk berlebih milik militer, tetapi seluruhnya dibuat oleh Suzuki. Pabrikan Suzuki bahkan membuat karburator dan magnet flywheel.

Power Free diluncurkan pada akhir 1951. Hanya beberapa bulan setelah Power Free diluncurkan, pemerintah Jepang mengubah kebijakan tentang izin mengendarai sepeda motor berkapasitas kecil. Tidak diwajibkan lagi Surat Izin Mengemudi untuk mengendarai sepeda motor 4 tak berkapasitas sampai 90cc, dan 2 tak sampai 60cc.

Suzuki dengan segera melakukan pengembangan sepeda motor baru, dengan peningkatan kapasitas mesin menjadi 60cc. Ditambahkan pula gearbox dua speed pada produk mereka.

Setelah “Power Free” sukses di pasaran, pada tahun 1953 Suzuki Jidosha Kogyo memperkenalkan “Diamond Free”, yang merupakan pengembangan dari Power Free. Kemudian, tahun 1954, “Mini Free” moped 50cc yang mempergunakan vee belt sebagai penerus daya, dirilis. Pada tahun itu, Suzuki memproduksi 6.000 sepeda motor per bulan, dan berganti nama menjadi “Suzuki Motor Co. Ltd” pada Juni 1954.

Berawal dari pembuatan bracket untuk mesin pada sepeda buatan Suzuki pertama kali, akhirnya Suzuki mencoba membuat sepeda motor pertamanya dengan nama COLLEDA 90cc pada tahun 1954. Sampai tahun 1960an, tidak banyak yang dapat dilakukan Suzuki, karena sedikitnya permintaan ekspor.

Pada 1967, Suzuki meluncurkan T500 yang diekspor ke Amerika dan Inggris, dengan nama Titan untuk USA dan Cobra untuk Inggris. Kemunculan T500 dinilai cukup sukses, dan terus dikembangkan menjadi GT500 yang terus diproduksi hingga tahun 1977.

Pada 1971, Suzuki mengalami kegagalan di pasar dunia, setelah meluncurkan model GT750 atau Water Buffalo. Pada 1976, GT750 dikembangkan menjadi GS750. Model GS750 cukup sukses, dan menjadi populer. Pada 1978, Suzuki mencapai kesuksesan luar biasa dengan diluncurkannya model GS 1000. Kesuksesan itu dipicu karena motor Suzuki model GS 1000 memiliki frame yang terlihat lebih kokoh dibanding motor-motor lain saat itu.

Hasil pengembangan GS 1000 adalah GSX 1000 di tahun 1980, dan GSX 1100 Katana di tahun 1982. Dengan model yang dikenal power full, bergaya modern, body ringan, dan harganya kompetitif, Suzuki mencapai sukses besar.

Pada tahun 1986, Suzuki kembali membuat gebrakan dengan model andalanya, GSX-R750 dan GSX-R 1100, yang dikenal sebagai motor super cepat pada saat itu. Model atau bentuknya mengadopsi motor balap, namun diperuntukkan berkendara di jalan raya. Suzuki model GSX-R750 terus diproduksi sampai saat ini, karena memiliki penjualan yang baik.

Lain halnya dengan Suzuki model GSX-R 1100, produksinya dihentikan, karena penjualan yang tak baik dan menyebabkan kerugian. Pada 1990an, GSX-R 1100 didesain ulang, namun tetap kurang mencapai kesuksesan.

Gebrakan yang kesekian kali dilakukan kembali oleh Suzuki pada 1999 dengan memproduksi GSX-1300R yang kita kenal dengan nama HAYABUSA, sekaligus menjadi motor jalanan (street bike) yang tercepat di dunia, karena kecepatannya mencapai 310km/jam.

Setelah melihat perkembangan yang sukses dari perusahaan Suzuki yang didirikannya, pada 1982 Michio Suzuki mengembuskan napas terakhir, pada umur 94 tahun. Ia berhasil membawa Suzuki menjadi sebuah perusahaan otomotif yang terkenal dan besar di dunia, dengan banyak produk yang dikeluarkan disukai masyarakat.


Related

Business 5436537936193043298

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item