Di Hong Kong, Banyak Orang Tinggal Serumah dengan Hantu

 Di Hong Kong, Banyak Orang Tinggal Serumah dengan Hantu

Naviri Magazine - Maukah kamu menempati sebuah rumah, dan di dalamnya ada hantu yang juga menghuni rumah itu? Mungkin kamu akan mikir berkali-kali, atau bahkan langsung menjawab tidak mau. Apa enaknya tinggal serumah dengan hantu? Bukannya nyaman, yang ada malah ketakutan melulu.

Tapi tidak begitu halnya dengan warga Hong Kong. Di sana, banyak orang yang rela tinggal serumah dengan hantu. Alasannya sepele, karena rumah berhantu di Hong Kong jauh lebih murah daripada rumah lain (yang tidak berhantu).

Harga jual dan sewa hunian di Hong Kong termasuk paling tinggi di dunia. Akibatnya, tak sedikit warga Hong Kong yang harus tinggal di tempat yang sempit karena mahalnya biaya sewa. Bahkan ada tren, warga Hong Kong khususnya generasi milenial tak mempermasalahkan tinggal di rumah berhantu seperti bekas orang bunuh diri.

Di Hong Kong, rumah-rumah berhantu ternyata banyak dicari, tapi bukan untuk kebutuhan syuting film horor, melainkan buat tempat tinggal.

Secara bisnis, persewaan maupun jual-beli rumah berhantu menjadi prospek yang menjanjikan. Sebab, harga-harga hunian baru di sana sangat mahal. Bayangkan, dari 1,85 juta wajib pajak di Hong Kong, hanya 20 persen warganya yang bisa mengajukan kredit untuk membeli sebuah hunian medium seharga 8 juta dolar HK.

Ng Goon-lau adalah salah satu penjual apartemen berhantu di Hong Kong. Dia menjual unit-unit kosong ini karena memahami makin banyak warga di sana yang frustrasi, tidak bisa memiliki tempat tinggal dengan harga terjangkau.

Dilansir Reuters, Ng Goon-lau pertama kali memulai bisnis ini dengan membeli dua apartemen kosong bekas kasus pembuhanan dan bunuh diri, pada 1990. Karena “berhantu”, dia lalu menyewakan tempat ini dengan harga sangat murah. Setiap apartemen yang ditawarkan selalu dibanderol dengan diskon menarik.

“Untuk apartemen tempat penghuni masa lalunya bunuh diri, diskon sekitar 20 persen. Bagi apartemen bekas kasus pembunuhan, diskon mungkin mencapai hingga 50 persen. Itulah kenapa sangat murah,” katanya.

Seiring berjalannya waktu, rumah berhantu ternyata makin laku. Diakui Ng Goon-lau, kebanyakan para pencari tempat tinggal tidak peduli dengan masa lalu rumah itu.

Hal ini, kata dia, bisa dilihat dari lonjakan harga sewa saat ini. Dia bercerita, pada 2010 pernah menyewakan kamar berukuran kecil, 325 kaki persegi, yang pernah jadi tempat bunuh diri, harganya 1 juta dolar HK atau sekitar USD 127.400.

“Itu merupakan harga jual di bawah 30 persen dari harga apartemen normal dengan ukuran yang sama. Tapi delapan tahun kemudian atau saat ini, apartemen itu harga sewanya naik menjadi sekitar 4,4 juta dolar HK,” kata dia.

Menyadari bisnis properti berhantu laku di pasaran, di Hong Kong bahkan ada aplikasi yang menyediakan pencarian tempat tinggal berhatu. Nama aplikasinya Spacious.

CEO Spacious, Asif Gahfoor, mengatakan orang-orang di sana tidak terlalu peduli tentang hantu yang berjalan di lorong apartemen. Karena banyak yang mencari, kata dia, diskon pada apartemen angker telah menyempit dari 30 persen pada 2013 menjadi sekitar 10 persen tahun ini, yang merupakan kenaikan dalam satu tahun terakhir.

“Mereka lebih memilih tawar-menawar apartemen berhantu karena harga properti diperkirakan akan meningkat lebih mahal, penduduk mungkin lebih takut pada harga sewa yang mahal daripada roh-roh hantu,” kata dia.

Baca juga: The Roswell, Misteri Alien yang Dirahasiakan Militer Amerika 

Related

World's Fact 9064833760046692305

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item