Misteri Mengerikan di Balik Kalung Paling Mahal di Dunia (Bagian 2)

Misteri Mengerikan di Balik Kalung Paling Mahal di Dunia

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Misteri Mengerikan di Balik Kalung Paling Mahal di Dunia - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Sekitar tiga bulan lamanya, Jeanne berusaha mengatur siasat bagaimana bisa mengelabui De Rohan. Jeanne bertemu seorang ahli pemalsu dokumen. Kepada orang tersebut, Jeanne minta dibuatkan sebuah surat yang seakan-akan surat itu dari Antionette, ditujukan kepada De Rohan.

Ketika menerima surat tersebut, De Rohan merasa senang sekali, sehingga ia tambah yakin akan keahlian Jeanne. Apalagi, Jeanne dapat mengatur waktu untuk pertemuan De Rohan dengan Antoinette.

Waktu untuk pertemuan sudah ditetapkan di sebuah taman, di belakang Istana Versailles. Pertemuan itu malam hari. Hati De Rohan semakin berbunga-bunga dan tidak sabar menunggu waktu pertemuan.

De Rohan tidak menyadari kalau dirinya sudah masuk dalam perangkap kelicikan Jeanne, yang akan mempertemukannya dengan Antinette palsu. Jeanne, dengan kerja kerasnya, berhasil menemukan seorang wanita yang sangat mirip dengan Antoinette.

Saat memasuki kawasan taman, De Rohan melihat Antoinette sudah menunggunya. Karena sedang menghadap ratu, De Rohan pun memberikan hormat dan puji-pujian kepada Antoinette palsu, yang duduknya dengan posisi menyamping.

Pertemuan itu hanya beberapa menit, tapi sangat berkesan bagi De Rohan, karena Antoinette palsu memberikan setangkai bunga mawar. Pemberian bunga tersebut dimaknai De Rohan sebagai ungkapan cinta dari Antoniette.

Seminggu kemudian, Jeanne membawa surat yang terkesan dari Antoinette, dan diserahkan kepada De Rohan. Di dalam surat itu, Antoinette minta dibelikan untaian kalung berlian termahal yang ada pada pedagang Boehmer. De Rohan, yang tidak berpikir panjang, segera membeli untaian kalung berlian tersebut, dan menitipkannya kepada Jeanne untuk diserahkan kepada Antoinette.

Setelah menerima untaian kalung tersebut, Jeanne tersenyum. Akhirnya, untaian kalung berisi 600 berlian paling mahal dari seantero daratan Eropa itu menjadi miliknya.

Kalung berlian itu kemudian diserahkan kepada suaminya, untuk dibawa ke London. Oleh suami Jeanne, untaian berlian itu dilepas, dan 600 berlian itu dijualnya di pusat perdagangan perhiasan di kawasan Bond Street London.

Sebagian uang itu dikirim kepada Jeanne, yang kemudian dibelikan rumah mewah dengan fasilitas mewah, serta sebuah kereta kuda. Jeanne menjalani kehidupan glamor bersama seorang lelaki simpanannya.

Antoinette marah

Dalam kurun waktu enam bulan, di setiap pertemuan resmi dengan Antoinette asli, De Rohan merasa keheranan, karena Antoinette tidak pernah dilihatnya mengenakan untaian kalung berlian termahal di dunia yang telah dibelikannya. Kemudian, dalam sebuah kesempatan, De Rohan menyapa Antoinette, dan menanyakan kenapa kalung berlian yang dihadiahkan itu tidak dipakai.

Mendengar itu, Antoinette menjadi berang. Ia merasa terhina dan dicemarkan nama baiknya oleh De Rohan. Merasa tidak senang, Antoinette memerintahkan Parlemen Prancis untuk melakukan pengusutan terhadap pernyataan De Rohan.

Dari hasil penyidikan, Jeanne akhirnya dijebloskan ke rumah tahanan. Sebagai hukumannya, di bagian tubuh Jeanne dicap dengan besi panas, huruf “V”. Huruf ini sebagai tanda bahwa dirinya adalah perampok dan penipu.

Jeanne dituduh melakukan tindakan penipuan yang mencemarkan nama baik Antionette dan merugikan De Rohan.

Memicu revolusi

Ternyata, penahanan Jeanne de La Motte mendapat simpati dari rakyat Prancis. Menurut rakyat yang selama ini hidup dalam kemiskinan dan kelaparan, Jeanne tidak bersalah. Mereka yakin bahwa Jeanne dijadikan “kambing hitam” dari kehidupan Antoinette yang memang suka foya-foya.

Walau di lingkungan istana kejadian ini dianggap sebagai guyonan, namun bagi rakyat Prancis dijadikan sebagai masalah serius. Rakyat tidak bisa menerima Antoinette menghambur-hamburkan uang untuk membeli kalung berlian, sementara rakyat hidup dalam kemiskinan dan kelaparan. Kejadian ini akhirnya memicu revolusi di Prancis.

Pergerakan revolusi membebaskan Jeanne de La Motte, yang kemudian dilarikan ke London. Sementara Antoinette ditangkap dan dipenjara, karena menghamburkan-hamburkan uang untuk membeli kalung berlian termahal di dunia. Tahun 1773, Antoinette disidangkan di Pengadilan Revolusi.

Marie Antoinette dihukum mati oleh revolusi dengan mesin pancung guillotine. Warga Prancis menghakimi Antoinette sebagai ningrat yang suka berfoya-foya, terutama di Istana Trianon. Faktanya memang begitu, ia suka berhura-hura di sana hingga fajar tiba.

Benar tidaknya kasus ini, sampai sekarang belum dapat dibuktikan. Apalagi, dua tahun sebelum Antoinette dihukum pancung, Jeanne de La Motte tewas bunuh diri, melompat dari sebuah rumah di Edgware Street London.

Related

Mistery 2772349087869826598

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item