Kisah Jabir bin Abdullah al-Ansari, Sahabat Nabi yang Luar Biasa

  Kisah Jabir bin Abdullah al-Ansari, Sahabat Nabi yang Luar Biasa

Naviri Magazine - Jabir bin Abdullah al-Ansari adalah sahabat Nabi yang utama di antara para sahabat lainnya. Jabir bin Abdullah al-Ansari selalu berada di front terdepan dalam kurang lebih 18 peperangan yang ia ikuti untuk membela Islam.

Jabir bin Abdullah al-Ansari diberkahi umur yang panjang, sehingga ia masih hidup pada zaman Imam Muhammad al-Baqir dan putranya, yaitu Imam Ja’far as-Sadiq.

Tentang Jabir, Imam Ja’far as-Sadiq pernah berkata, “Jabir bin Abdullah al-Ansari adalah sahabat Rasulullah satu-satunya yang tersisa.”

Saat mendengar bahwa Imam Husein telah syahid dibantai oleh tentara Yazid; dan sekarang para sahabat serta keluarganya yang tersisa sedang dipermalukan, ditawan dan diarak di jalanan; segera saja Jabir—yang sudah sangat renta—bergegas menuju Karbala dengan pasukan kecil, terdiri dari para sahabat dan pengikutnya yang setia.

Sesampainya di sana, Jabir hanya menemukan potongan-potongan tubuh keluarga Rasulullah beserta para pengikut setianya, berserakan berlumur darah. Jabir juga (beserta pasukan kecilnya) yang memunguti potongan tubuh itu satu persatu, dan menguburkan potongan jenazah para syuhada itu di sana.

Jabir bin Abdullah al-Ansari juga yang menjadi orang pertama yang berziarah di pemakaman Karbala, di mana para syuhada Karbala dikebumikan, dan ia juga yang sebelumnya melangsungkan upacara penguburan atasnya.

Dikabarkan, bahwa dulu Rasulullah SAW pernah berwasiat kepada Jabir bin Abdullah al-Ansari, bahwa ia akan hidup lama dan berusia panjang, hingga akhirnya bisa menemui seseorang bernama Muhammad al-Baqir, yang rupa dan akhlaknya sangat mirip dengan Rasulullah (karena memang ia keturunan Rasulullah dari Fathimah az-Zahra dan Imam Ali bin Abi Thalib).

Rasulullah meminta kepada Jabir bin Abdullah al-Ansari untuk menyampaikan salamnya (pada cicitnya itu). Sepanjang hidupnya, Jabir bin Abdullah al-Ansari tidak sabar menunggu untuk bertemu dengan Imam Muhammad al-Baqir. Hingga akhirnya hari yang dinantikan itu datang juga.

Ketika bertemu dengan orang yang dimaksud, Jabir sangat gembira, dan memeluk erat sang Imam sambil mengatakan bahwa Rasulullah telah menitipkan salam untuk sang Imam.

Jabir bin Abdullah al-Ansari tidak berusia lama lagi setelah pertemuan dengan Imam Muhammad al-Baqir. Ia dilaporkan meninggal pada usia 94 tahun, dan dikebumikan di kota Madain.

Subhanallah, itulah kedua murid cerdas dari baginda Rasulullah yang mulia. Marilah kita mengingat selalu setiap sumbangsih dan jasanya terhadap Islam dan do’akan mereka yang terbaik dan sekaligus memohon kepada Allah agar kita bisa diberikan kekuatan untuk mengikuti jejak langkah keduanya dalam membela Islam yang benar.

Related

Moslem World 1640715658503490101

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item