Sejarah Panjang dan Asal Usul Bangsa Yahudi di Dunia (Bagian 2)

 Sejarah Panjang dan Asal Usul Bangsa Yahudi di Dunia

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Sejarah Panjang dan Asal Usul Bangsa Yahudi di Dunia - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Bangsa Khazar inilah yang dijuluki suku ke 13 Yahudi oleh Koestler. Dan menurut Koestler, sebagian besar Askhenazim adalah keturunan Khazar, bukan Bani Israel.

Buku itu menuai kontroversi dan kecaman, terutama dari komunitas Yahudi sendiri, dan menganggap buku “The Thirteenth Tribe” sebagai kebohongan. Bahkan buku ini sempat sulit dicari, seolah menghilang dari peredaran selama beberapa tahun. Padahal niat Koestler menulis buku itu untuk menghapus sentimen anti Semit yang ditujukan pada Yahudi, karena bangsa Yahudi berasal dari keturunan bangsa Semit.

Kata Semit berasal dari nama Shem, anak kedua nabi Nuh, di samping Japehth dan Ham. Shem adalah leluhur beberapa bangsa di Timur Tengah, termasuk bangsa Arab dan bangsa Ibrani (Yahudi).

Pada tahun 1983, Koestler ditemukan tewas bersama istrinya. Menurut investigasi, Koestler dan istrinya bunuh diri karena ditemukan surat pribadi Koestler yang menyatakan keinginan mereka untuk mengakhiri hidupnya. Koestler bunuh diri karena tidak tahan dengan penyakit Parkinson dan beberapa penyakit fatal yang dideritanya, sementara istrinya bunuh diri karena setia pada Koestler.

Walau Koestler sudah meninggal, tapi hingga kini buku “The Thirteenth Tribe” masih menuai pro dan kontra, dan menjadi buku Koestler yang paling kontroversial.

Sekilas tentang The Thirteenth Tribe

Koestler memulai bab pertama dalam bukunya dengan kalimat “In Khazaria, sheep, honey, and Jews exist in large quantities.” Kalimat itu berasal dari perkataan Al Muqaddasi, seorang ahli geografi Muslim yang pernah singgah di Khazaria pada abad ke 10.

Tak hanya catatan Al Muqaddasi, buku karya para ahli sejarah seperti Abraham Poliak, Michale Norton Dunlop, Raphael Patai, juga catatan Ahmad Ibnu Fadlan utusan khalifah Al Muqtadir yang mengembara dari Bagdad ke Bulgaria pada tahun 921, menjadi sumber referensi Koestler saat menulis buku ini.

Ada beberapa hal menarik yang ditulis Koestler dalam bukunya, misal tentang surat menyurat antara Hasdai Ibnu Shaprut, seorang Yahudi asal Spanyol yang menjadi mentri kerajaan Umayah di zaman khalifah Abdulrahman III (912-961), dengan Raja Joseph Ben Aaron, raja Khazaria.

Isi surat antara Hasdai dan Raja Yoseph menceritakan kegembiraan Hasdai saat mendengar ada kerajaan besar di Eropa Timur yang raja dan penduduknya mayoritas beragama Yahudi.

Pada saat itu, Hasdai mengira bahwa bangsa Khazar adalah salah satu dari 10 suku bangsa Israel yang hilang. Tapi jawaban dari Raja Joseph ternyata mengatakan bahwa mereka bukan keturunan dari Abraham (Ibrahim) tapi dari Togarma, anak ke 3 Gomer atau cucu Japheth (salah satu anak Nabi Nuh).

Dalam literatur Yahudi, Togarma dikenal sebagai moyang bangsa Turki. Togarma punya 10 anak, yaitu 1. Ujur 2. Tauris 3. Avar 4. Uauz 5. Bizal 6. Tarna 7. Khazar 8. Janur 9. Bulgar 10. Sawir, dan bangsa Khazar adalah keturunan anak ke 7 Togarma.

Kerajaan Khazar diperkirakan berdiri sekitar tahun 630. Setelah melewati beberapa generasi, pada masa pemerintahan Raja Bulan (tahun 740) bangsa Khazar memeluk agama Yahudi.

Sebelumnya, Raja Bulan ditawari untuk memilih agama Islam atau Kristen, karena Khazaria diapit oleh dua kerajaan besar, Islam (Abasiyah) dan Kristen (Byzantium). Setelah berdiskusi dengan para ahli ketiga agama itu, akhirnya Raja Bulan memilih Yahudi sebagai agama resmi kerajaan Khazar.

Baca lanjutannya: Sejarah Panjang dan Asal Usul Bangsa Yahudi di Dunia (Bagian 3)

Related

History 6697677618502403881

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item