Sejarah Pengetahuan Alkimia, Mengubah Logam Menjadi Emas (Bagian 1)

Sejarah Pengetahuan Alkimia, Mengubah Logam Menjadi Emas

Naviri Magazine - Apa itu Alkimia? Alkimia adalah pseudosains yang menggabungkan unsur-unsur kimia, fisika, astrologi, seni, semiotika, metalurgi, kedokteran, mistisisme, dan agama. Alkemis adalah orang yang ahli dalam bidang alkimia.

Alkimia berasal dari bahasa Arab, yang disebut Alkimia juga (Al-khimiya), yang merupakan dasar bahasa serapan asing bagi kultur barat. Etimologi lain membahas Al-Kemi yang berarti seni Mesir, karena bangsa Mesir Kuno menyebut negerinya "Kemi", dan dipandang sebagai penyihir sakti di seluruh dunia kuno.

Alkimia merupakan adalah salah satu anggota pseudosains seperti ‘sepupunya’, Astrology dan Horoscope. Alkimia berada dalam lingkup pseudosains yang mengakibatkan Alkimia tidak dapat memasuki kurikulum pelajaran di dunia. Alkimia sekarang lebih banyak dianggap legenda oleh para Cleric, namun tidak sedikit dari mereka yang mencoba mempelajari Alkimia.

Alkimia, atau disebut dalam literatur Inggris sebagai Alchemy, adalah cabang ilmu pengetahuan yang memfokuskan diri terhadap Transmutasi Unsur. Awalnya, orang beranggapan bahwa Alkemis adalah seorang ahli pseudosains yang berupaya mengubah timah (lebih luasnya logam) menjadi emas (disebut juga logam mulia).

Seorang Alkimia beranggapan bahwa semua materi terdiri atas 4 unsur, yakni Api (Fire), Air (Water), Tanah (Earth), dan Udara (Wind). Dari sudut pandang masa kini, upaya dan keyakinan mereka dianggap memiliki keabsahan yang berakhir nihil, walaupun beberapa hal dalam Alkimia menghasilkan banyak pengetahuan untuk kimia modern saat ini.

Namun tidak halnya dalam konteks zaman mereka. Mereka mencoba menjelajahi dan menyelidiki alam sebelum ditemukannya berbagai macam alat dan praktik ilmiah dasar, dan berpedoman pada pengalaman, tradisi, pengamatan dasar, dan kekuatan mistis untuk "menambal" sebagian besar hal-hal yang belum dapat dijelaskan dalam Alkimia.

Untuk memahami para ahli Alkimia, cobalah renungkan betapa ajaibnya perubahan suatu zat menjadi zat lain, yang menjadi dasar metalurgi sejak dimulainya ilmu ini pada akhir zaman Neolitikum, bagi kebudayaan yang tidak memahami fisika atau kimia secara formal. Bagi ahli Alkimia, tak ada alasan untuk memisahkan ranah pengetahuan kimiawi (material) dengan ranah pengetahuan penafsiran, perlambangan, atau filsafat.

Transmutasi logam biasa menjadi emas melambangkan upaya menuju kesempurnaan dari hirarki tertinggi. Ahli alkimia meyakini bahwa seluruh alam semesta sedang bergerak menuju keadaan sempurna, di mana emas, karena tak bisa rusak, dianggap zat yang paling sempurna. Dengan mencoba mengubah logam biasa menjadi emas, sebenarnya mencoba membantu alam semesta.

Maka, cukup logis jika mereka berpikir bahwa memahami rahasia ketidakberubahan emas akan menemukan kunci untuk menangkal penyakit dan pembusukan organik. Demikianlah hubungan antara tema-tema kimiawi, spiritual, dan astrologi, menjadi ciri-ciri Alkimia zaman pertengahan.

Bukan hanya itu saja. Alkemis juga berupaya mencari atau mendapatkan rumus kimia untuk pembuatan Philosopher's Stone yang berfungsi untuk mengubah logam menjadi emas, pembuatan Elixir atau obat yang menyembuhkan segala macam jenis penyakit, dan Elixir of Life/Youth yang memungkinkan mereka hidup lebih lama daripada manusia umumnya.

Selain itu, bidang Alkimia banyak berubah sepanjang zaman, dimulai sebagai cabang metalurgis/obat, menjadi bidang studi yang sah, berdevolusi (perubahan yang semu) menjadi mistisisme dan penipuan blak-blakan, dan akhirnya memberikan sebagian pengetahuan empiris dasar untuk bidang kimia dan obat-obatan modern.

Hingga abad ke-18, Alkimia dianggap sebagai ilmu serius di Eropa. Contohnya, Isaac Newton mengabdikan banyak waktu untuk ilmu ini. Ahli Alkimia terkemuka lainnya di dunia Barat adalah Roger Bacon, Thomas Aquinas, Tycho Brahe, Thomas Browne, dan Parmigianino. Alkimia inilah yang nantinya menjadi cikal bakal dari Kimia modern abad ke -18.

Asal usul Alkimia

Awalnya, Alkimia dan Astrologi berkaitan erat dan memiliki pemahaman bahwa 7 planet dalam tata surya melambangkan logam-logam tertentu (seperti yang kita tahu, Mars adalah planet yang memiliki unsur dasar Iron/Metal).

Isaac Newton merupakan ahli Alkimia yang terkenal pada masanya. Sedangkan Astrologi dan Alkimia (sampai sekarang pun) begitu berkait erat. Maka, secara logis, seseorang pasti tahu banyak tentang Astrologi agar dapat menggunakan Alkimia secara efektif, dan Newton serta para ahli Alkimia terkemuka lain tentu mengetahui hal ini.

Alkimia dan Cina

Sementara Alkimia Barat akhirnya berpusat pada transmutasi logam biasa menjadi logam mulia, di Tiongkok para Alkemis justru mencoba mengembangkan obat-obatan. Philosopher's Stone milik alkimiawan Eropa memiliki kemiripan dengan Grand Elixir of Immortality yang dicari-cari para alkimiawan Tiongkok.

Dengan demikian, kedua tradisi ini mungkin memiliki lebih banyak kesamaan daripada yang diperkirakan semula.

Bubuk hitam mungkin merupakan ciptaan terpenting alkimiawan Tiongkok. Disebut-sebut dalam teks abad ke-9, dan sudah digunakan dalam kembang api pada abad ke-10, bubuk ini juga sudah digunakan dalam meriam pada 1290, dan bubuk ini yang kita sebut di kemudian hari sebagai bubuk mesiu.

Alkimia dan India

Hanya sedikit yang diketahui di Barat tentang ciri-ciri dan sejarah Alkimia India. Seorang alkimiawan Iran abad ke-11, bernama al-Biruni, melaporkan bahwa mereka "memiliki ilmu yang mirip dengan Alkimia yang asing bagi mereka, ilmu yang disebut Rasavatam.

Nama itu berarti seni yang terbatas pada operasi, obat, senyawa, dan obat-obatan tertentu, yang sebagian besar diambil dari tumbuhan. Prinsipnya adalah mengembalikan kesembuhan bagi orang yang sakit parah, dan mengembalikan kemudaan bagi usia tua."

Contoh teks terbaik yang berdasarkan pada sains ini adalah The Vaishashik Darshana karya Kanada (600 SM), yang menggambarkan teori atom seabad, sebelum Democritus.

Alkimia dan Mesir Kuno

Alkimiawan Barat umumnya menelusuri asal usul Alkimia barat ke Mesir Kuno. Metalurgi dan mistisisme berhubungan erat di dunia kuno, karena perubahan biji timah menjadi emas bagi mereka merupakan sihir. Oleh karena itu, diperkirakan Alkimia di Mesir Kuno dikuasai oleh kelas pendeta.

Kota Iskandariyah di Mesir adalah pusat pengetahuan Alkimia, dan tetap diagungkan hingga setelah keruntuhan budaya Mesir Kuno sekalipun, selama masa-masa Yunani dan Romawi. Sayangnya, hampir tak ada dokumen Mesir asli tentang Alkimia yang masih tersisa sekarang.

Andaikan ada, tulisan-tulisan itu kemungkinan besar hilang ketika Kaisar Diocletian memerintahkan pembakaran buku-buku Alkimia setelah meredam pemberontakan di Iskandariyah, yang merupakan pusat alkimia Mesir. Alkimia Mesir sebagian besar dikenal melalui tulisan para filsuf Yunani kuno, dan sekarang yang tersisa hanya ditulis dalam terjemahan Islam.

Menurut legenda, pendiri Alkimia Mesir adalah Dewa Thoth, yang disebut Hermes-Thoth atau Thrice-Great Hermes (Hermes Trismegistus) oleh bangsa Yunani. Konon, ia menulis sesuatu yang disebut 42 Kitab Pengetahuan, yang mencakup semua bidang pengetahuan, termasuk Alkimia.

Lambang Hermes adalah caduceus atau tongkat ular, yang menjadi salah satu dari banyak lambang utama alkimia. "Tablet Emerald" atau Hermetica karya Thrice-Greatest Hermes, yang dikenal hanya melalui terjemahan Yunani dan Arab, secara umum diakui telah membentuk dasar praktik dan filsafat Alkimia Barat, yang disebut filsafat rahasia oleh para praktisi.

Inti pertama "Tablet Emerald" menyampaikan tujuan ilmu hermetis; "sebenar-benarnya, seyakin-yakinnya, dan tanpa keraguan, apa yang di bawah sama dengan apa yang di atas, dan apa yang di atas sama dengan apa yang di bawah, untuk dapat menciptakan mukjizat satu hal".

Ini adalah keyakinan makrokosmos-mikrokosmos inti bagi filsafat hermetis. Dengan kata lain, tubuh manusia (mikrokosmos) dipengaruhi oleh dunia luar (makrokosmos), yang mencakup langit melalui astrologi, dan bumi melalui unsur.

Baca lanjutannya: Sejarah Pengetahuan Alkimia, Mengubah Logam Menjadi Emas (Bagian 2)

Related

Science 4921890299574358352

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item