Ini 7 Langkah agar Shalat yang Kita Lakukan Lebih Khusyu’

Naviri Magazine - Baru saja takbir, tiba-tiba teringat pintu rumah belum dikunci. Saat ruku’, berpikir menu apa untuk makan nanti. Sujud tiba, suara tangis bayi membuyarkan doa. Demikian pikiran mengolah data-data tak penting yang mampu membuyarkan kekhusyukan shalat.

Alih-alih berinteraksi dengan Sang Ilahi, kita justru memikirkan hal-hal duniawi yang sebetulnya sepele. Setan menggoda dan mengganggu agar shalat kita menjadi layaknya olahraga saja.

Lalu, bagaimana agar shalat kita khusyu dan bukan sekadar gerakan tanpa makna? Kedamaian hati semestinya muncul usai shalat. Kita seharusnya dapat merasakan kehadiran dan pengawasan Allah Ta'ala di setiap gerakan yang kita lakukan dan bacaan yang kita lantunkan.

Namun tentu bukan hal mustahil mendapatkan nikmat kekhusyukan shalat tersebut. Berikut tujuh langkah yang bisa dilakukan agar shalat lebih khusyu.

Shalat di awal waktu

Begitu azan berkumandang, segeralah ambil air wudhu. Shalat di awal waktu merupakan langkah pertama agar mendapat kekhusyukan shalat. Hal ini menunjukkan bahwa shalat merupakan aktivitas utama dan paling penting dibanding yang lain. Dengannya, kita tak memikirkan aktivitas lain saat aktivitas utama dikerjakan.

Makan dulu jika lapar

Jangan shalat di kala perut keroncongan. Bahkan ada kalimat nyleneh yang sebetulnya patut dikerjakan yakni, “Lebih baik makan ingat shalat daripada shalat ingat makan.” Tentu sulit bagi kita mendapatkan khusyuk saat shalat jika perut kelaparan.

Rasulullah pun melakukan hal demikian. Diriwayatkan dari Anas, Nabi bersabda, “Bila makan malam telah disediakan, maka mulailah dengannya sebelum kalian shalat magrib.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Tidak menahan buang air

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidak (khusyuk) shalat ketika makanan terhidang, dan ketika terganggu oleh dua hal yang kotor.” (HR. Muslim)

Dua perkara kotor yang dimaksud yakni buang air kecil dan buang air besar. Maka agar shalat khusyuk, mestilah kita selesaikan dulu segala hajat ke kamar mandi.

Tidur dulu jika mengantuk

Selain lapar, mengantuk pun kondisi yang sebaiknya dihindari ketika shalat. Jangan shalat di saat mata kita mengantuk berat. Rasa kantuk bisa mengganggu konsentrasi dan merusak kekhusyukan shalat.

Rasulullah bersabda, “Bila seseorang di antara kalian mengantuk ketika hendak shalat, hendaklah ia tidur terlebih dulu hingga hilang kantuknya. Karena jika kalian shalat dalam keadaan mengantuk, ia tidak menyadari seandainya saat itu ia ingin memohon ampun kepada Allah, tetapi justru mengucapkan celaan dan makian pada diri.” (HR. Malim, Abu Dawud, At Tirmidzi dari Aisyah)

Bersihkan tempat shalat

Bersih bukan hanya dari kotoran, namun juga dari bau dan gambar-gambar. Bersih dari najis memang keharusan di tempat shalat. Adapun gambar sering kali membuat perhatian kita teralihkan. Jadi pastikan tempat shalat bersih dari segala hal yang mengganggu, agar shalat kita lebih khusyuk.

Tumakninah

Tumakninah adalah melakukan gerakan shalat dengan tidak terburu-buru. Perpindahan gerakan satu ke gerakan lain tidak dilakukan hingga tulang-tulang menempati tempatnya, yakni gerakan itu sempurna. Penyempurnaan gerakan termasuk sebab penting kekhusyukan shalat.

Lebih khusus, gerakan ruku dan sujud sering tidak dilakukan dengan tumakninah. Rasulullah bahkan memberi peringatan, “Perumpamaan orang yang tidak menyempurnakan ruku dan mematuk-matuk dalam sujudnya, laksana orang yang lapar memakan sebiji atau dua biji kurma namun tidak mengenyangkannya.” (HR. Abu Ya’la, Ath Thabrani)

Dalam hadits lain, Rasulullah bersabda, “Sejahat-jahat pencuri ialah orang yang mencuri dalam shalatnya.” Para shahabat bertanya, “Bagaimana ia mencuri dalam shalat?” Rasulullah menjawab, “Ia tidak menegakkan tulang belakangnya ketika ruku dan sujud.” (HR. Ahmad dan Ath Thabrani)

Memahami bacaan

Langkah terakhir agar mendapat kekhusyukan shalat yakni dengan memahami yang kita baca. Semua bacaan shalat menggunakan bahasa Arab yang bukan bahasa kita. Oleh karena itu, kita perlu memahami artinya dan memaknai kandungan bacaannya. Jika kita memahaminya, sesungguhnya bacaan shalat tersebut sangat menyentuh jiwa. Bacaan demi bacaan shalat berisi pengagungan Allah Ta’ala, serta berisi banyak sekali doa yang sangat kita butuhkan.

Pemahaman bacaan shalat akan membuat kita lebih merasa berinteraksi langsung ke hadapan Allah. Mengerti apa yang kita baca juga akan membuat shalat lebih khusyuk dan merasa seakan-akan kita tengah berhadapan langsung dengan Allah Ta’ala.

Demikian tujuh langkah yang bisa dipraktikkan agar mendapat kekhusyukan shalat. Tujuan shalat sebagai ibadah yang agung pun akan kita dapatkan. Menjadi pribadi yang baik dan terhindar dari perbuatan keji dan mungkar pun menjadi salah satu hasil besar dari shalat yang khusyuk.

Semangat kita selalu bisa beribadah khusyuk.