Penjelasan Ilmuwan di Balik Fenomena Penampakan Hantu (Bagian 1)

Penjelasan Ilmuwan di Balik Fenomena Penampakan Hantu

Naviri Magazine - Hingga kini, para ilmuwan masih tidak percaya atas keberadaan hantu. Walaupun misalkan hantu itu ada, tapi tetap susah untuk dapat dibuktikan secara nyata. Karena menurut orang-orang yang percaya, hantu berada di alam lain, tidak kasat mata, namun kadang bisa dirasakan bahkan bisa terlihat pad saat-saat tertentu.

Jika hantu memang ada, maka apakah hantu itu? Dari apakah mereka terbentuk? Makhluk apakah mereka? Mungkinkah hantu itu terdiri dari materi yang berunsur gas, molekul, ion, atau sesuatu yang lain? Atau bisa jadi, hantu terdiri dari suatu zat atau unsur yang belum pernah diketahui oleh para ilmuwan?

Para ilmuwan masih menyelidiki fenomena mistis tentang keberadaan hantu.

Lalu muncul pula pertanyaan lain, bagaimana hantu bisa beruwud? Bagaimana mereka bisa menembus tembok atau materi lain? Bagaimana mereka tercipta? Bagaimana mereka berakhir? Atau apakah hantu itu hanyalah ilusi mata, ilusi telinga, atau ilusi perasaan saja?

Apa pun hantu itu, para ilmuwan tetap mengambil penelitian dari sudut ilmu pengetahuan atau sains saja. Dan mereka tetap berkeyakinan bahwa hantu adalah ilusi yang dibuat oleh otak dalam keadaan tertentu.

Jika benar hantu adalah ilusi yang dibuat oleh otak, maka timbul lagi pertanyaan klasik, bagaimana otak bisa membuat ilusi penampakan hantu? Apa yang membuat otak bisa mempunyai kemampuan ilusi atau khayalan ini?

Penyelidikan 

Beberapa ilmuwan bergabung untuk menyelidiki fenomena mistis ini. Mereka melakukan eksperimen di sebuah tempat paling angker di Amerika, yaitu penjara tua yang sudah lama tidak terpakai, di daerah Eastern State Penitentiary, di Philadelphia Amerika.

Beberapa saksi mata yang ada di daerah tersebut telah mengakui bahwa mereka memang kadang melihat seperti ada makhluk yang terbang melayang di penjara tersebut. Dan peristiwa itu terjadi dalam waktu beberapa kali.

Penyelidikan ini membutuhkan beberapa sukarelawan yang akan mengamati penjara angker itu. Para relawan yang terpilih harus orang yang tidak mempercayai hantu, dan bukan orang yang penakut.

Lalu semua sudut dan ruangan di penjara yang akan digunakan untuk uji coba dilengkapi dengan berbagai jenis kamera infra merah, detektor medan elektromagnet, sensor suhu, sensor audio dan video, serta teknologi tercanggih lainnya. Bahkan beberapa di antara perangkat dan teknologi yang digunakan sama persis seperti yang NASA gunakan.

Setelah setiap pojok dan ruangan serta koridor penjara tua itu diberi peralatan, mereka mengamati seharian penuh, namun tiada objek yang mencurigakan. Pada malam kedua, dikerahkanlah para relawan. Semua relawan masing-masing ditempatkan di dalam beberapa sel tahanan dalam semalam.

Bagaimana menurut para relawan? Para relawan tak merasakan apa pun, apalagi adanya fenomena kehadiran hantu. Mereka hanya merasakan udara yang dingin namun pengap.

”Mungkin karena di dalam ruang sel ini tidak ada sirkulasi udara,” ujar salah satu relawan.

Ada pula yang berujar bahwa, ”Udara di dalam sel yang lembap menyebabkan kurang segarnya udara yang terhirup, seperti bau yang tak sedap.”

Selama semalam hingga subuh, tak satu pun relawan yang merasakan adanya anomali. Mereka tak melihat fenomena aneh, penampakan aneh, ataupun mendengar sesuatu yang aneh.

Pada hari ketiga, para ilmuwan menggunakan sedikit trik. Awalnya, trik ini hanyalah coba-coba dari beberapa literatur penyelidikan sebelumnya. Mereka menyiapkan beberapa pengeras suara rendah (subwoofer) yang besar. Kemudian, tanpa diketahui para relawan, subwoofer tersebut diletakkan di beberapa tempat yang tersembunyi dan tak mungkin dilihat para relawan.

Pengeras suara tersebut nantinya akan diaktifkan, dan akan bergetar di bawah indra pendengaran manusia, alias infra-sonic. Saat pengeras dinyalakan, membran pengeras suara akan maju-mundur dengan hebat, namun tak akan ada suara yang terdengar oleh manusia.

Malam pun tiba. Seperti malam-malam sebelumnya, mereka semua bersiap dengan alat komunikasi yang bisa dipantau, dan juga tak lupa membawa senter masing-masing. Setelah kira-kira setengah jam berlangsung, para ilmuwan menyalakan pengeras suara jenis subwoofer tersebut.

Tak berapa lama, terjadi suasana yang menurut para relawan ”tidak nyaman”. Mereka, para relawan, melaporkan bahwa entah kenapa kepala mereka agak pusing, jantung sedikit berdebar, bulu tengkuk dan pergelangan tangan merinding, bahkan ada yang melihat asap yang keluar dari tembok.

Malam itu begitu aneh, tidak seperti malam sebelumnya. Apa yang sebenarnya telah terjadi dengan mereka?

Gelombang frekuensi rendah 

Pengeras suara jenis sub-woofer yang mengeluarkan gelombang frekuensi rendah itulah penyebabnya. Kok bisa, apa yang terjadi?

Setiap frekuensi memiliki panjang gelombang, dan setiap gelombang memiliki kelemahan dan kekurangan masing-masing. Tidak seperti gelombang biasa lainnya, gelombang sangat rendah (Very Low Frequency) atau VLF memiliki sifat yang dapat dengan mudah menembus suatu materi seperti kayu, tembok, tanah, bahkan beberapa jenis logam.

Baca lanjutannya: Penjelasan Ilmuwan di Balik Fenomena Penampakan Hantu (Bagian 2)

Related

Science 5597487396948840676

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item