Kasus Pembunuhan Berantai di Florence yang Misterius (Bagian 4)

Kasus Pembunuhan Berantai di Florence yang Misterius

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Kasus Pembunuhan Berantai di Florence yang Misterius - Bagian 3). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Pada persidangan sebelumnya, Jaksa Penuntut sempat menyajikan barang bukti yang dipakai untuk menyeret Pietro Pacciani. Diantaranya:

- Buku catatan dan sabun cuci buatan Jerman, yang diduga merupakan milik korban pembunuhan yang bernama Wilhelm Friedrich Mayer Horst dan Jens Uwe Rüsch.

- Peluru kaliber 22 yang ditanam di perkebunan milik Pacciani.

- Beberapa saksi yang pernah melihat mobil yang diduga milik Pacciani diparkir di tempat kejadian pembunuhan.

- Fakta bahwa Pacciani pernah tinggal di daerah yang dekat dengan tempat kejadian pembunuhan.

Namun, ketika Pacciani mengajukan banding, bukti-bukti tersebut dianggap lemah. Karena itu, Pacciani dinyatakan tidak bersalah, dan dibebaskan pada 1996.

Selain itu, ada beberapa alasan yang menyatakan bahwa Pacciani bukan The Monster of Florence yang sebenarnya.

- The Monster of Florence dianggap mengalami disfungsi seksual. Namun Pacciani justru adalah seorang maniak seks dan memiliki istri, beberapa kekasih, bahkan diketahui sering mengunjungi tempat prostitusi.

- The Monster of Florence tidak mengambil satu pun barang berharga milik korban. Sedangkan Pacciani akan melakukan apa pun untuk mendapatkan uang.

- Pacciani sudah berumur 60 tahun pada 1985. Jadi dengan kondisi fisik yang sudah tua, dia tidak mungkin mampu mengejar korban yang bernama Jean Michel Kravechvili, yang merupakan seorang atlet.

- Tinggi The Monster of Florence diperkirakan 180 cm, sedangkan tinggi Pacciani hanya 160 cm.

- Pacciani mempunyai alibi saat pembunuhan sebelum tahun 1985 terjadi.

Kemudian, persidangan kedua diadakan berdasarkan keterangan tiga orang saksi yang diajukan Jaksa Penuntut. Ketiga saksi tersebut adalah seorang PSK bernama Gabriella Ghiribelli. Kemudian mucikarinya, yang bernama Norberto Galli, dan teman Pacciani yang bernama Giancarlo Lotti.

Ghiribelli dan Galli mengaku sempat melihat mobil milik Lotti diparkir tepat di daerah tempat pembunuhan tahun 1985 terjadi. Dari sini, polisi menginterogasi Lotti, dan dia mengaku memang pernah berada di beberapa tempat kejadian pembunuhan yang dilakukan oleh The Monster of Florence.

Selain itu, Lotti juga mengaku bahwa Pacciani yang menembak para korban, dan teman Pacciani yang bernama Mario Vanni yang memutilasi para korban perempuan.

Pada awalnya, Lotti mengaku bahwa tugasnya hanya memastikan tidak ada seorang pun yang melihat Pacciani dan Vanni melakukan pembunuhan. Tapi belakangan, dia mengaku bahwa dia juga sempat menembak dua korban yang merupakan warga negara Jerman yang berada di van.

Kemudian, Giancarlo Lotti dan Mario Vanni dihukum dan dijebloskan ke dalam penjara. Dan setelah mendengar semua tuduhan yang dilontarkan oleh Lotti, persidangan baru untuk Pietro Pacciani dijadwalkan. Namun Pacciani meninggal karena serangan jantung pada 1998.

Sampai saat ini, identitas The Monster of Florence masih tidak diketahui. Namun kasus ini masih terbuka, dan beberapa teori tentang siapa The Monster of Florence yang sebenarnya pun bermunculan.

1. Teori dari Mario Spezi, yang merupakan seorang jurnalis, melaporkan secara langsung dari tempat kejadian pembunuhan yang terjadi pada 1981 dan pada tahun-tahun berikutnya.

Spezi berpendapat bahwa pelaku pembunuhan yang sebenarnya ada hubungannya dengan keluarga Vinci, dan dia memegang senjata yang dipakai pertama kali untuk membunuh Barbara Locci dan kekasihnya. Lalu dia melakukan pembunuhan selanjutnya.

2. Teori dari Nino Filastò, yang merupakan pengacara pembela Mario Vanni. Menurut Filastò, keluarga Vinci dan Mele bersaudara tidak ada hubungannya dengan semua pembunuhan yang dimulai pada 1968.

Menurut Filastò, The Monster of Florence adalah seorang polisi, atau berpura-pura menjadi polisi. Pelaku mendekati mobil yang ditumpangi calon korban, dengan alasan sedang melakukan patroli, kemudian mulai menembakkan senjata.

3. Teori dari Michele Giuttari, yang merupakan kepala polisi yang menyelidiki kasus The Monster of Florence dari 1995 hingga 2003.

Menurut Giuttari, The Monster of Florence adalah Pierto Pacciani, dan dia dibantu oleh Giancarlo Lotti dan Mario Vanni. Selain itu, potongan tubuh yang diambil dari korban perempuan digunakan sebagai sesembahan dalam pemujaan setan. Karena di salah satu tempat kejadian pembunuhan sempat ditemukan kumpulan batu yang membentuk lingkaran, dan di tengahnya terdapat tanda salib.

4. Teori dari Antonio Segnini, yang merupakan penulis buku The Truth About The Monster of Florence.

Segnini percaya bahwa The Monster of Florence adalah Giancarlo Lotti. Lotti adalah seorang voyeur yang pada 1968 sempat memata-matai Barbara Locci dan kekasihnya.

Dia juga menjadi secara tidak sengaja menjadi saksi, ketika Barbara Locci dan kekasihnya dibunuh. Kemudian, Lotti mengambil senjata yang dibuang oleh pelaku, dan mulai meniru aksinya dengan melakukan pembunuhan berikutnya.

Dan saat diinterogasi, Lotti mengaku terlibat dalam setiap pembunuhan. Namun dia juga menuduh Pietro Pacciani sebagai dalangnya, dan dibantu oleh Mario Vanni. Dengan begitu, hukuman yang diterima Lotti jadi lebih ringan.

5. Teori dari Francesco Bruno, yang merupakan profesor di bidang kriminologi. Dia berpendapat bahwa pelaku merupakan bagian dari pemujaan setan, yang membunuh korbannya dengan tujuan untuk pengorbanan ilmu hitam.

6. Teori dari Paolo Cochi, yang merupakan penulis dan director acara dokumenter The Crimes of The Monster of Florence. Dia berpendapat bahwa pelaku adalah orang yang sama sekali belum pernah dijadikan tersangka, atau belum pernah disebutkan dalam investigasi.

Related

Mistery 4409044567751177510

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item