Ini 10 Kepercayaan Ilmiah Populer yang Ternyata Tidak Benar
https://www.naviri.org/2019/09/ini-10-kepercayaan-ilmiah-populer-yang-keliru.html
Naviri Magazine - Ada banyak kepercayaan, baik bersifat ilmiah atau tidak. Umumnya, kepercayaan yang tidak bersifat ilmiah akan disebut mitos. Lalu bagaimana dengan kepercayaan yang tampaknya bersifat ilmiah tapi ternyata juga sama-sama tidak ilmiah?
Kenyataannya, kita mengenal berbagai kepercayaan populer yang kita anggap sebagai hal ilmiah, namun ternyata keliru atau tidak benar. Berikut ini sepuluh di antaranya.
Butuh 7 tahun untuk mencerna permen karet
Mungkin memang permen karet lebih susah dicerna daripada makanan organik, tapi permen karet tidak mendapat perlakuan khusus dari organ pencernaan kita. Para dokter menyimpulkan kalau ini cuma cerita buatan untuk menghindarkan anak-anak menelan permen karet.
Tembok China adalah satu-satunya bangunan yang terlihat dari luar angkasa
Ada beberapa variasi dari mitos ini, tapi semuanya salah. Para astronot bisa melihat Tembok Cina dari bawah orbit bumi, juga bisa melihat Pyramid Giza, bahkan landasan airport, tapi mereka tidak bisa melihat Tembok Cina dari Bulan.
Koin yang dijatuhkan dari atas gedung tinggi dapat membunuh pejalan kaki di bawahnya
Koin bukan senjata yang paling aerodinamis. Dengan kombinasi bentuk dan tekanan angin, tak mungkin koin bisa membunuh orang, bahkan jika dijatuhkan dari Empire State building dengan ketinggian 1.250 kaki. Koin cuma akan membuat pejalan kaki yang kurang beruntung merasa seperti tersengat.
Tak ada gravitasi di luar angkasa
Istilah "zero-gravity" adalah kesalahpahaman yang sangat mendasar. Astronot kelihatan tidak punya berat, karena mereka terjun bebas secara terus menerus ke arah bumi, dan tetap mengambang di udara karena gerakan mereka yang horizontal.
Pengaruh gravitasi akan berkurang seiring menjauhnya jarak, tapi tak pernah bener-benar hilang, dan di luar angkasa juga tidak benar-benar kosong. Ada berbagai macam atom dan gas di sana. Walau kadang cukup jauh, gas-gas ini menambah daya gravitasi yang tak benar-benar kosong.
Sering mencukur akan mebuat bulu tumbuh lebih lebat atau gelap
Mencukur tidak akan membuat bulu tumbuh lebih lebat atau gelap. Keyakinan ini karena kenyataan bahwa rambut yang belum pernah dipotong memiliki ujung runcing, sedangkan setelah pemotongan, tidak.
Dengan demikian, rambut akan tampak lebih tebal dan terasa kasar. Karena lebih tajam, rambut juga akan terlihat lebih gelap saat tumbuh, karena bagian rambut yang tidak dipotong jarang terkena sinar matahari yang dapat mengubah warna rambut.
Manusia hanya menggunakan 10 persen otaknya
Pemberitaan media ini telah ada lebih dari satu abad, tapi itu tidak benar. Hasil MRI menunjukkan bahwa setidaknya ada fantasi atau khayalan, dan manusia paling banyak menggunakkan cerebral cortex mereka, bahkan saat mereka sedang tidur.
Hewan dapat memprediksi bencana alam
Tidak ada bukti bahwa hewan punya indra keenam yang bisa membuat mereka dapat memprediksi bencana alam. Penciuam, pendengaran, dan insting yang tajam mereka, yang membuat mereka bergerak lebih dulu saat badai atau tsunami.
Kenyataannya, tetap banyak hewan mati saat bencana alam. Jadi, kalau pun mereka punya indra keenam, itu tak berfungsi banyak.
Petir tidak pernah menyambar tempat yang sama dua kali
Faktanya, petir menyambar tempat mana saja, khusunya dataran tinggi. The Empire State Building tersambar petir setidaknya 25 kali dalam setahun. Sementara Ben Franklin menciptakan konsep untuk menangkal petir dengan meletakkan besi di atas rumah dan dialirkan ke tanah melalui kawat.
Menguap itu menular
Walaupun menurut pengalaman hal ini sulit dibantah, mungkin Anda akan menguap saat membaca ini. Pertanyaannya, apakah ada sesuatu yang bersifat fisiologis yang bekerja di sini? Jawabannya mungkin iya, karena kenyataannya bahkan simpanse meniru satu sama lain saat menguap.
Gajah satu-satunya hewan mamalia yang tak bisa melompat
Gajah dewasa memang tidak bisa melompat. Tapi jika melompat diartikan semua kaki tidak menyentuh daratan secara bersamaan setelah melakukan gerakan yang statis, gajah bukan satu-satunya mamalia yang tak bisa melompat.
Badak dan kuda nil juga tak bisa melompat. Walaupun tidak seperti gajah, mereka masih punya kemungkinan semua kakinya tidak menyentuh tanah saat mereka berlari.