Kisah Misterius Mantan Polisi yang Berhasil Memotret Alien (Bagian 2)

Kisah Misterius Mantan Polisi yang Berhasil Memotret Alien

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Kisah Misterius Mantan Polisi yang Berhasil Memotret Alien - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

“Saya berbaring di atas meja. Saya bisa bergerak jika saya mau, tapi saya tidak takut, dan ada sebuah balok seperti tiang di atas bergerak ke arah saya. Saya merasakan ada sebuah tabung terang di kaki, dan saya mendengar suara mengatakan, ‘kami tidak bermaksud menyakitimu, jadi jangan takut.’

“Tabung itu hangat, bergerak ke atas menuju perut dan kepala saya. Saya takut tabung itu melukai mata saya, jadi saya menutup mata. Kemudian hilang (berhenti sebentar), ada yang aneh, hidung saya terasa gatal.

“Saya berdiri sekarang, dan saya tidak tahu bagaimana saya bisa berdiri. Saya melihat sebuah pintu, dan makhluk hijau itu berdiri tepat di sampingnya, menyuruh untuk masuk, tapi saya tidak mau. Lebih baik saya berada di sini, saya merasa aman disini."

Jim Singleton: "Bisa Anda ceritakan apa yang terjadi sekarang?"

Philip Spencer: "Saya berjalan memasuki pintu, di sana sangat terang. Saya tidak tahu dari mana cahaya berasal, semuanya begitu terang. Saya berjalan memasuki koridor dan ada sebuah jendela. Ya, Tuhan! Apakah ini nyata? (mengambil napas) (berhenti) (suara ketakutan). Saya tidak mau berada di atas ini, saya ingin berada di bawah.

“Lalu saya mendengar suara yang sama lagi, ‘kau tidak perlu takut’. Saya berjalan melewati jendela, melanjutkan berjalan di koridor." (Yang Spencer lihat dari jendela sepertinya dia melihat Bumi dari luar angkasa).

Jim Singleton: "Apa yang terjadi sekarang?"

Philip Spencer: "Di ujung koridor ada sebuah ruangan, ruangan yang sangat besar. Saya berada di sebuah panggung, mengarah ke dinding. Kamera dan kompas saya seperti tertarik sesuatu, sesuatu seperti tiang dengan bola di atasnya. Sangat sulit mengambil kompas karena menempel pada bola tersebut, lalu dia berkata, ‘kita tidak bisa berlama-lama di sini.’ Dia membawa saya memasuki koridor lagi, dan kembali mengucapkan ‘jangan takut’. Tapi saya ingin pulang."

Jim Singleton: "Apa yang terjadi selanjutnya?"

Philip Spencer: "Saya kembali ke koridor, dan masih berpikir dari mana cahaya ini berasal. Ada sebuah pintu lagi, kali ini dua makhluk hijau memasuki ruangan kosong bersama saya. Ada sebuah gambar di dinding, dan gambar itu mulai bergerak. Saya berpikir bagaimana bisa ada sebuah gambar di dinding?"

Jim Singleton: "Bisa Anda ceritakan apa yang terjadi kali ini?"

Philip Spencer: "Saya melihat gambar di sebuah dinding."

Jim Singleton: "Gambar menempel di dinding?"

Philip Spencer: "Mmmmm... makhluk itu sepertinya peduli akan kerusakan yang dilakukannya. Gambarnya berubah, lalu ada sebuah film. Dia bertanya kepada saya, ‘Apa kau mengerti?’ Saya menjawab, ‘Ya, waktunya pergi.’

“Semuanya berubah menjadi gelap. Saya berada di Moor lagi, berada di antara pepohonan. Saya melihat sesuatu, makhluk hijau itu. Saya berteriak memanggilnya, dia berbalik, saya tidak tahu kenapa. Saya memotretnya, dan makhluk itu langsung pergi.

“Saya mengikutinya, saya bisa melihatnya. Di sana... di sana... ada sebuah piring terbang (tertawa), piring terbang berwarna perak yang sangat besar. Lalu menghilang, dan saya berjalan pulang melewati pepohonan."

Jim Singleton: "Apa yang terjadi sekarang?"

Philip Spencer: "Saya berjalan pulang, dan waktu menunjukkan jam 10 di jam pusat kota, tapi entah kenapa jam tangan saya menunjukkan pukul 8."

Jim Singleton: "Anda bilang melihat makhluk berwarna hijau. Bisa Anda deskripsikan?"

Philip Spencer: "Makhluk itu pendek, mempunyai telinga dan mata besar yang gelap. Tidak mempunyai hidung, dan mulutnya kecil. Tangannya luar biasa besar, lengannya panjang, dan memiliki kaki yang aneh.”

Jim Singleton: "Kaki yang aneh?"

Philip Spencer: "Itu seperti dua jempol berbentuk V. Sepertinya sulit berjalan seperti itu. Dia seperti menyeret kakinya dibanding berjalan. Saya tidak merasa takut, walaupun makhluk itu aneh."

Jim Singleton: "Anda bilang tangannya besar? Bisa Anda deskripsikan bagaimana tangannya?

Philip Spencer: "Dia mempunyai tiga jari besar seperti sosis, lebih besar dari tangan saya."

Jim Singleton: "Tentang tingginya, seberapa tinggi makhluk itu?"

Philip Spencer: "Sekitar 4 kaki, hanya sekitar perut saya. Sedikit lebih tinggi dari perut saya."

Jim Singleton: "Baiklah, sekarang saya akan menanyakan pertanyaan lain. Tadi Anda menyebut film?

Philip Spencer: "Ada dua film."

Jim Singleton: "Dua film?"

Philip Spencer: "Yang pertama tentang kerusakan alam atau demo rusuh seperti di berita. Saya melihat sampah berserakan di sungai, dan banyak orang kelaparan."

Jim Singleton: "Apakah Anda ingin menceritakan lebih jauh tentang filmnya?"

Philip Spencer: "Hampir sebagian sama, tidak ada yang berbeda."

Jim Singleton: "Lalu bagaimana dengan film yang kedua? Maukah Anda memberitahu saya?"

Philip Spencer: "Tidak seharusnya saya menceritakan ini."

Jim Singleton: "Saya tidak memaksa, apakah Anda tidak ingin menceritakannya?"

Philip Spencer: "Saya tidak seharusnya menceritakan film yang kedua, ini tidak seharusnya diketahui."

Jim Singleton: "Apa ada yang lain lagi?"

Philip Spencer: "Tidak ada."

Nyata atau hoax

Sekarang, bisa kita asumsikan bahwa yang terjadi pada Philip Spencer adalah kasus penculikan oleh alien. Waktu yang hilang, radiasi magnetik, dan mimpi buruk, semuanya mengindikasikan kasus tersebut. Ditambah sebuah foto yang merekam objek seperti alien, menjadi bukti pelengkap kasus ini.

Tapi, hanya karena laboratorium Kodak menyatakan bahwa foto itu asli, itu bukan bukti positif yang menyatakan bahwa makhluk luar angkasa itu ada. Jika ingin berpikir skeptis, mungkin saja foto itu memang asli, tapi objek yang ada di dalam foto dan cerita itu semuanya hasil karangan Spencer.

Related

Mistery 2450471185658896650

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item