Cerita Pengikut Keraton Agung Sejagat, Jadi Maha Menteri tapi Malah Tombok

  Cerita Pengikut Keraton Agung Sejagat, Jadi Maha Menteri tapi Malah Tombok

Naviri Magazine - Lima warga Kulon Progo terpantau menjadi pengikut Keraton Agung Sejagat di Purworejo. Salah satu korban, Sudadi (70), berbagi kisahnya selama menjadi pengikut si raja Toto Santoso (42) dan ratu Fanni Aminadia (41).

"Saya ini korban mas, tidak tahu apa-apa. Karena dulu sering kumpul, diajak ya ikut," kata Sudadi, menanggapi tipu-tipu ala Keraton Agung Sejagat saat berbincang dengan media.

Sudadi menceritakan, dalam Keraton Agung Sejagat, dia mendapat jabatan sebagai maha menteri atau semacam menteri koordinator. Dia memiliki jabatan menteri dengan pangkat jenderal bintang tiga.

Mbah Sudadi, sapaan akrabnya, mengaku sempat bangga mengenakan pakaian seragam kebesaran 'kerajaan' Agung Sejagat warna hitam dengan kombinasi kuning.

Apalagi saat tiba di kompleks Keraton Agung Sejagat di Dusun Pogung, Desa Juru Tengah, Kecamatan Bayan, Purworejo, dia sempat disanjung ibu-ibu yang mengatakan 'Pak Jenderal Bintang Tiga gagah dan berkumis'. Saat itu Sudadi datang setelah mengikuti kirab sejauh tiga kilometer.

"Saya sempat tersanjung, kok penyambutannya seperti itu. Apalagi juga dijaga juga oleh polisi," tutur warga Plumbon, Kecamatan Temon, Kulon Progo ini.

Namun, Sudadi mulai merasa ada kejanggalan setelah mengikuti sidang untuk mendengarkan dekrit yang dibacakan oleh raja Toto. Dekrit hanya dibacakan tanpa ada ketok palu. Itu dilakukan dua kali dengan disaksikan oleh para pengikutnya secara bergantian.

Sudadi menambahkan, dia banyak mengeluarkan uang selama menjadi pengikut Keraton Agung Sejagat. Tapi Sudadi tak menyebutkan jumlah uang yang dia keluarkan tersebut.

Ia hanya memerinci, uang dipakai untuk membayar seragam, menyewa mobil, makan dengan teman-teman, hingga iuran-iuran lain. Dia juga terpaksa menomboki temannya yang ingin naik pangkat.

Kini, Sudadi hanya bisa ikhlas menerima kenyataan setelah raja-ratu Keraton Agung Sejagat ditangkap Polda Jawa Tengah pada Selasa (14/1) lalu, atas sangkaan penipuan dan bikin onar.

Sudadi mengaku tidak akan menuntut kepada siapa pun. "Biarlah, saya tidak akan menuntut," tuturnya.

Related

News 2394422296146605481

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item