Setelah Tertangkap, Ini Pengakuan Pelaku Penyiraman Air Keras pada Novel Baswedan
https://www.naviri.org/2020/01/setelah-tertangkap-ini-pengakuan-pelaku-penyiraman-air-keras.html
Naviri Magazine - Satu dari dua tersangka penyiraman air keras terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan, menyatakan bahwa dia tidak suka kepada Novel lantaran dinilai pengkhianat.
Hal itu dikatakan tersangka saat digelandang menuju mobil dari Polda Metro Jaya ke Bareskrim Mabes Polri. Tidak ada kalimat lanjutan dari keduanya, selain menyatakan bahwa Novel seorang pengkhianat.
"Tolong dicatat ya, saya tidak suka Novel karena dia pengkhianat," ujar salah seorang tersangka, Jumat (28/12/2019).
Sementara itu, tersangka lainnya tidak mengungkapkan sepatah kata pun. Ia memilih diam di belakang tersangka yang memberi pernyataan. Diketahui, kedua tersangka, yakni RB dan RM, merupakan polisi aktif.
Sebelumnya, Kapala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim), Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo, telah mengungkap dua pelaku penyiram penyidik KPK Novel Baswedan menggunakan air keras. Keduanya berstatus sebagai polisi aktif.
Hanya saja Listyo Sigit tak gamblang menyebutkan asal kesatuan mereka. Listyo Sigit hanya menyebutkan, RB dan RM sang penyiram Novel, ditangkap.
Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Argo Yuwono, mengatakan, satu dari dua tersangka kasus teror terhadap Novel Baswedan berperan sebagai penyiram air keras kepada penyidik senior KPK tersebut.
Argo mengungkapkan, tersangka RB menjadi pelaku penyiraman. Sementara tersangka RM menjadi pengendara motor.
"Perannya ada yang nyupir, sama yang nyiram, RB," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (28/11/2019). Namun, Argo masih enggan menjelaskan kronologi teror terhadap Novel berdasarkan keterangan para tersangka.
Argo mengatakan, detik-detik penyerangan terhadap Novel oleh kedua tersangka baru bisa terungkap dalam berita acara pemeriksaan, yang diajukan dalam persidangan.
"Soal motif tunggu saja, yang penting semua persitiwa ini akan diungkap dalam pengadilan," kata Argo.