Terbongkarnya Kasus Seorang Ibu yang Menyekap 4 Putrinya Sampai 15 Tahun
https://www.naviri.org/2020/01/terbongkarnya-kasus-seorang-ibu-yang-menyekap-putrinya.html
Naviri Magazine - Seorang ibu di Kabupaten Malang menyekap empat anaknya selama belasan tahun, diduga karena termakan doktrin dari guru spiritualnya. Penyekapan dilakukan untuk mendapatkan kesaktian.
"Semua dilakukan sang ibu demi mendapatkan kesaktian. Salah satunya bisa mengobati orang sakit," ujar Kasubag Humas Polres Malang, AKP Ainun Djariyah (3/1/2020).
Penyekapan dilakukan di rumah pelaku di Desa Banjarejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Pelaku yakni Artimunah (62).
Artimunah memiliki empat anak, yaitu Titin Yuliarsih (45), Asminiwati (44), Virnawati (40), dan Anis Mufidah (36). Mereka diduga telah disekap ibunya selama 15 tahun.
Pihak kepolisian belum bisa memastikan sejak kapan Artimunah terpapar doktrin melakukan penyekapan. Namun menurut keterangan yang dihimpun polisi, sejak termakan doktrin tersebut, keempat putri Artimunah tidak pernah terlihat keluar rumah.
"Semua bertujuan agar bisa fokus dalam meditasi," pungkasnya.
Kasubag Humas Polres Malang AKP, Ainun Djariyah, mengatakan, terbongkarnya dugaan penyekapan berdasarkan laporan warga kepada kepala desa setempat. "Pemdes kemudian berkoordinasi dengan Muspika Pakis, dan pagi tadi mendatangi kediaman terduga pelaku," kata Ainun.
Kedatangan rombongan Muspika Pakis terdiri dari kapolsek, danramil, dan camat, sempat mengalami kendala. Dua anak pelaku yang diduga depresi sempat berontak saat akan dievakuasi.
"Namun berkat pendekatan yang dilakukan bersama tim medis dari Puskesmas serta Dinsos, akhirnya bisa membawa mereka keluar dari rumah," beber Ainun.
Melihat kondisi seperti itu, para korban bersama terduga pelaku dievakuasi ke RSJ Dr Radjiman Wediodiningrat, guna dilakukan pemeriksaan medis. "Terduga pelaku bersama empat putrinya, ketika berhasil dievakuasi, langsung dibawa ke RSJ Lawang untuk dilakukan pemeriksaan," imbuh Ainun.
Sementara terkait alasan Artimunah menyekap keempat putrinya di dalam rumah masih diselidiki oleh aparat kepolisian. Dugaan awal, Artimunah sengaja memaksa keempat putrinya tidak keluar rumah.