Sejarah Manusia: Di Antara Kesenjangan, Perang, dan Kematian Massal (Bagian 4)

Sejarah Manusia: Di Antara Kesenjangan, Perang, dan Kematian Massal naviri.org, Naviri Magazine, naviri

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Sejarah Manusia: Di Antara Kesenjangan, Perang, dan Kematian Massal - Bagian 3). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Di akhir buku, Anda menyarankan perang nuklir sebagai cara terbaik mengurangi kesenjangan. Bagaimana kita bisa tetap berharap terbentuknya masyarakat yang setara ketika solusi yang tersedia hanyalah bencana besar?

Perang nuklir adalah satu-satunya jalan pintas yang kita punya. Kalau Anda ingin ada perubahan besar dalam hal kesenjangan dalam 10 atau 15 tahun ke depan, harus ada peristiwa besar yang terjadi—tidak harus perang nuklir. Tentu ini bukan berarti perubahan bertahap tidak mungkin.

Ada banyak hal dalam sistem negara Amerika yang perlu dibenahi: masalah perpajakan, politik uang, dan sebagainya. Apabila hal-hal tersebut bisa dibenahi—dan di atas kertas, harusnya bisa—maka perubahan dalam skala kecil dapat terjadi. Apabila bisa dipertahankan dalam jangka panjang, paling tidak kita punya harapan.

Tapi apabila Anda berharap macam-macam—seperti ucapan Trump yang kurang lebih mengatakan "Saya akan membawa ekonomi Amerika kembali seperti 40 tahun yang lalu"—maka Anda akan kecewa, kecuali peristiwa yang besar terjadi. Dan peristiwa besar tersebut mungkin akan membuat banyak orang menderita.

Apakah diangkatnya Donald Trump menjadi presiden membuat prospek terjadinya salah satu dari skenario buruk Anda jadi lebih realistis? Dan apakah berarti pengurangan kesenjangan ekonomi menjadi lebih mungkin terjadi?

Menurut saya, kita melebih-lebihkan kemampuan Trump untuk mengubah keadaan. Kita sudah melihat bagaimana birokrat AS berusaha melawan dirinya, dan ini akan bertambah sengit seiiring waktu. Memang mudah baginya untuk melakukan perubahan di permukaan, tapi rasanya sulit untuk bisa benar-benar mengubah fondasi negeri ini.

Dan kalau membahas kebijakannya, di satu sisi dia menempatkan diri sebagai seorang populis bagi kelas buruh dan mengaku ingin membangkitkan profesi pabrikan dan sebagainya, tapi di saat yang sama dia menjalin kerjasama dengan partai yang selalu menuntut pemotongan pajak bagi orang kaya. Ini dua hal yang tidak sesuai.

Akhir-akhir ini banyak omongan tentang "menonjok kaum Nazi" dan menggunakan kekerasan untuk melawan kaum supremasi kulit putih. Saya sadar bahwa menentang Donald Trump dan ingin mengurangi kesenjangan bukan hal yang sama, tapi apakah teori Anda berlaku di sini? Apakah mereka yang anti-fasis, yang mendukung adanya kekerasan, mempunyai argumen yang valid?

Begitu Anda berada di dalam masyarakat di mana tingkat kesenjangan tinggi, kekerasan cenderung lebih mungkin terjadi. Inilah yang selama ini terjadi di Amerika Latin, di mana perselisihan dan pemberontakan kerap terjadi. Jadi Anda bisa bertanya ke diri sendiri: "Apakah menonjok kaum Nazi hanyalah gejala awal yang diakibatkan polarisasi politik dan kesenjangan yang mencolok?" Saya melihat mereka sebagai hasil dari kondisi-kondisi ini.

Apa ramalan Anda untuk lima hingga sepuluh tahun ke depan, mengingat kebangkitan populisme di negara Barat, xenophobia di beberapa daerah di dunia, kesenjangan yang tinggi dan lainnya? Ke arah mana umat manusia bergerak? Bagaimana kisah ini akan berakhir? 

Menurut saya, Four Horsemen tidak akan terjadi dalam waktu dekat, karena beberapa hal. Dalam jangka pendek, 10 hingga 20 tahun, kita akan melihat iklim politik memburuk dan polarisme akan semakin berkembang, kekerasan bertambah, populisme berkembang, gerakan-gerakan akar rumput muncul.

Tapi sistem ekonomi yang kita punya saat ini akan bertahan baik-baik saja, dan melewati semua cobaan ini. Dan selama perekonomian kita tidak terpengaruh, maka kesenjangan juga akan selalu ada.

Related

Science 425599979468638348

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item