Kisah Sedih Orang-orang yang Kehilangan Pekerjaan Akibat Wabah Corona (Bagian 2)

Kisah Sedih Orang-orang yang Kehilangan Pekerjaan Akibat Wabah Corona, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Kisah Sedih Orang-orang yang Kehilangan Pekerjaan Akibat Wabah Corona - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Yang juga penting, mengakui bahwa emosi yang berkaitan dengan kehilangan pekerjaan membutuhkan waktu. Sebuah penelitian mengumpulkan data wawancara dari 100 responden tentang perasaan mereka 12 pekan setelah kehilangan pekerjaan, lalu proses ini diulang setahun kemudian.

"Pada mulanya, mereka merasa sangat marah," kata kepala peneliti, Sarah Damaske, profesor rekanan untuk studi sosiologi, buruh, dan pekerja di Universitas Negeri Pennsylvania. Namun, ia menekankan, penelitian ini dilakukan jauh sebelum krisis akibat pandemi terjadi.

Apakah dalam situasi sekarang ini, rasa marah akibat kehilangan pekerjaan tetap ada? Kita tidak tahu pasti, ujar Damaske, namun berdasarkan penelitiannya, kemungkinan besar perasaan ini masih ada.

"Orang yang dipecat biasanya merasa marah dan kesal kepada kantor mereka," ucapnya. "Rasa marah ini bisa jadi berasal dari perasaan bahwa Anda ternyata bisa digantikan dengan mudah, atau bahwa Anda ternyata bukan bagian dari kelompok yang selama ini Anda anggap tim."

Lalu, apa lagi? Pandemi ini bisa menjadi kambing hitam psikologis, kata Cary Cooper, profesor Psikologi Organisasional di University of Manchester.

"Secara psikologis, orang akan menyalahkan pandemi ketimbang menyalahkan diri sendiri," ucapnya. "Namun apa yang bisa terjadi di masa depan, perkantoran akan menyadari bahwa mereka ternyata tidak butuh banyak pegawai. Karena, teknologi bisa menggantikan manusia. Ini adalah konsekuensi dan ketakutan dalam jangka panjang."

Tetap seimbang

Penelitian menunjukkan, orang-orang yang terkena dampak finansial, kehilangan rumah dan pekerjaan, pada saat masa Depresi Besar, lebih rentan memiliki masalah kesehatan mental. Bagaimana dengan sekarang?

Benson berkata, secara umum setelah kehilangan, seseorang harus bisa mengenali elemen situasi yang bisa atau tidak bisa mereka kontrol. Lalu, fokus pada hal-hal yang bisa mereka kontrol.

Mungkin yang berbeda dari situasi saat ini adalah adanya kepercayaan bahwa situasi ini hanyalah sementara, dan ketika kondisi membaik, semua akan kembali normal.

Setidaknya untuk James Bell, ini adalah harapannya. "Saya rasa saat semuanya selesai, orang-orang akan kembali mendatangi restoran dan bar, dan mereka akan memberi uang tip besar," ujarnya.

Lebih jauh, karena pengalaman ini kolektif, ada perasaan bahwa kita menjalani keadaan berat ini bersama-sama. Benson mengatakan, di Manhattan, para pemilik restoran sangat sensitif, dan memberikan santunan atau membuat kampanye untuk membantu keluarga yang terdampak.

Meski mungkin tidak menyelesaikan masalah ekonomi dan sosial dalam lingkup besar, gerakan ini bisa membantu orang-orang yang baru di-PHK supaya tidak menyalahkan diri sendiri.

Dalam waktu lama

Untuk Donna Bertaccini, satu-satunya jalan untuk maju adalah menerima kenyataan baru ini, tak peduli seberapa menakutkannya. Depresi Besar membuat perusahaannya rugi besar.

Bertaccini memiliki Molesworth Enterprises, perusahaan film dan televisi independen yang dijalankannya bersama sang suami di Connecticut, selama 35 tahun.

Semua kontrak kerjanya berantakan pada waktu itu, dan butuh waktu lama untuk memulihkannya. "Kami baru saja menarik napas lega pada Desember lalu," ujarnya. "Tapi virus corona mengubah segalanya."

Saat ini, semua proyek ditunda. Meski begitu, Bertaccini tetap optimistis bahwa situasi ini akan membaik, dan semua pekerjaan yang hilang akan kembali lagi. "Pada level tertentu, saya merasa seluruh manusia berada di kapal yang sama," katanya.

"Kehidupan memang berubah," lanjut dia. "Kita mungkin akan berada di sini dalam waktu lama, namun saya berharap kita semua bisa menjaga kehidupan yang seimbang."

Baca laporan lengkap » Semua Hal tentang Virus Corona, di Indonesia dan Dunia.

Related

News 6629693491207155084

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item