Peneliti Minta PSBB Dilanjutkan, karena Virus Corona Bisa Terbang Terbawa Angin

Peneliti Minta PSBB Dilanjutkan, karena Virus Corona Bisa Terbang Terbawa Angin, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Covid-19 berpotensi menjadi bioaerosol atau mikroorganisme udara di atmosfer, sehingga disebut penularannya dapat menjangkau jarak lebih jauh dari dua meter.

Berdasarkan hasil studi, menurut peneliti lingkungan atmosfer Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan),  Sumaryati, virus Covid-19 terdeposisi atau memadat di dalam partikel yang melayang-layang di udara.

“Karena itu, kebijakan karantina wilayah dan PSBB harus terus dilakukan, dengan mendasarkan kebijakan pada data sebaran harian Covid-19 yang valid,” ujarnya lewat keterangan tertulis.

Menurut Sumaryati, walau angin bisa menyebarkan virus Corona, namun jangkauan penyebarannya tidak akan terjadi dalam jarak yang sangat jauh seperti puluhan kilometer.

“Karena siklus hidup virus sebagai bioaerosol hanya sekitar tiga jam,” ujarnya di acara webinar soal Evaluasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Indirect Impact Covid-19. Pertemuan ilmiah itu gelaran Lapan dan Masyarakat Ahli Penginderaan Jauh Indonesia (Mapin).

Selain itu, kata Sumaryati, pada malam hari saat lapisan atmosfer dalam keadaan stabil, maka aerosol yang berada dekat permukaan tanah akan cepat mengendap di tempat yang tidak jauh dari sumbernya.

Sementara pada siang hari, dengan kondisi atmosfer yang cenderung tidak stabil, aerosol cenderung menyebar secara vertikal atau ke atas, dan sulit mengendap. “Jika ada angin, maka dapat tersebar jauh dari sumbernya,” kata dia.

Kasus kejadian Covid-19 di sebagian negara lintang menengah, tinggi, dan rendah dekat ekuator atau khatulistiwa menunjukkan tingkat keacakan yang tinggi. Menurut Sumaryati, sebaran Covid-19 tidak berkaitan dengan garis lintang geografis.

Meskipun begitu, kata dia, studi di Brasil menunjukkan temperatur yang tinggi dapat mematikan virus dengan ambang batas sekitar 25 derajat Celcius 

Hasil kajian literatur mengenai bioaerosol Covid-19 itu, menurut Sumaryati, merekomendasikan bahwa pemutusan mata rantai penyebaran tidak cukup dilakukan dengan menjaga jarak sosial (Physical Distancing) sejauh dua meter, namun diperlukan upaya untuk mengisolasi sumber, dan menggunakan alat perlindungan diri berupa masker dan face shield.

Baca laporan lengkap » Semua Hal tentang Virus Corona, di Indonesia dan Dunia.

Related

Science 317233007342698308

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item