Ini Penyebab Kasus Corona di Indonesia Terus Naik di Atas 1.000 Per Hari

Ini Penyebab Kasus Corona di Indonesia Terus Naik di Atas 1.000 Per Hari,  naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Penyebaran virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) di Indonesia akhir-akhir ini agak mengkhawatirkan. Kerap kali jumlah pasien positif corona bertambah lebih dari 1.000 dalam sehari.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 melaporkan, jumlah pasien positif corona per 28 Juni adalah 54.010 orang. Bertambah 1.198 orang (2,27%) dibandingkan sehari sebelumnya.

Pada 27 Juni, kasus corona di Tanah Air bertambah 1.385 yang menjadi rekor penambahan harian tertinggi. Sehari setelahnya memang agak melambat tetapi lagi-lagi masih di atas 1.000.

Dalam 14 hari terakhir, rata-rata penambahan pasien adalah 1.123,79 per hari. Terjadi percepatan karena 14 hari sebelumnya rata-rata kenaikan kasus harian adalah 872,08 orang.

Ada dua kemungkinan mengapa kasus corona di Indonesia mengalami lonjakan. Pertama, tes yang semakin luas.

Mengutip data Worldometer, jumlah uji corona di Indonesia saat ini sudah mencapai 770.600. Jumlah ini adalah yang tertinggi di antara negara-negara ASEAN-6.

Ketika tes semakin masif, maka kasus yang semula berada di 'bawah tanah' muncul ke permukaan. Ini bisa menjadi hal positif, menunjukkan keseriusan Indonesia dalam melakukan penelusuran (tracing) kasus corona hingga ke akar-akarnya.

Kemungkinan kedua, orang Indonesia semakin tidak disiplin dalam menjaga jarak. Semakin akrab dan dekat masyarakat, maka risiko penularan virus yang bermula dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China ini kian tinggi.

Kepatuhan masyarakat dalam menjaga jarak bisa dilihat dari Social Distancing Index keluaran Citi. Semakin angkanya menjauhi nol, maka masyarakat semakin berjarak, semakin patuh terhadap pembatasan sosial (social distancing). Sebaliknya kalau semakin jauh dari nol, maka masyarakat semakin dekat dan akrab (sesuatu yang baik dalam situasi normal, tetapi tidak dalam kondisi sekarang).

Per 19 Juni, skor Social Distancing Index Indonesia adalah -25. Naik dibandingkan sepekan sebelumnya yaitu -26. Artinya, masyarakat semakin bandel, tidak patuh dalam menjaga jarak.

Peningkatan interaksi dan kontak antar-manusia, yang mendongrak risiko penyebaran virus corona, terjadi setelah pemerintah melonggarkan social distancing. Teranyar, pemerintah memberi relaksasi bagi warga yang ingin bepergian ke luar kota.

Dalam Surat Edaran No 9/2020, Gugus Tugas menyebut bahwa individu yang hendak melakukan perjalanan antar-kota tidak lagi wajib membawa Surat Izin Keluar-Masuk (SIKM). Cukup menunjukkan identitas diri, keterangan uji tes PCR dengan hasil negatif atau rapid test dengan hasil non-reaktif, serta surat keterangan bebas gejala Covid-19.

Membuka kembali 'keran' aktivitas publik bertujuan agar roda ekonomi berputar lagi sehingga Indonesia bisa terhindar dari resesi. Namun konsekuensinya ya terjadi lonjakan kasus.

Oleh karena itu, kunci agar ekonomi tetap berjalan tetapi tidak terjadi peningkatan kasus corona adalah masyarakat harus disiplin. Disiplin menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan. Tiga syarat itu sudah cukup untuk menekan risiko penyebaran virus corona.

Baca laporan lengkap » Semua Hal tentang Virus Corona, di Indonesia dan Dunia.

Related

News 5004796960361105017

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item