Panduan Menghindari Penularan Virus Corona, Saat Pembatasan Sosial Dicabut (Bagian 3)

Panduan Menghindari Penularan Virus Corona, Saat Pembatasan Sosial Dicabut, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Panduan Menghindari Penularan Virus Corona, Saat Pembatasan Sosial Dicabut - Bagian 2). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Kantor dengan desain meja terbuka yang berventilasi buruk juga problematis. Bromage merujuk satu peristiwa di mana 94 dari 216 karyawan di sebuah gedung di Korea Selatan terinfeksi virus corona.

Sebagian besar dari mereka berada di sisi gedung yang sama. Mereka berbagi ruangan dalam sistem meja terbuka.

"Ini adalah pekerjaan yang menciptakan banyak aerosol, hanya dengan prosedur yang mereka jalankan," kata Bromage. "Mereka harus benar-benar memikirkan ruang kerja mereka untuk melindungi karyawan mereka. Bukan karyawan akan membuat pasien terpapar, tapi sebaliknya."

"Pasien yang akan membuat perawat, ahli gigi, dan para dokter gigi, terpapar karena proses pengeboran dan pengisapan gigi membuat cairan mulut keluar ke mana-mana."

Tenaga pengajar juga menghadapi risiko besar terpapar virus corona, kata Bromage. "Ada sekelompok guru dan profesor berusia tua yang mengajar orang-orang berusia lebih muda dalam sebuah ruangan yang padat. Harus ada perhatian besar bagaimana membuat ruang kerja itu aman bagi mereka," ujar Bromage.

Dalam dan luar ruangan

Bromage berkata, sangat sedikit kasus positif Covid-19 yang terjadi di luar ruangan. Angin dan situasi luar ruang melemahkan virus. Cahaya dan panas matahari, serta kelembapan, juga mempengaruhi daya tahan virus.

Dengan jaga jarak dan membatasi interaksi dengan orang lain, kita dapat mengurangi risiko paparan virus ini.

Namun, interaksi dalam ruangan memang sangat berbahaya. Acara yang berisi orang berbicara, bernyanyi, atau berteriak, jelas membuat risiko besar. Prinsip jaga jarak jadi tidak efektif dalam situasi itu.

Ruangan dengan sirkulasi udara yang terbatas juga menciptakan risiko tertentu. Namun aktivitas berbelanja, setidaknya bagi para pembeli, lebih tidak berbahaya selama Anda hanya sebentar saja berada di swalayan.

Menghitung risiko

Ketika pembatasan akibat pandemi virus corona dicabut, menurut Bromage, kita mesti menghitung secara cermat aktivitas yang bisa memperburuk risiko.

Di dalam ruangan, pertimbangan volume udara, jumlah orang yang ada dalam sekali waktu bisa berada di dalamnya, serta maksimal waktu yang akan Anda habiskan di sana.

"Jika Anda duduk di ruangan berventilasi baik dengan beberapa orang, risiko paparan rendah," kata Bromage. "Jika Anda berada di kantor dengan desain terbuka, Anda perlu secara kritis menghitung risiko itu. Jika pekerjaan Anda mengharuskan Anda berbincang secara tatap muka, atau bahkan teriak, Anda wajib mempertimbangkan risikonya."

"Dalam kunjungan ke mal, misalnya, dengan kepadatan rendah, volume udara yang tinggi, serta batasan waktu Anda di dalamnya, kemungkinan paparan virus menjadi rendah. Namun bagi pekerja toko atau mal itu, waktu yang mereka habiskan di dalamnya memunculkan peluang mereka menerima virus dari orang lain," ujar Bromage.

Di luar ruangan, risiko infeksi lebih rendah karena droplet akan menghilang dengan cepat. Tapi ingat soal `jumlah virus dan waktu` yang dibutuhkan untuk seseorang terpapar.

"Walau saya fokus pada paparan pernapasan, jangan lupakan permukaan. Droplet berisi virus itu jatuh ke permukaan tertentu. Cuci tangan Anda secara rutin dan berhenti mengusap wajah Anda!" ujar Bromage.

Dan barangkali Anda juga harus berhenti meniup lilin ulang tahun.

Baca laporan lengkap » Semua Hal tentang Virus Corona, di Indonesia dan Dunia.

Related

Tips 1326267190835269192

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item