Kilas Balik Wabah Corona di Indonesia, dari Pasien Pertama sampai Tembus 100 Ribu Kasus

Kilas Balik Wabah Corona di Indonesia, dari Pasien Pertama sampai Tembus 100 Ribu Kasus, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Jumlah kumulatif kasus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia mencapai 100.000 lebih. Dari jumlah itu, 58.173 orang dinyatakan sembuh, dan 4.838 orang meninggal dunia.

Butuh waktu kurang lebih lima bulan kasus corona bisa tembus 100 ribu orang lebih. Pertambahan kasus positif di Indonesia terus meningkat mulai dari hitungan jari sampai ribuan per harinya.

Merujuk data Sekolah Kedokteran Universitas Johns Hopkins, Indonesia kini berada pada peringkat keempat tertinggi di Asia kasus positif corona.

Jejak kasus corona dimulai ketika dua orang ibu dan anak positif dan diumumkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto pada 2 Maret lalu. Saat itu ada dua kasus positif corona.

"Ada orang Jepang yang ke Indonesia kemudian tinggal di Malaysia. Dicek di sana ternyata positif corona. Tim di Indonesia langsung menelusuri," kata Jokowi ketika itu.

Sejak hari itu pemerintah mulai membuat kebijakan penangan pandemi virus corona. Jokowi lantas membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 melalui Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2020 pada 13 Maret.

Di hari yang sama, Jokowi juga mengumumkan dua pasien korban yang berjatuhan karena virus corona. Kasus corona saat itu baru mencapai 34 orang.

"Per tanggal 12 Maret, di Indonesia 34 kasus telah terkonfirmasi. Dan 2 pasien meninggal dunia," kata Jokowi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat 13 Maret.

Jika diamati pada Maret 2020 pertambahan kasus per hari berada di rentang angka 0 sampai 153 kasus. Paling tinggi ditemukan pada 27 Maret dengan 153 kasus baru. Sepanjang Maret, jumlah kumulatif kasus positif virus corona baru menyentuh angka 1.528 kasus.

Jokowi lantas mengeluarkan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan status darurat kesehatan masyarakat pandemi virus corona di Indonesia.

Masuk April 2020, DKI Jakarta menjadi provinsi pertama yang menetapkan PSBB selama 14 hari per 10 April. Setelah itu, sejumlah daerah lain juga mengambil kebijakan serupa.

Meskipun demikian, pada April pertambahan kasus per hari cukup tinggi berada di rentang angka 106 kasus sampai 436 kasus. Kasus harian paling tinggi pada 24 April dengan 436 orang.

Selanjutnya Mei 2020, pertambahan kasus per hari berada di rentang angka 233 kasus sampai 973 kasus. Angka kasus paling rendah didapati pada 11 Mei dan paling tinggi pada 21 Mei.

Sepanjang Mei 2020 jumlah kasus positif Covid-19 melonjak drastis. Terhitung sejak 1 sampai 31 Mei, jumlah kasus positif mencapai 16.355 orang.

Namun saat kasus positif terus bertambah, Jokowi mulai mengampanyekan adaptasi kehidupan baru di tengah pandemi virus corona. Mantan wali kota Solo itu juga mengajak masyarakat berdamai dengan virus corona.

Hal itu kemudian membuat sejumlah daerah, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Barat, Jawa Timur mulai melonggarkan PSBB.

Sejumlah kegiatan yang tadinya dilarang secara bertahap mulai diperbolehkan. Pekerja industri dan perkantoran hingga kegiatan di luar rumah diizinkan kembali dengan protokol kesehatan. Kegiatan sekolah juga dibolehkan tatap muka bagi yang berada di zona hijau dan memenuhi syarat.

Pada Juni 2020 pertambahan kasus per hari berada pada rentang angka 467 kasus sampai 1.331 kasus. Sepanjang bulan ini, lonjakan kasus positif Covid-19 sebesar 29.912 orang.

Kondisi krisis

Memasuki Juli 2020, pertambahan kasus per hari berada pada rentang angka 1.209 kasus sampai 2.657 kasus. Lonjakan drastis terjadi pada 9 Juli dengan 2.657 kasus dalam kurun waktu 24 jam.

Sepanjang 1 sampai 27 Juli, lonjakan kasus positif virus corona mencapai 43.918 kasus atau rata-rata bertambah sekitar 1.626 orang per hari.

Pada bulan ini pula, Jokowi membubarkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 melalui Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2020.

Sebagai gantinya Jokowi membentuk Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Tim itu membawahi Satgas Penanganan Covid-19 serta Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menyatakan Indonesia masih dalam kondisi krisis menyusul jumlah kumulatif kasus positif virus corona yang mencapai 100 ribu orang.

"Kondisi ini tidak serta merta mengatakan Indonesia aman. Indonesia masih dalam kondisi krisis dan kita tidak boleh lengah menghadapi Covid-19," ujar Wiku.

Related

News 5255118028184341903

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item