Apa Penyebab Dada Bagian Tengah Terasa Sakit Saat Bangun Tidur?
https://www.naviri.org/2020/07/penyebab-dada-bagian-tengah-terasa-sakit.html
Naviri Magazine - Bangun tidur disertai dada bagian tengah sakit bisa jadi kondisi yang bikin waswas. Melansir Healthline, nyeri atau sakit di bagian tengah dada bisa jadi tanda masalah kesehatan.
Apabila sakit berlangsung dalam hitungan menit, Anda tak perlu khawatir berlebihan. Namun, jika rasa nyeri dada berlangsung lama atau lebih dari beberapa menit, Anda perlu segera mendapatkan pertolongan medis.
Jangan cuma mengandalkan diagnosis mandiri, karena penyebab dada bagian tengah sakit bangun tidur bisa karena stres, gangguan pencernaan, jantung, sampai pernapasan. Melansir Medical News Today, berikut penyebab kenapa saat bangun tidur dada bagian tengah terasa sakit:
Angina
Nyeri dada di bagian tengah atau kiri bisa jadi ciri-ciri penyakit jantung. Angina, salah satunya. Angina bukan penyakit, tapi gejala penyakit jantung koroner. Kondisi ini terjadi saat dada terasa sakit atau tak nyaman karena kurang pasokan darah yang kaya oksigen.
Angina menyebabkan rasa sesak, tertekan, atau berat di dada. Gejala tak nyaman ini bisa merembet ke leher, rahang, lengan, bahu, dan punggung.
Peradangan jantung
Peradangan adalah respons alami sistem daya tahan tubuh saat terserang penyakit, cedera, atau infeksi. Jenis peradangan jantung di antaranya:
- Perikarditis: peradangan di membran pelindung jantung
- Miokarditis: peradangan di otot jantung
- Endokarditis: peradangan di lapian dalam bilik dan katup jantung
Gejala peradangan jantung bisa bervariasi. Beberapa orang mengalami:
- Sakit yang terasa menusuk bagian dada
- Detak jantung tidak normal
- Susah bernapas atau sesak napas
- Demam atau kedinginan
- Batuk terus-menerus, terkadang mengandung darah
- Nyeri otot atau sendi
- Tungkai atau kaki bengkak
Serangan jantung
Serangan jantung terjadi saat otot jantung cedera atau mati karena tidak mendapatkan darah kaya oksigen. Kondisi ini bisa terjadi ketika pembuluh darah arteri koroner di jantung tersumbat atau pecah.
Beberapa gejala serangan jantung meliputi:
- Dada sakit atau tidak nyaman yang merembet ke leher, lengan, punggung, bahu, atau perut bagian atas
- Sesak napas
- Keluar keringan dingin
- Kelelahan mendadak
- Mual
- Pusing
Menurut American Heart Association, beberapa pria dan wanita kerap mengalami nyeri dada sebagai gejala serangan jantung. Namun, wanita kadang tidak merasakan sakit dada atau nyeri dada. Kaum Hawa cenderung mengalami gejala sesak napas dan sakit di punggung atau rahang.
Infeksi paru-paru
Dada sakit adalah gejala umum masalah pada saluran pernapasan, salah satunya infeksi paru-paru. Berbeda dari nyeri dada pada penyakit jantung, sakit di bagian dada kerap terasa menusuk sampai panas ketika batuk dan bernapas.
Infeksi virus dan bakteri dapat menyebabkan peradangan di saluran udara dan kantung udara paru-paru. Selain nyeri dada, infeksi paru-paru juga menyebabkan:
- Sulit bernapas
- Sesak napas
- Batuk dengan lendir kuning, hijau, atau berdarah
- Demam
- Meriang
- Kelelahan
Bronkospasme
Bronkospasme terjadi ketika otot di saluran pernapasan mengerut, mengencang, dan mempersempit saluran udara pernapasan. Kondisi ini menyebabkan rasa sakit atau sesak di dada, kesulitan bernapas, dan kelelahan mendadak.
Bronkospasme dapat timbul karena masalah pernapasan seperti asma, gangguan paru obstruktif kronik (PPOK), dan bronkitis kronis.
Hipertensi paru-paru
Hipertensi paru-paru mengacu pada masalah tekanan darah tinggi yang menyerang arteri paru-paru. Gejala hipertensi paru-paru meliputi:
- Nyeri dada
- Detak jantung yang cepat
- Sesak napas
- Kelelahan
- Kehilangan selera makan
Emboli paru
Emboli paru adalah kondisi parah yang terjadi saat gumpalan darah terbentuk di arteri salah satu paru-paru. Kondisi yang mengancam jiwa ini dapat menyebabkan jaringan paru-paru mati karena minim darah kaya oksigen.
Emboli paru dapat menyebabkan sakit di bagian dada atau punggung di bagian atas. Gejala lainnya termasuk kaki bengkak atau sakit, susah bernapas, atau batuk darah.
Pneumotoraks
Pneumotoraks dikenal sebagai paru-paru kolaps. Kondisi ini bisa terjadi saat udara di ruang antara paru-paru dan dinding dada menekan paru-paru. Udara ini mencegah paru-paru mengembang dan akhirnya membuat paru-paru kolaps sebagian atau seluruhnya.
Beberapa orang mengalami dada bagian tengah sakit saat bangun tidur. Sebagian orang merasakan nyerinya hanya di sebelah dada.
Heartburn
Penyebab dada bagian tengah sakit saat bangun tidur juga bisa karena masalah pencernaan, salah satunya heartburn. Heartburn bisa timbul karena penyakit asam lambung naik dari perut ke kerongkongan, atau gastroesophageal reflux disease (GERD).
GERD dapat menyebabkan rasa terbakar atau sakit di dada bagian tengah. Tidak seperti nyeri dada pada jantung dan pernapasan, nyeri di ulu hati biasanya tetap dan tidak menyebar ke area tubuh lainnya.
Orang yang mengalami heartburn juga bisa merasakan gejala asam lambung naik sampai ke mulut, kesulitan menelan, dan bau napas tak sedap.
Ulkus peptikum
Ulkus peptikum adalah luka terbuka pada lapisan lambung atau usus kecil. Kondisi ini dapat menyebabkan perut terasa panas dan sakit yang meluas sampai ke dada. Selain nyeri dada, ulkus peptikum kerap disertai gejala lain seperti:
- Mual dan muntah
- Bersendawa
- Kembung
- Kotoran BAB berwarna gelap dan berdarah
- Kehilangan selera makan
- Penurunan berat badan tanpa sebab
Penyebab lainnya
Penyebab bangun tidur dada bagian tengah sakit juga bisa disebabkan:
Costochondritis: Peradangan tulang rawan yang menghubungkan tulang rusuk ke tulang dada.
Serangan panik: Timbulnya rasa takut yang mendadak disertai dengan nyeri dada, detak jantung berdetak, dan pusing.
Cedera: Potensi cedera dapat termasuk memar, patah, atau patah tulang rusuk.
Ada berbagai cara untuk mendiagnosis penyebab dada sakit saat bangun tidur. Dokter umumnya akan bertanya tentang riwayat medis pasien dan melakukan pemeriksaan fisik. Jika dokter mencurigai penyebab bangun tidur dada bagian tengah sakit terkait jantung atau sistem pernapasan, mereka akan melakukan tes darah sampai pencitraan.
Apabila dokter menduga penyebabnya terkait dengan pencernaan, ahli gastroenterologi dapat melakukan tes tambahan, seperti endoskopi saluran cerna bagian atas.