Finger Print Test, Membaca Kepribadian Orang Melalui Sidik Jari

Finger Print Test, Membaca Kepribadian Orang Melalui Sidik Jari

Naviri Magazine - Dalam beberapa abad terakhir, banyak bermunculan cabang ilmu psikologi yang dibuat manusia, bertujuan untuk memahami kepribadian masing-masing individu. Hal tersebut tidak aneh, karena ternyata upaya manusia untuk mempelajari jiwa sudah berawal sejak zaman Socrates, 400 tahun sebelum Masehi. Jauh sebelum psikologi lahir menjadi ilmu mandiri.

Pasca kelahirannya, psikologi berkembang terus, termasuk mengupayakan berbagai teknik dan metode untuk mengukur berbagai aspek kepribadian, seperti test IQ, minat, sikap, bakat, emosi dan sebagainya.

Kemajuannya sangat langkah-demi-langkah, tidak ada yang langsung meloncat. Dan sebagaimana ilmu pengetahuan lainnya, setiap kemajuan, temuan atau kritik selalu dilaporkan dalam jurnal-jurnal dan seminar-seminar psikologi seluruh dunia.

Saat ini, khususnya di Indonesia, sedang tren dua metodologi yang banyak dipakai untuk mengukur kepribadian dan potensi individu, yaitu Finger Print Test dan Mapping Multiple Intelligence. Keduanya masing-masing memiliki pro dan kontra.

Seperti misalnya Finger Print Test, yang menurut sebagian orang memiliki banyak manfaat, namun menurut sebagian lain tak lebih dari pseudoscience yang hanya bermodal cocok-cocokan. Tentu hal ini lumrah terjadi, mengingat tes sidik jari belum teruji secara ilmiah bila dipakai untuk mengetahui kepribadian atau faktor internal manusia lainnya.

Terlepas dari pro dan kontranya, Finger Print Test memiliki beberapa kelebihan menurut para praktisinya, seperti secara simple mampu mengungkap kepribadian seseorang, dan memetakan fungsi otak sesuai dengan hasil scanning sidik jarinya.

Dari segi kelemahannya, Alm. Prof. Dr. Sarlito Wirawan Sarwono, guru besar psikologi dan juga pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia periode 1997-2004, pernah menulis tentang hal tersebut, dan sempat mencuat di media massa.

Inti dari tanggapan menurutnya, Finger Print Test tak ubahnya ilmu semu lain dalam psikologi, seperti Astrologi, Numerologi, dan Tarot. Semua itu diklaim sebagai ilmu lengkap dengan literatur dan tekniknya masing-masing, namun ada satu hal yang tidak bisa dipenuhi oleh semua ilmu semu tersebut, yaitu tidak bisa diverifikasi teorinya. 

Dalam hal ilmu sidik jari, tidak bisa diverifikasi bagaimana hubungannya antara sidik jari (bawaan) dengan sifat, minat dan perilaku individu. Karena seseorang merupakan hasil dari ratusan variabel, seperti faktor sosial, ekonomi, budaya, pendidikan, lingkungan alam, dan sebagainya, walaupun juga termasuk sedikit faktor bawaan.

Menurut kamu sendiri bagaimana? Apakah benar sidik jari bisa menunjukkan kepribadian bahkan memetakan kecerdasan seseorang?

Related

Science 9074608320066976374

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item