Misteri Antimateri, Partikel Berbahaya yang Mampu Melahirkan Energi Murni


Naviri Magazine - Sebuah proyek berlangsung di CERN (organisasi Eropa untuk riset nuklir), untuk menghasilkan versi antimateri proton dan menjebak mereka untuk dipelajari.

Antimateri adalah sepupu materi normal yang dahsyat. Untuk setiap partikel subatomik biasa, ada pemikiran untuk menjadikannya sebagi anti-partikel yang memiliki massa sama dan muatan yang berlawanan. Ketika partikel dan mitra antimaterinya bertemu, mereka akan memusnahkan satu sama lain untuk melahirkan energi murni.

Jenewa, markas CERN, merupakan rumah bagi eksperimen fisika yang terkenal, seperti akselerator partikel terbesar di dunia, Large Hadron Collider [LHC] dan OPERA yang dideteksi sebagai partikel yang lebih cepat dari cahaya.

Proyek baru yang disebut Extra Low Energy Antiproton Ring (ELENA) mengadakan pertemuan pertama di CERN. Ilmuwan-ilmuwan dari Kanada, Denmark, Perancis, Jerman, Jepang, Swedia, Inggris, dan Amerika Serikat, berkumpul di sana. Konstruksi percobaan bertujuan untuk menghasilkan antiproton pertama.

"ELENA adalah fasilitas baru yang bertujuan untuk memberikan antiproton pada energi terendah yang pernah dicapai dalam rangka meningkatkan studi tentang antimateri," kata Stéphan Maury, kepala proyek ELENA, dalam sebuah pernyataan.

Sementara eksperimen fisika partikel lain, seperti LHC, terfokus untuk mempercepat partikel, ELENA justru akan menggunakan cincin untuk memperlambat antiproton. Semakin lambat partikel bergerak, para ilmuwan akan dapat menjebak mereka sebelum mereka saling memusnahkan dengan partikel materi dan menghilang.

Cincin decelerator ELENA harus mampu meningkatkan efisiensi, di mana antiproton terjebak dengan faktor 10 hingga 100 dibandingkan dengan decelerator antiproton CERN.

Penemuan antiproton pertama di tahun 1955 mengantarkan peneliti meraih Nobel. Nobel lainnya diberikan kepada CERN pada 1980-an atas penemuan partikel W dan Z yang dibuat menggunakan antiproton. Sedangkan pada tahun 1995 peneliti di CERN menciptakan atom pertama yang terbuat dari antimateri [antiatom].

Penelitian antiproton masa depan akan membantu para ilmuwan dalam memahami sifat dasar materi dan antimateri. Bahkan, menawarkan harapan untuk mengembangkan terapi baru dalam pengobatan kanker.

Related

Science 7245645138632463890

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item