Sangat Langka, Ini 10 Hewan yang Paling Jarang Ditemukan di Bumi


Naviri Magazine - Di antara banyak hewan yang telah kita ketahui atau pernah kita lihat, ada banyak hewan lain yang belum pernah kita ketahui apalagi melihatnya. Hewan-hewan yang jarang kita temukan itu bisa karena memang tidak ada di tempat kita tinggal, bisa pula karena hewan-hewan itu berada ditempat-tempat yang tidak mungkin kita kunjungi, semisal di kedalaman laut atau di gua-gua terpencil. 

Berikut ini adalah hewan-hewan yang paling jarang ditemukan, meski mereka masih ada hingga sekarang.

Saola

Saola adalah hewan asli Vietnam dan Laos. Hewan yang dapat tumbuh hingga sekitar tiga meter ini dianggap sebagai mamalia paling langka di bumi. 

Penampilannya mirip kambing, namun ia memiliki ciri khas yang membedakannya dengan kambing, yaitu bintik-bintik putih dan garis-garis pada wajahnya. Mamalia ini juga memiliki ekor dan telinga yang panjang.

Dugong

Dugong adalah hewan laut besar yang dapat ditemukan di perairan utara Australia dan wilayah Indo-Pasifik. Mamalia ini memiliki tubuh panjang berwarna abu-abu, dengan sirip berbentuk seperti dayung yang mengarah ke arah kepala. 

Ia juga memiliki ekor yang mirip ekor lumba-lumba, serta mulut yang mengarah ke bawah sehingga memudahkannya memakan rumput di kehidupan vegetatif dasar laut.

Addax

Hewan ini memiliki penampilan mirip kijang, dan hidup di gurun Sahara, namun keberadaannya juga jarang terlihat. Meski mirip kijang, addax memiliki gigi persegi seperti sapi. Selain itu, ia juga memiliki tanduk yang sangat panjang dan melengkung, sehingga dijuluki “kijang tanduk sekrup”.

Monito del monte

Monito del monte adalah istilah Spanyol untuk “monyet kecil”. Namun, sesungguhnya, hewan ini adalah marsupial yang hidup di Chili dan Argentina. Spesies mamalia ini dianggap telah punah lebih dari 11 juta tahun yang lalu, namun penjelajah modern menemukannya masih hidup di masa kini.

Marsupial kecil ini memiliki tubuh dengan bulu cokelat dan besar, telinga runcing, dan ekor panjang. Ciri yang membedakan hewan ini dengan monyet adalah matanya yang besar. Ia hidup di pohon-pohon di hutan hujan, dengan ekornya yang panjang membantunya berayun dari cabang-cabang pohon.

Hiu berjumbai

Hewan ini merupakan misteri dalam dunia fauna. Sampai abad ke-19, para peneliti meyakini hewan ini telah punah bersama dinosaurus. Namun ternyata itu keliru, karena beberapa nelayan pernah menangkapnya, dan beberapa bangkai hewan ini juga pernah ditemukan di zaman modern.

Hiu berjumbai memiliki tampilan mirip belut, dengan tubuh memanjang. Ia memiliki kepala berbentuk segitiga, dengan tubuh panjang abu-abu. Hiu ini tidak memiliki sirip punggung besar, berbeda dengan sebagian besar spesies hiu lainnya.

Ichthyophis kohtaoensis

Ichthyophis kohtaoensis adalah reptil amfibi langka yang berasal dari Kamboja, Laos, dan Thailand. Hewan ini memiliki tubuh seperti ular panjang, dengan ekor yang runcing, dengan tubuh abu-abu gelap, dan perut berwarna kuning. Yang unik, hewan ini memiliki dua otot yang mengontrol rahang—sesuatu yang jarang ditemukan pada reptil atau amfibi lain.

Kelelawar bumblebee

Kelelawar bumblebee dapat ditemukan di gua-gua batu kapur di Thailand dan Burma. Ketika dewasa, panjangnya hanya satu inci—dari kepala sampai ekor. Kelelawar ini tumbuh dengan ciri yang unik, yang membedakannya dengan jenis kelelawar lain, yaitu moncongnya menyerupai moncong babi.

Olm

Olm adalah kadal amfibi asal Eropa, yang dapat ditemukan di Italia. Ia hidup di gua-gua bawah tanah. Hewan ini bertubuh panjang dengan warna putih, dilengkapi empat kaki kecil. Tampilannya sekilas mirip ular kecil. 

Yang unik, hewan ini memiliki mata yang tidak berkembang, sehingga dapat dikatakan ia buta. Namun demikian, ia memiliki pendengaran yang sangat tajam, sekaligus indra penciuman yang luar biasa.

Kakapo

Kakapo adalah satu-satunya kakatua yang tidak bisa terbang di planet ini, namun dianggap sebagai kakatua terbesar, karena beratnya dapat mencapai 8 kilogram. Karena tidak bisa terbang, ia pun berjalan dengan menggunakan dua kakinya. 

Kakapo dapat ditemukan di Selandia Baru, dan sering disebut burung kakatua hantu. Sebutan itu karena sekitar matanya dikelilingi bulu yang membentuk cakram, mirip burung hantu.

Solenodon

Solenodon adalah mamalia kecil yang berasal dari Kuba dan Hispanola. Hewan ini mirip tikus—ia memiliki moncong panjang dan ekor bersisik. Namun, berbeda dengan tikus, solenodon adalah hewan yang sangat beracun. Ia satu-satunya mamalia yang dapat menyuntikkan racun kepada mangsanya, sebagaimana ular berbisa.

Related

Science 5012483669290397318

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item