Kisah Jack Ma, Anak Miskin yang Kini Sukses dan Masuk Daftar Orang Terkaya Dunia


Naviri Magazine - Jack Ma mungkin orang nekat yang beruntung. Atau bisa pula dia contoh keuletan, kerja keras, tekad, dan keyakinan bahwa niat baik akan mendatangkan hasil yang baik. Apa pun, yang jelas kini dia menjadi orang paling kaya di Cina, dan masuk dalam jajaran 100 orang paling kaya di dunia. 

Melalui situs Alibaba.Com, yang kini menjadi retailer online terbesar di Cina, Jack Ma berhasil mengumpulkan kekayaan hingga 22,7 miliar dollar. 

Jack Ma lahir pada 15 Oktober 1964, di Hangzhou, Zhejiang, Cina. Saat ini, dia dikenal sebagai pendiri sekaligus Chairman Eksekutif Alibaba Group, perusahaan e-commerce terbesar di Cina. 

Jack Ma juga merupakan warga Cina daratan pertama yang pernah muncul di majalah Forbes dan terdaftar sebagai miliuner dunia. Melihat kehidupannya yang sekarang, orang mungkin tidak menyadari bahwa bertahun-tahun sebelumnya Jack Ma hidup dalam kesusahan.

Tumbuh dalam keluarga miskin, ayah Jack Ma hanya mengandalkan tunjangan pensiunan bulanan yang sangat kecil. Kondisi itu menjadikan Jack Ma mulai belajar mencari uang sejak remaja. Pada usia 12 tahun, dia terpikir untuk menjadi pemandu wisata, sambil belajar bahasa Inggris.
 
Jadi, selama delapan tahun, Jack Ma biasa mengayuh sepeda selama 40 menit dari rumahnya ke sebuah hotel di dekat Danau Hangzhou, sekitar 160 kilometer dari Shanghai. Di sana dia menawarkan bantuan panduan kepada turis-turis asing. Waktu itu Cina baru membuka diri, dan banyak turis datang ke sana. Pengalamannya bergaul dengan para turis membuka pikiran dan cakrawala Jack Ma. 

Ketika berusia 20 tahun, Jack Ma mendaftar ke Universitas Keguruan Hangzhou, semacam institut keguruan dan ilmu pendidikan. Di sana dia belajar menjadi guru sekolah menengah. 

Setelah lulus, Jack Ma bekerja sebagai guru dengan gaji sebesar 100-120 renminbi per bulan, atau sekitar Rp. 114.000-Rp 142.500 per bulan. Karena gajinya sebagai guru kurang mampu mencukupi kebutuhan hidupnya, Jack Ma pun melamar ke berbagai perusahaan, dengan harapan bisa mendapat pekerjaan dengan gaji lebih baik, namun lamarannya terus menerus ditolak.

Akhirnya, Jack Ma mencoba peruntungan ke Seattle, Amerika Serikat, untuk bekerja sebagai penerjemah. Di Amerika itulah ia pertama kali berkenalan dengan internet. Sebelumnya, Jack Ma sama sekali tidak pernah mengenal komputer, bahkan belum pernah menyentuh keyboard komputer. 

Temannya di sana menyatakan, bahwa dia dapat menemukan apa saja di internet. Jack Ma penasaran. Dia membuka situs Yahoo, dan mencoba searching mengenai negerinya, tapi tidak bisa menemukan apa pun tentang Cina di internet. Tanpa diduga, kenyataan itu justru menimbulkan ide dalam benak Jack Ma.

Saat kembali ke Cina, dia meminjam uang 2.000 dollar kepada kerabatnya, untuk mendirikan bisnis berbasis internet. Mengingat kenyataan bahwa dia sebelumnya tidak pernah kenal komputer apalagi internet, langkah yang ditempuh Jack Ma tentu bisa dibilang nekat. Tapi itulah awal mula lahirnya situs Alibaba.Com, yang kini menjadi retailer online terbesar di Cina, dan berada di posisi kedua dunia setelah Wal-Mart.

Mengenai langkahnya yang terbilang nekat tersebut, Jack Ma pernah diwawancarai Vulcan Post, dan menyatakan bahwa ia bertahan pada idenya untuk membuka bisnis internet bukan karena keyakinan pada kemajuan internet di masa depan, melainkan karena kepercayaan bahwa dia akan mendapatkan sesuatu dari pengalaman itu.

Sebenarnya, ide Jack Ma sederhana. Ia membuat Alibaba.Com sebagai sarana untuk memfasilitasi para pedagang Cina menjual barang ke luar negeri melalui internet. Sebuah niat baik yang sederhana. Dan niat baik itu kemudian mendatangkan hasil yang tak kalah baik. 

Pada November 2007, Alibaba Group mulai masuk bursa saham Hong Kong, dan memperoleh dana penawaran saham perdana 1,7 miliar dollar. Itu merupakan penawaran saham perdana internet terbesar sejak IPO Google di Nasdaq. Kemudian, pada Oktober 2014, ketika masuk ke bursa saham New York, Alibaba Group memiliki nilai lebih dari 200 miliar dollar.

Tentu saja perjalanan Jack Ma dalam membesarkan bisnisnya tidak sesingkat seperti yang dijelaskan di sini. Bahkan, ketika akan mulai mendirikan Alibaba.Com, Jack Ma sempat ditentang kawan-kawannya. 

Dari 24 orang teman yang ia tanyai pendapatnya, sebanyak 23 orang berpendapat agar Jack Ma tidak meneruskan niatnya membuat bisnis di internet, mengingat dia tidak tahu apa-apa tentang komputer dan internet, bahkan waktu itu tidak tahu cara membuat alamat e-mail. 

Hanya 1 teman yang mendukung rencana Jack Ma, dan menyatakan, “Kalau pun kau gagal dalam bisnis itu, kau bisa kembali pada hidupmu yang dulu.”

Untungnya, Jack Ma meneruskan niatnya, meski yang menentang lebih banyak daripada yang mendukung. Pada awal-awal berdirinya, Alibaba.Com hanya memiliki 20 karyawan. Sekarang, seiring makin besar dan terus berkembang, Alibaba.Com memiliki 4.400 karyawan.

Related

Figures 6431992249720298733

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item